x

Iklan

Putra Wanda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Refleksi 90 tahun Sumpah Pemuda: Mengusap Kembali Cermin Kebangsaan

Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak pergerakan kemerdekaan Indonesia. Cerminan semangat para pemuda masa itu menegaskan cita-cita berdirinya negara

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

28 Oktober 2018, tepat 90 tahun para pemuda yang berasal dari berbagai kalangan di Nusantara mulai dari Suku Jawa (Jong Java), Suku Sumatera (Jong Sumatera), hingga suku yang berasal dari timur Ibu Pertiwi, mengikrarkan sebuah sumpah yang bergaung hingga saat ini yakni Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak pergerakan kemerdekaan Indonesia. Cerminan semangat para pemuda masa itu menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Tiga butir penting dalam Sumpah Pemuda yaitu: bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu Menjadikan modal penting dalam mewujudkan suatu Negara Kesatuan yang berdaulat dan utuh.

Setelah pertemuan selama dua hari di Batavia, Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, pada tanggal 27-28 Oktober 1928 akhirnya melahirkan naskah  Sumpah Pemuda. Teks yang dirumuskan oleh para Pemuda  Nusantara ini kemudian menjadi dasar bangkitnya semangat nasionalisme. Kala itu, Sumpah Pemuda menjadi motor penggerak dalam usaha mewujudkan kemerdakaan Indonesia yang hakiki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu hal penting yang menjadi modal utama pergerakan Pemuda kala itu ialah persatuan. Semangat persatuan lah yang menjadikan pemuda yang berasal dari berbagai suku, agama dan multikultural bertekad untuk mewujudkan sebuah bangsa yang merdeka dari segala macam penjajahan. Nah, apakah kita masih mengedepankan nilia persatuan bangsa dalam menanggapi permasalahan bahkan menyelesaikan persoalan saat ini ?

“Jasmerah: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” Kata Bung Karno. Melirik sejenak sejarah Sumpah Pemuda merupakan cerminan bagi generasi penerus bangsa, siapa lagi jika bukan kita, para pemuda Indonesia. Semangat untuk merdeka, berdikari, dan menjadi bangsa yang bebas menjadi tujuan besar ikrar yang dibacakan pada 28 Oktober 1928 ini. Kita sebagai pemengang ‘tongkat estafet’ berikutnya layaknya terus melestarikan semangat persatuan ditengah ‘ujian’ keberagaman akhir-akhir ini.

Semangat bersatu, bermusyawarah, saling menghormati hingga gotong royong merupakan nilai dasar Sumpah Pemuda yang sejatinya tetap kita pegang dalam menjalankan kehidupan berbangsa saat ini. Kita adalah pemuda Indonesia yang beragam baik dari dulu, saat ini dan selamanya.

Bapak Presiden Jokowi juga pernah mengutarakan hal yang sama mengenai peringatan hari Sumpah Pemuda. "Kita ingin Sumpah Pemuda menjadi semangat abadi para pemuda Indonesia, yaitu semangat kerja sama beragam pemuda dengan latar belakang yang berbeda," ujarnya. Berbagai kegiatan untuk memperingati Sumpah Pemuda mulai dari membaca puisi, penampilan tarian kolosal, hingga menggelar kegiatan funwalk. Namun, hal yang lebih penting menurut saya adalah bagaimana menjaga nilai-nilai Sumpah Pemuda setelah perayaan atau kegiatan seremonial tersebut.

Di zaman millenial hari ini, pemuda sejatinya harus terus melestarikan semangat sumpah pemuda sebagai modal persatuan antar elemen bangsa. Nilai-nilai yang bersih dari kepentingan pragmatis apalagi segelintir kelompok. Jika tidak, Sumpah Pemuda akan seperti barang langka di tengah kehidupan masyarakat yang begitu dinamis dan rentan dikotak-kotakkan.

Memperingati hari Sumpah Pemuda layaknya mengusap kembali cermin keberagaman yang selama ini mulai kabur karena perbedaan pandangan politik atau sekadar perbedaan pendapat terhadap isu. Sebagai Pemuda Indonesia, kita layaknya mengisi kemerdekan Indonesia dengan semangat persatuan dan perjuangan tanpa pamrih seperti para pemuda masa itu.

Jangan biarkan Sumpah Pemuda menjadi barang langka dan mahal. Jadikan Ikrar Sumpah Pemuda sebagai semangat abadi yang harus terus berkobar di dalam setiap sanubari anak bangsa. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan sebuah kutipan:

Sumpah Pemuda layaknya cermin kaca,

Yang memantulkan cahaya sang saka,

Melalui Sumpah Pemuda, kita merawat Pancasila,

Melalui Sumpah Pemuda, kita meneguhkan Bhinneka Tunggal Ika.

Salam Pemuda Indonesia.

 

Putra Wanda

Direktur Pusat Kajian Strategis PPI Tiongkok,

Pemuda Indonesia yang sedang menempuh Studi di Kota Harbin, TIongkok.

 

Ikuti tulisan menarik Putra Wanda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu