x

Iklan

Anan Alkarawangi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Babinsa Kutogirang Dampingi Petani Bersihkan Gulma

Mojokerto, - Ketersediaan pangan seperti beras salah satunya ditentukan proses produksi pangan khususnya padi oleh petani. Keberhasilan budidaya tanaman

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mojokerto, - Ketersediaan pangan seperti beras salah satunya ditentukan proses produksi pangan khususnya padi oleh petani.  Keberhasilan budidaya tanaman padi ini menjadi salah satu penentu dalam pemenuhan kebutuhan pangan di suatu wilayah.

Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dan membantu petani dalam mewujudkan swasembada pangan, Babinsa Kutogirang Koramil 0815/12 Ngoro Kodim 0815 Mojokerto, Serda Asmunim proaktif melakukan pendampingan kepada petani di wilayah binaan.

Kali ini, Serda Asmunim turun langsung ke sawah milik Witoyo, anggota Kelompok Tani (Poktan) Tani Kutogirang, Dusun Desa Kutogirang Desa Kutogirang Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (23/01/2019).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di areal sawah seluas 0,7 hektar yang ditanami jenis padi IR64 berumur 18 hari, selain mendampingi, Babinsa juga membantu dalam perawatan tanaman dengan melakukan penyiangan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sela-sela tanaman padi.   

Menurut Serda Asmunim, penyiangan gulma ini sangat penting dilakukan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan bebas. Bila tanaman padi terbebas dari gulma dan rumput liar, maka akan lebih leluasa dalam menyerap unsur hara, air dan cahaya sehingga perkembangannya lebih maksimal.

“Kegiatan pendampingan yang dilakukannya merupakan tugas tambahan untuk membantu petani dalam mewujudkan swasembada pangan di wilayah sesuai yang diprogramkan pemerintah,” tutur Babinsa.

Pada kesempatan berbeda, Danramil 0815/12 Ngoro Kapten Chb Djenal Abidin, saat dikonfirmasi menuturkan, pendampingan yang dilakukan Babinsa merupakan upaya khusus ketahanan pangan untuk komoditas Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) guna mendukung pencapaian swasembada pangan.

Kehadiran Babinsa di lapangan, lanjut Danramil, paling tidak bisa mendorong petani untuk lebih bersemangat dalam proses produksi sehinga hasil panen yang dicapai lebih memuaskan.

“Selain itu, melalui upaya khusus ketahanan pangan ini, semua kendala yang dihadapi petani dapat diketahui untuk segera dicarikan solusi, namun tentunya harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan PPL maupun pihak terkait,” pungkasnya.

Ikuti tulisan menarik Anan Alkarawangi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler