x

Iklan

Atalla Soepeno

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Agustus 2019

Rabu, 7 Agustus 2019 20:02 WIB

Perbedaan Antara Injeksi Dan Karburator

Apakah sistem injeksi dapat lebih mengurangi penggunaan bahan bakar ? Mari kita simak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pada setiap kendaraan yang menggunakan mesin kecuali tenaga  listrik, tidak lepas dari suplai bahan bakar. Suplai tersebut bekerja untuk mengelola bahan bakar hingga pada fase yang dimana terjadinya campuran yang akan masuk ke dalam ruang bahan bakar, dan komponen tersebut dinamakan karburator. Namun demi menekan gas emisi dan meningkatkan performa mesin, produser kendaraan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini tak lagi menggunakan karburator, tetapi telah diusung oleh sistem injeksi atau istilah baratmya, fuel injection

Yang membedakan pada sistem pembakaran karburator dan injeksi ini adalah yang utamanya pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Sistem fuel injection atau injeksi telah dilengkapi dengan perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyemprotkan bensin ke ruang bahan bakar. Dimana pada sistem pembakaran karburator masih menggunakan hisapan yang difungsikan oleh pergerakan piston pada silinder.Demi menyempurnakan kualitas pembakaran dan meningkatkan performa mesin, sistem fuel injection ini dapat menselaraskan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar sesuai dengan putaran mesin. Dengan sistem fuel injection maka gas buang yang keluar dari mesin dan yang terbakar didalamnya, proses terjadinya menjadi lebih presisi, karena electronic control unit  dari sistem injeksi tersebut dapat mengaturnya sesuai dengan injakan pedal gas pada setiap putaran mesin.  Pada sistem injeksi bahan bakar yang sudah diatomisasi disemprotkan pada ruang bakar pada tekanan tinggi melalui nozel kecil, sedangkan pada sistem karburator bahan bakar yang masuk ruang bakar tergantung pada hisapan dari pergerakan piston.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Titik perbedaan yang utamanya adalah di sistem karburator memanfaatkan efek alamiah bahwa bila ada udara mengalir cepat dalam pipa, maka akan timbul isapan.Dimana sistem injeksi melepaskan ketergantungan pada efek isapan tersebut dengan memompa bahan bakar secara langsung. Keunggulan dari sistem injeksi dapat lebih mengukur keluar masuknya  bensin secara lebih presisi, yang disesuaikan juga dengan kondisi operasi mesin. Perbedaan antara mekanikal  fuel injection dan electronic fuel injection terletak pada sistem kontrolnya. Sistem elektronik memakai input dari sensor- sensor mesin, isapan udara, posisi pedal gas dan temperatur mesin.Dimana mekanikal fuel injection pengoperasiannya secara mekanis, yang mengkibatkan pengontrolan bahan bakarnya jauh lebih kasar. 

Apa keunggulan dan kekurangan dari sistem injeksi dan karburator ?

  • Kelebihan dari sistem fuel injection ini dibandingkan sistem karburator, bensin yang dikeluarkan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin dan kondisi cuaca pada performa yang optimal. Efek dari pengontrolan tersebut, maka dapat lebih menekan kadar emisi di mesin dan pada saat temperatur mesin dan tekanan udara berubah, secara otomatis sistem fuel injection tersebut dapat menyesuaikannya dengan cepat.

Kekurangannya adalah pada saat terjadi kerusakan, perangkat fuel injection membutuhkan biaya yang cukup besar untuk memperbaikinya dibandingkan yang karburator. Ini dikarenakan, sistem injeksi memiliki jumlah komponen yang lebih banyak dibandingkan karburator.Untuk mendeteksi masalah di sistem elektronik injeksi ini juga dibutuhkan alat G scan untuk memperbaikinya, dimana karburator dapat diperbaiki secara manual dan mudah untuk di servis.Namun karena sistem karburator belum dilengkapi dengan electronic control unit seperti pada sistem injeksi, maka butuh waktu yang lebih lama untuk menyetel kadar emisi dan idlenya hingga mendapat settingan yang presisi.

 

 

Ikuti tulisan menarik Atalla Soepeno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB

Terpopuler

Fotosintesis

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Kamis, 9 Mei 2024 17:19 WIB