x

Iklan

Candra Bi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Februari 2020

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gudeg Yu Djum: Legenda Kuliner Yogyakarta

yogyakarta kerap disebut sebagai "kota gudeg". Beragam aneka gudeg tersedia di semua tempat. Salah satu yang paling legendaris, adalah Gudeg Yu Djum.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belum afdol jikalau ke Yogya belum mencicipi Gudeg. Kudapan khas Yogyakarta satu ini sangat diburu oleh turis dalam maupun luar negeri, terlebih gudeg legendaris khas Yogya yaitu Gudeg Yu Djum. Oleh karena itu para wisatawan yang datang ke Yogyakarta pasti meluangkan waktunya untuk datang ke kedai Gudeg Yu Djum hanya untuk menyantap kudapan khas Yogya tersebut.

Gudeg legendaris ini terletak di Jalan Wijilan Nomor 167 Selatan Plengkung, Wijilan, Yogyakarta. Wisatawan akan dimanjakan dengan makanan yang lezat serta suasana kedai yang nyaman dan bersih. Oleh karena itu kedai Gudeg Yu Djum selalu ramai setiap harinya.

Gudeg Yu Djum telah dianggap sebagai salah satu kuliner legendaris khas Yogyakarta. Tidak heran jika Yogyakarta kadang juga sering disebut sebagai "kota gudeg". Didirikan sejak 60 tahun yang lalu, Ibu Djuwariah atau biasa dipanggil Ibu Yu Djum membangun usahanya sejak beliau berumur 17 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

60 tahun bukanlah waktu yang sebentar mempertahankan usaha atau bisnis yang dibangun. Gudeg Yu Djum ini masih berdiri tegak sebagai salah satu kuliner legendaris yang dicari para wisatawan karena selalu mempertahankan cita rasa yang sudah diterapkan sejak 60 tahun yang lalu

Gori (nangka muda) dari daerah Prembun, Kebumen adalah bahan inti dari Gudeg Yu Djum. Karena gori khas daerah prembun berbeda dengan gori dari daerah lain. Gori khas prembun ini sangat pas diolah menjadi gudeg dan  tidak akan mudah lumat meski dimasak dalam waktu yang lama.

Satu porsi gudeg yang disajikan Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg areh kental, sambal krecek dan untuk lauknya bervariasi tergantung keinginan pengunjung seperti telur rebus berbumbu, tahu, tempe, daging ayam suwir, ampela ati, dan potongan bagian tubuh ayam seperti paha, kepala, dada dan lainnya.

Spesialnya dari lauk Gudeg Yu Djum ini adalah, ayam yang digunakan adalah ayam kampung dan telur yang digunakan adalah telur bebek dikarenakan dua jenis lauk tersebut dapat menghasilkan rasa gudeg lebih gurih dan nikmat.

Selain dinikmati ditempat, Gudeg Yu Djum ini juga bisa dibungkus untuk oleh-oleh yang dikemas dengan besek atau kendil yang bisa bertahan selama 24 jam tanpa dipanasi. Harga Gudeg Yu Djum sendiri dimulai dari Rp.9000 sampai untuk kemasan besek atau kendil mulai dari Rp. 45.000 – Rp. 115.000 saja.

Dengan sejarah panjang sebagai kuliner khas nusantara, memang sudah sepantasnya kuliner ini terus dijaga dan dilestarikan. Menjadi tanggungjawab bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan warga lokal Yogyakarta pada khususnya, untuk selalu mencintai, merawat dan mempertahankan kekayaan kuliner ini.

Semangat itu tercermin salah satunya dari pribadi Bambang Soepijanto. Sebagaimana yang dilansir dari situs Kuliner Asik, Mantan Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan ini menunjukan kecintaannya yang mendalam pada budaya Yogyakarta. Hal ini terlihat dari salah satu misinya sebagai calon DPD RI dapil DIY. Ia bertekad untuk merawat dan mempertahankan budaya Yogyakarta sebagai warisan dunia.

Bambang Soepijanto, calon DPD RI dapil DIY

Pria yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia ini juga sering mempromosikan potensi wisata Yogyakarta. Di akun instagramnya, Bambang Soepijanto kerap menunjukan dirinya bertandang ke berbagai lokasi wisata Yogyakarta. Sebut saja Parangtritis, Taman Tebing Breksi, hingga acara Ngayogjazz.

Kursi DPD RI adalah jabatan poitik strategis untuk mempromosikan potensi daerah Yogyakarta secara nasional. Semoga saja jika Bapak Bambang Soepijanto terpilih menduduki amanah tersebut, beliau bisa mempopulerkan wisata Yogyakarta, yang pada akhirnya berbanding lurus dengan kesejahteraan orang kecil alias wong cilik sebagaimana visi beliau.

Ikuti tulisan menarik Candra Bi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler