Bertahun-tahun Indonesia dijajah, telah lama pula Indonesia merdeka. Indonesia negara hukum, yang membentuk negara dengan hukum, yang menata negara dengan hukum, yang pula mendirikan negara dengan hukum. Indonesia yang kita kenal tak oernah pandang bulu, Indonesia yang menyamaratakan pangkat Indonesia yang adil, Indonesia yang bernilai sosial tinggi. Itu Indonesia.
Dewasa ini kita melihat Indonesia dihantui oleh kata-kata kehancuran, para calon pemimpin mengatakan "dukung saya untuk menjadikan Indonesia kembali makmur". pertanyaannya, apakah Indonesia telah jauh dari kata makmur? Jika memang iya, maka siapa yang patut disalahkan?
Indonesia negara yang beragam, beragam budaya, beragam pula aksi politiknya. Dari sekian banyaknya umara' Indonesia, hanya segelintir saja yang dapat kita sebut sebagai pemimpin jujur, dari sekian banyaknya Ulama' Indonesia yang merangkap sebagai umara', hanya sebagian saja yang dapat kita lihat tengah benar-benar berkhidmah pada negara. Maka, apa yang dapat kita lihat hari ini?
Indonesia tidak akan hancur, jika saja kedzaliman tak dibiarkan meraja lela. Indonesia tidak akan hancur, jika saja para pemerintahnya adalah orang-orang yang dapat dipertanggungjawabkan amanahnya. Namun sayang sekali, Indonesia seperti telah berada di ujung tanduk. Maka, apa yang dapat kita lihat hari ini?
Jika di balik pesona Indonesia, telah lahir di dalamnya para bedebah negara, yang berpikir keras memajukan bangsa, yang menyibukkan pikiran hanya untuk membangun gedung megah, namun mereka selalu mengacuhkan apa yang hari ini mereka banggakan. Maka bisakah Indonesia disebut baik-baik saja? Jika ternyata didalamnya telah lahir pula sebagian ulama' manuver politik, yang mengatas namakan kesejahteraan umat untuk dapat bermanuver bersama hak rampasannya.
Indonesia telah banyak mengalami kehancuran karena alam yang semakin tua, tapi ternyata masih banyak pula kehancuran yang dibuat pemerintah sendiri. Kekayaan dipindahkan hak miliknya, budaya dibiarkan bercampur aduk dengan budaya barat, lalu apa yang Indonesia punya nantinya jika semua aset negara telah habis diperjualbelikan.
Dewasa ini kita dapat melihat bahwa Indonesia bukan lagi negara yang adil. Mengapa hari ini pangkat dibeda-bedakan? Yang miskin dirugikan, yang kaya semakin diuntungkan. Ketika kita makan di restauran, kita rela membayar mahal hanya untuk sepotong daging saja. Tetapi ketika kita pergi ke pasar, kita bahkan menawar dengan harga terendah. Kenapa hari ini rakyat kecil ditindas, sedang pemerintah berkuasa karena rakyat kecil yang memilihnya bukan karena haknya sendiri. Maka, apa yang dapat kita lihat hari ini?
Jika Indonesia yang kian menua telah dikuasai oleh orang-orang bejat, orang-orang yang tidak lagi memiliki hati untuk memperindah bangsa. Jangan mati terlebih dahulu Indonesia, masih banyak pelajar di luar sana yang akan merubah bangsa.
Ikuti tulisan menarik Kholifah Adakhil lainnya di sini.