The Power of Pensiun; Biar Gak Stres Saat Pensiun
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBanyak orang meremehkan masa pensiun. Takut dan khawatir hingga pensiun jadi momok menakutkan. Apa dan bagaimana the power of pensiun?
Apa itu the power of pensiun?
Itu hanya istilah buat mereka yang takut atau khawatir di masa pensiun. Karena dianggapnya, pensiun seperti keadaan yang menyeramkan. Apakah benar masa pensiun menakutkan.
Bisa jadi ya. Betapa banyak pensiunan, meeka yang sudab tidak bekerja lagi mengalami stres, mengalami post power syndrome. Gaya hidupnya menurun drastis, hingga terpaksa berhutang sana sini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ketika itu terjadi, sungguh masa pensiun memang nomok yang menakutkan.
Makin mengenaskan buat pensiunan. Karena pasti usianya sudah tua, produktivitas menurun. Rambut dipenuhi uban. Daya tahan tubuh pun mulai cepat lelah. Apalagi ditambah “ketiadaan dana” yang cukup untuk membiayai masa pensiun, masa tidak bekerja lagi. Itulah keadaan masa pensiun yang tidak berdaya.
The power of pensiun.
Adalah kebalikan dari masa pensiun yang tidak berdaya. Itulah orang-orang yang penya “kekuatan” justru di masa pensiun. Ketika bekerja dia sibuk tapi saat pensiun dia sering liburan ke mana saja yang dia suka. Ketika bekerja dia punya gaya hidup yang oke tapi di masa pensiun gaya hidupnya gak berubah, tetap sama. Ketika bekerja dia gak bisa bersosialisasi apalagi membantu sesama justru saat pwnsiun dia eksis dan berbuat banyak untuk sesama. The power of pensiun, justru di masa pensiun berjaya, berkarya.
Kata kuncinya, mereka hanya sedikit pekerja yang merencanakan masa pensiun. Saat pensiun tiba, dana yang dimilinya cukup bahkan lebih. Sehingga bisa berbuat dan bertindak sesuai apa yang diinginkannya. Begitulah masa pensiun yang punya kekuatan, punya power.
Sementara di luar sana, berapa banyak pekerja yang masih khawatir akan masa pensiunnya. Masih takut untuk pensiun. Kenapa bisa terjadi? Jawabnya sederhana, karena mereka khawatir gak punya ketersediaan dana yang cukup saat pensiun tiba. Maka wajar hasil riset menyebutkan 90% pekerja di Indonesia gak siap pensiun. Bahkan 70% dari pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan alias gak punya dana yang cukup.
The power of pensiun.
Itulah prinsip yang dianut para pekerja yang mau merancang masa pensiunnya seperti apa? Mereka yang sudah merencanakan masa pensiun ketika saat bekerja. Mereka yang sadar bahwa bekerja tidak selamanya, maka dia antisipasi ketersediaan dana untuk masa pensiun.
The power of pensiun. Itu sebuah keadaan ketika seorang pensiun lebih berdaya, lebih bermakna bagi orang lain. Masa pensiun yang indah itu ketika kita bisa bekerja di PT SANMARU; SANtai-MAngan-tuRU. Sambil mengaktualisasikan diri pada kebaikan, pada kesyukuran.
The power of pensiun. Menegaskan untuk gak usah takut akan pensiun, gak usah khawatir di masa pensiun. Asal kita mau mempersiapkan masa pensiun sejak dini. Caranya dengan menyisihkan “sebagian dana” saat bekerja untuk masa pensiun. Menjadi peserta program pensiun, seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang dapat membantu kita memastikan ketersediaan dana di masa pensiun. Agar hidup kita tetap nyaman dan sejahtera di masa pensiun. Agar gaya hidup kita gak berubah walau gak bekerja lagi.
Banyak orang takut pensiun karena selama ini meremehkan masa pensiun. Mereka gak mau berpikir keras untuk mempersiapkan masa pensiun. Hari tua dan masa pensiun dianggap gimana nanti, bukan nanti gimana. Merasa pensiun masih lama, merasa fisiknya masih kuat dan mampu bekerja. Hingga lupa, masa pensiun itu cepat atau lambat akan tiba.
Maka kini, banyak pekerja patut mengubah mind set tentang masa pensiun. Bersiap untuk masa pensiun yang sejahtera, merancang gaya hidup pensiun yang tidak menurun. Bahkan bercita-cita, mau berbuat banyak kepada sesama di masa pensiun. Itulah the power of pensiun.
Lalu gimana mewujudkan the power of pensiun? Tentu ada banyak cara. Tapi intinya, kita tidak boleh meremehkan masa pensiun. Hari tua dan masa pensiun bukan soal sepele. Tapi sesuatu yang harus dipersiapkan direncanakan.
The power of pensiun adalah kesadaran, good will untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Menabung sejak dini di masa bekerja untuk keperluan di masa pensiun.
The power of pensiun, rumusnya hanya mau mengubah tiga hal:
- Mengubah persepsi bahwa masa pensiun itu bukan soal waktu. Tapi soal keadaan; akan seperti apa kita di masa pensiun saat tidak bekerja lagi? Masa pensiun yang lebih baik daripada saat bekerja atau sebaliknya.
- Mengubah persepsi bahwa hidup tidak melulu soal gaya hidup dan konsumerisme. Tapi soal sikap berhemat dan mau menabung untuk masa pensiun. Karena seberapa sejahtera kita di masa pensiun sangat bergantung pada berapa besar dana yang disisihkan untuk masa pensiun. Bukan gaya hidup dan sikap konsumeris yang menentukan masa pensiun.
- Mengubah persepsi bahwa masa pensiun bukan untuk ditakuti, dikhawatirkan. Tapi masa pensiun untuk dipersiapkan, direncanakan. Mau seperti apa dan bagaimana kita di masa pensiun? Karena cepat atau lambat masa pensiun pasti tiba.
Bila ketiga kesadaran itu sudah ada, itulah the power of pensiun
Maka mumpung belum terlambat. Mulailah persiapkan masa pensiun dengan sebaik-baiknya. Agar masa pensiun kita tidak stres, tidak susah, tidak menyesal. Bila saat bekerja stres, kenapa masa pensiun harus stres lagi?
The power of pensiun. Sangat bisa diwujudkan. Salah satu caranya, dengan mengikuti program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang ada di pasaran. Karena program pensiun DPLK bisa jadi “kendaraan” kita menuju masa pensiun yang sejahtera. Menabung untuk masa pensiun, sekaligus investasi jangka panjang agar bisa dipakai saat pensiun tiba.
Jangan lagi remehkan masa pensiun. Karena kita dan semua orang, pasti ingin “menikmati” masa pensiun, bukan “meratapi” masa pensiun.
The power of pensiun.
Karena kita, jauh lebih baik terbang menuju bintang walau akhirnya menabrak bulan. Daripada tetap di daratan dan terjerembab di selokan. Masa Pensiun adalah milik kita, maka kita yang harus merancangnya …. ciamikk #HipnoPensiun #YukSiapkanPensiun
Baca Juga
Artikel Terpopuler