Era revolusi industri digital 4.0 yang ditandai dengan semakin kerasnya kompetisi antar negara menuntut generasi muda bangsa untuk lebih piawai dalam memahami dan mengaplikasikan financial techology (fintech). Hal ini mutlak mengingat dunia kerja masa depan sangat bergantung pada teknologi informasi dan digitalisasi. Demikian disampaikan Firmandez, anggota DPR RI dari dapil Aceh, pada Rabu, 7 Agustus 2019.

Selanjutnya Firmandez mengatakan bahwa perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini telah memberi kemudahan dalam melakukan transaksi secara digital. Karena itu, pemahaman tentang fintech dan revolusi industri 4.0 sangat penting diberikan kepada generasi muda agar mereka tidak gagap teknologi. Generasi muda yang dimaksud, tidak melulu mereka yang berdiam di kota besar dan di Pulau Jawa, tetapi juga daerah pinggir seperti Aceh dan Papua, lanjutnya.

“Model bisnis yang berubah dengan sangat cepat dan dinamis, dari konvensional ke moderat, dari transaksi keuangan dengan antri di bank hingga cukup dengan aplikasi dalam hitungan detik di telepon selular, mutlak perlu ditanggapi generasi muda di seluruh pelosok tanah air,” ujar Waketum Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri Indonesia (ARDINDO) ini.

Selanjutrnya Ketua Umum Pusdal Soksi yang beberapa waktu lalu bergerak untuk pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin ini mengajak generasi muda bangsa untuk melek teknologi. Kemajuan fintech telah memberi perubahan gaya hidup masyarakat. Transaksi jual beli dan sistem pembayaran yang efesien, efektif dan ekonomis dewasa ini, hendaknya memacu generasi muda untuk lebih mengenal ekonomi dan keuangan digital, katanya. 

“Jangan sampai generasi muda bangsa gagap dan gamang teknologi di era revolusi industri 4.0 yang sedang berkembang dinamis dan merupakan integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha,” tambah H Firmandez.

Dunia kerja pada masa depan akan sangat dipengaruhi oleh fintech. Karena itu, generasi muda yang hendak memasuki dunia kerja, harus benar-benar mempersiapkan diri sejak dini. “Dunia industri sudah menggunakan infrastruktur internet. Siapa yang tidak siap dengan perubahan akan tertinggal. Sebaliknya,  kesempatan kerja akan lebih terbuka bagi mereka yang mampu beraptasi, karena implementasi industri 4.0 membutuhkan keterampilan, kecekatan dan efektivitas sesuai perkembangan teknologi informasi. Tekad dan semangat kuat pemerintahan Jokowi untuk berkerja membangun bangsa tidak akan berhasil optimal apabila gererasi muda tidak menyambutnya secara antusias dan menyongsong setiap peluang di era  penuh dengan kompetisi yang mengedepankan kompetensi ke depan” tandas Firmandez.   

Valentino Barus

Ikuti tulisan menarik Valentino Barus lainnya di sini.