TADARUS AL-QURAN RABU SORE
Oleh: Hendra Wijaya
“Pak, tolong buatkan tulisan yang isinya mengajak bapak ibu guru dan staff TU yang muslim untuk mengikuti kegiatan tadarus Al-Quran usai Proses Kegiatan Belajar mengajar (KBM) selesai dong...!, waktunya setiap hari Rabu pak..Kita ingin memanfaatkan waktu usai KBM, sambil menunggu waktu untuk ‘Fingerprint pulang’. Kira-kira pukul 14.00-14.30 WIB di Mushola sekolah!“ ujar Pak Aminullah, Sie Kurikulum yang juga pegiat kegiatan agama di sekolah itu saat menemui penulis di ruang guru, siang itu. Setelah berdiskusi soal format dan content tulisannya, penulis menyanggupinya. “baik, insyaAllah nanti saya buat kan ya..!”.
Tadarusan Al-Qur’an
Rabu, 11 September Pukul. 14.00 WIB, sekolah sudah mulai agak sepi. Sebagian besar siswa sudah pulang. Hanya beberapa kelompok siswa yang akan mengikuti kegiatan eskul Paskibra dan Pramuka yang masih bertahan di sekolah. Sementara itu ruang guru masih diramaikan oleh dewan guru yang bertahan, menunggu kegiatan Tadarusan. “Bapaka ibu guru, kegiatan tadarusan akan segera dimulai, silahkan menuju ke mushola!” terdengar suara Pak Aminullah dari pengeras suara. Satu demi satu dewan guru keluar dari ruang guru, berwudhu dan menuju ke mushola. Jamaah Tadarusan membuat formasi melingkar di tengah mushola. Saling sapa, candaan ringan, mengawali kegiatan Tadarusan. Suasana santai dan penuh kekeluargaan sangat terasa. Mushaf Al-Qur’an per juz (1-30) berwarna biru satu persatu di ambil oleh jamaah. Setelah Pa Aminullah membuka kegiatan dengan salam, beliau mengajak jamaah untuk bertawasul kepada Para Nabi dan Rasul, mendoakan kedua orang tua kita baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Setelah itu, tadarusan Al-Qur’an dimulai. Tiap jamaah membaca mushaf Al-Qur’an per juz yang dipegangnya. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an bergema dari mushola. Jamaah khusu membacanya. Pukul 14.30 WIB tiba, Pa Aminullah memberi kode agar jamaah berhenti membaca. “Bapak Ibu, waktunya sudah selesai, Rabu depan bagi yang belum selesai membaca satu juz itu, bisa di lanjutkan lagi ya. Sementara saya catat dulu tiap jamaah bacaannya sudah sampai mana,agar lusa tidak lupa saat mau melanjutkan !” ujar Pak Amin. Tiap jamaah di data bacaan terakhirnya. Selagi mendata, piring piring berisi ubi rebus, ketela rebus,kacang rebus datang menghampiri jamaah. Sambil menikmati hidangan, Canda, tawa kembali terdengar. “nah..kalo begini kan enak, dapet pahala, dapet ubi rebus lagi...he..he..!” seloroh Bu Hj. Tati, yang di amini oleh seluruh jamaah. Alhamdulillah.
Ikuti tulisan menarik Hendra Wijaya lainnya di sini.