x

Iklan

cheta nilawaty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Seni Melukis Huruf

Bentuk huruf dibuat semakin indah. Tidak hanya indah dirangkaian kata, melainkan pula indah dilihat

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya kangen berat menulis. Ya, menulis dalam artian yang sebenarnya. Menggambar dan membentuk huruf huruf menjadi sebuah kata lalu menyusunnya menjadi sebuah kalimat. Hampir dua tahun saya tidak pernah menorehkan tinta di atas kertas. Mungkin, saya akan mulai melupakan bentuk huruf huruf Rhoma atau Korea yang pernah saya pelajari sebelumnya. Hingga suatu saat nanti, saya akan mengingat bentuk huruf layaknya mengingat letak.

Dulu ketika melihat, saya senang memeriksa kembali tulisan yang sudah saya torehkan di atas kertas. Bukan hanya bentuk kalimatnya atau susunan kata-katanya, melainkan pula bentuk hurufnya suka saya modifikasi. Terkadang, huruf huruf Roma itu saya buat dengan shaping bulat, panjang dan kotak. Sehingga, saat huruf huruf itu berbaris rapih ada kepuasan dan Kebahagian tersendiri dalam membaca catatan yang sudah dibuat.

 Sekitar tiga minggu yang lalu, saya bertemu dengan seseorang yang juga punya hobi sama. Membentuk huruf huruf menjadi sangat Indah dilihat. Bedanya, orang tersebut membuat modifikasi Huruf huruf itu jadi bernilai seni tinggi. Seni memoles huruf huruf menjadi cantik dan Indah dipandang itu bernama the art Letters. Seniwati nya bernama Srikasih Febriyanti atau dikenal dengan nama panggilan Ebi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sore itu karya ebi menghiasi dinding sebuah bangunan kafe milik Paviliun 28. Ebi memajang berbagai macam catatan dan puisi yang hurufnya dilukis dengan sangat cantik. Huruf huruf cantik itu, biasanya dibuat ebi menggunakan cat akrilik Dan dituangkan di atas sebuah kain atau media kanvas lainnya. Tetapi sore itu, huruf huruf cantik itu seperti melayang, karena dilukis ebi di atas kaca.

“ jadi kalau saya gambarkan, seolah olah huruf huruf itu seperti melayang,” ujar Ebi, ketika mengobrol dengan saya di Paviliun 28, jalan Petogogan satu, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu 3 Februari 2018. Kali ini, ebi melukis huruf huruf cantik tersebut tidak dengan cat akrilik, melainkan dengan spidol warna. Sebagian lukisan huruf huruf cantik itu dibuat di atas kertas glossy, lalu dibuat stiker dan ditempel di didnding café. Beberapa puisi yang hurufnya dilukis Ebi ditempel di atas meja barcafe.

Apa yang dilakukan Ebi sebenarnya tidak begitu populer di negara yang menggunakan huruf latin atau Roma. Seni melukis huruf lebih banyak dilakukan oleh negara-negara Asia Timur, seperti Cina, Jepang atau Korea. Di negara-negara itu, tulisan biasa dipajang sebagai hiasan. Bahkan di Cina ada sekolah khusus melukis huruf atau dikenal melukis huruf Pin Yin. Huruf yang mewakili satu karakter itu, memiliki tehnik menarik garis hingga urutan menggambar garisnya.

Di Korea Selatan, seni melukis huruf ini dikenal dengan melukis aksara Hanja. Aksara ini sebenarnya berasal dari aksara Cina namun mewakili beberapa karakter di dalam bahasa Korea. Karena cukup sulit digunakan dalam bahasa sehari-hari, Raja Sejong di jaman Dinasti Joseon meneliti lalu menyesuaikannya dengan logat dan bahasa Korea. Semenjak saat itu, penggunaan huruf Hanja hanya sebatas untuk karya seni dan bukan untuk tulisan berkomunikasi.

Seni melukis huruf itu juga sangat mementingkan tebal tipisnya huruf. Seni melukis huruf di negara Asia Timur, menggagap hasilnya sebagai nilai seni tinggi karena sekali ditulis, huruf-huruf itu tidak boleh salah. Bahkan, bila ada satu huruf yang terlalu tebal, karena penekanan kuas yang terlalu lama, dapat dianggap gagal dan harus mengulang dari awal. Tingkat kesulitannya pun sulit ditakar, sebab huruf huruf itu menggunakan kuas ketika dilukis.

Bahkan beberapa tulisan mengharuskan bentuk yang lancip di ujung-ujung akhir bentuk hurufnya. Tidak heran, bila satu huruf di Cina yang mewakili satu karakter dapat menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi. Huruf-huruf yang dilukis itu biasanya mewakili karakter yang membawa kedamaian atau keberuntungan. Misalnya, seniman pelukis huruf di Cina sangat senang melukis huruf yang mewakili karakter burung, langit, atau alam semesta.

Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu