Mengristal Kerena Kepanikan. Kenapa?
Selasa, 23 Juli 2019 23:40 WIBAnarki, Anarkisme, Anarkis; kata Yang Membeku Karena Ketakutan.
15 Juli kemarin, saya dapat kabar kalau teman saya datang liburan di Makassar, setelah beberapa hari di makassar tidak ketemu, akhirnya saya ketemu dengannya di sudut kota disebuah kedai kopi. Sambil menikmati kopi yang merayu pikiran, dengan gemmanya lalu-lalang kendaraan di pinggiran jalan, kita bercerita!
“Melihat kegagalan pemikiran yang di takuti hantu kepanikan”
Anarkis!
Kata-kata ini selalu menjadi persoalan dimana-mana. Dikalangan masyarakat, kata yang selalu menjadi momok yang berserakan dipasar pembicaraan. Ketakutan selalu hadir menghalagi diri untuk mengetahui, akibatnya pesimistis menjadi setan yang bergentayangan.
Kecemasan merasuki hampir seluruh kesadaran. Ketakutan tersebut yang menjadikan kita semua tidak larut dalam kebodohan, pada akhirnya saling menyalakan dan menghukumi.
Cobalah untuk melihat segalah hal secara utuh, mimpi sebuah kelompok tetang bagaimana membuat surga yang muncul didunia.
Kerena itu, saya membuat tulisan ini, tetapi santai tulisan ini bukan tulisan horor seperti yang dibayangkan semua orang ketika mendengar kata "Anarkis".
Kaum Borjuis merasa ngeri, jika mendengar kata mengerikan anarkis, terlihat ada semacam kemarahan yang mendiam di matanya.
Baginya, anarki adalah musuh yang tidak bisa dianggap enteng, seseorang yang sama sekali tidak bisa dipengaruhi dengan kontrak maupun janji-janji.
Mereka para Borjuis itu hanya sedikit membaca, tidak belajar sama sekali, dan sama sekali tidak menunjukan kepedulian terhadap teori anarkis. Ia hanya mengetahuinya lewat berita-berita yang di sampaikan oleh para pendukungnya.
Jika anda berbicara dan berdiskusi dengannya tentang anarkis, yang ada dikepalanya hanyalah, pemogokan-pemogokan yang penuh kekerasan, pengambilalihan, bom dll.
Para pekerjapun akan keheranan dan sedikit senyum sambil sedikit ngeri. Yang terpekirkan olenya mungkin, melawan para penindas tetapi juga perang melawan penakut, pengecut, melawan orang-orang sinting yang hanya tidur melalui penindasan mereka .
Baginya mungkin, Segala hal akan selalu begini dan akan selalu begini!
Sosialis akan melihat dengan sedikit senyum yang samar dan penuh sinisme, cacian dan sikap merendakan. Mungkin berucap apa kamu tidak mau melopat-lompat diatas pangung.
Ilmuan dan sajana, para pejabat yang menguasai rumusan ilmu pengetahuan, akan mengerutkan kening mereka.
Bagi mereka seorang anarkis adalah ahli bidah yang menawarkan formulasi kering, terkait perubahan.
Bagi mereka semua seorang anarkis hadir hanya sekedar menguji kebenaran kitap suci yang berusia paling tua. Karena Seorang anarkis ialah manusia yang tidak diindoktrinasi.
Setiap argumen yang hadir ketika mendengar kata anarki akan selalu mengarah pada dendam, amarah , perang , pemberontakan yang brutal.
Pada hakikatnya anarki, anarkisme, anarkis . Adalah sebuah ideologi pembebasan, memperjuangan nilai-nilai kemanusiaan atas dasar kecintaan pada manusia itu sendiri.
Membuka sebuah gerbang kemerosotan yang telah menidurkan kesadaran setiap orang. Berjuang untuk seluruh umat manusia, kaum anarkis menginginkan kehidupan yang lebih baik seluruh manusia, kehidupan yang bermanfaat dan berguna pada akhirnya.
Kebebasan, derajat yang sama, bersaudara dalam kehidupan yang indah dan harmonis, di mana kebencian, kemarahan, ketidakadilan, dan kemiskinan akan hilang selamanya.
Namun untuk mencapai semua itu, agar manusia mampu mencapai kebahagian yang telah dicarinya selama berabad-abad melalui jurang darah dan air mata, maka seluruh otoritas yang tidak efisien harus di hapuskan seperti : negara, properti, agama, dan hukum.
Negara entitas impresional tidak bertanggung jawab atas hak absurd atas dirinya untuk mengatur kehidupan manusia.
Properti atau sebuah lembaga kriminal yang mengatur segala hal sedemikian rupa sehingga segelintir orang menguasai apa yang seharusnya menjadi milik semua orang.
Agama sebagai kontrol atas kesadaran dan pikiran, dan berbagai bentuk kebohongan membenarkan bentuk ketidakadilan.
Hukum sebuah bentuk yang menggelikan dan sia-sia dalam kebodohan kriminal mereka yang ingin membatasi kehidupan manusia dalam batas-batas yang sempit.
Ketika semua bentuk yang membatasi kebebasan manusia telah runtuh, maka manusia akan hidup. Darah dan benih indah yang akan melahirkan perjuagan. Dan suatu hari nanti ketika angin menyebarkan api dan membangun barikade-barikade, para kaum Borjuis yang menganggap mereka dapat menghancurkan pikiran baru tersebut dengan peluru dan tiang gantung akan menyaksikan panen bunga yang mengerikan.
Anarkis adalah sebuah cita-cita tentang kedamaian dan kebahagiaan. Mencintai manusia dengan cinta yang tak terbatas dan setiap tetesan darah mereka membuat kaum anarkis menderita.
Dan karena itu kaum anarkis mencintainya, kerena kaum anarkis ingin melihatnya bebas, baik dan bahagia. Kaum anarkis tidak punya belas kasih pada segalah hal yang menghalagi jalan kemanusiaan menuju cahaya.
Kekuatan moral yang sumber sosialnya sangat mendalam dan tidak berkurang akibat kelemahan intrinsik ideologi anarkis.
Setelah belajar dari semuanya kita hidup melalui sosialisme liberalrian dan cukup untuk mengasimilasi pencapaian-pencapaian sosialisme ilmiah maka sintesis ini akan memastikan everifitas yang tidak tertandingi.
Perjuagan bagi kaum anarkis harus selalu konsisten dalam memperjuangkan sesuatu yang selalu mengatasnamakan cinta.
Sebuah bentuk ideologi yang keras dalam memperjuangkan benih-benih kehidupan, Demi memberi pelajaran terhadap ketidakadilan.
Pada akhir pembicaraan, apakah kata-kata itu akan baik citranya dimata semua orang?
Penulis: Moh. Wafri Matorang
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Didi Kempot, Penyambung Lidah Kaum Patah Hati Milenial
Kamis, 15 Agustus 2019 10:40 WIBMunas Golkar 2019 dan Prospek Kepemimpinan Nasional 2024
Senin, 12 Agustus 2019 11:49 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler