x

Sedang tersenyum

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 5 Oktober 2019 13:33 WIB

Kabar Perppu Menghilang, Jokowi Pertimbangkan Bisikan atau Tuntutan Demonstran?

Presiden Jokowi lebih mendengar bisikan elit partai?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Masa demonstrasi mahasiswa dibilang tuntutan anak-anak. Masa negara dalam ambang bahaya karena para koruptor akan dengan leluasa menguras uang rakyat karena DPR berhasil merevisi UU KPK sesuai niat dan tujuannya, karena pelaku korup ya mereka.

Masa sudah jatuh korban dan luka-luka dan uang rakyat akan dikuras lagi, dianggap bukan persoalan genting?

Wahai Bapak Presiden, bagaimana kisah Perppu revisi UU KPK? Wahai mahasiswa, rakyat sipil, dan pelajar, mengapa henti bergerak membela rakyat dan selamatkan uang negara jerih peluh rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sudah berapa hari berlalu, jangan hanya memberikan asa dan kata-kata menyoal penerbitan Perppu KPK. Rakyat butuh mendapat jawaban ketegasan Presiden. Apa kabar Bapak Jokowi?

Apakah teriakan mahasiswa yang dibilang tuntutan anak-anak dan sudah jatuh korban hanya angin lalu, dan lebih memilih mendengar bisikan elite partai politik pendukung pemerintah?

Apakah karena isu pemakzulan yang dihembuskan oleh orang partai dari pendukung Bapak sendiri yang memberikan gambaran akan ada masalah bila Perppu diterbitkan, sementara proses judicial riview di Mahkamah Konstitusi (MK) sedang berlangsung?

Rakyat juga tahu, proses di MK siapa yang akan dimenangkan karena MK juga berpihak kepada siapa?

Sungguh memiriskan hati bila sampai ada elite partai yang bicara di media bahwa masalah revisi UU KPK sudah di MK, lalu mengapa Presiden harus keluarkan Perppu.

Lagi-lagi tokoh ini bicara tentang hukum, tapi tak pernah berpikir bahwa kelompok merekalah yang justru sering melanggar hukum.

Lebih parahya, para elite partai juga menuduh bahwa masyarakat dan anak-anak mahasiswa tidak tahu kalau sudah masuk ke ranah hukum, presiden kita paksa keluarkan Perppu, presiden dapat terkena di-impeach.

Masa mahasiswa dibilang anak-anak yang sekadar menuntut tak tahu aturan, termasuk masyarakat?

Lebih gila lagi, ada elite partai yang juga berbicara di media bahwa demontrasi yang terjadi sudah melenceng dan tidak tahu lagi apa tujuannya.

Kalau tujuannya menunda sejumlah RUU, sudah selesai, sudah ditunda oleh Presiden.

Lalu, sejumlah demonstrasi yang danggap tak memiliki tujuan, hanya bertujuan menggulingkan Presiden Jokowi lewat berbagai isu.

Lebih lucu lagi elite partai juga terus menggelindingkan isu, bila presiden sampai menerbitkan perppu yang hanya boleh terjadi bila keadaan mendesakdan genting, sama dengan mengabaikan adanya lembaga legislatif.

Wahai elite partai yang bagi rakyat Anda-Anda ini tidak pernah punya rasa malu, tanpa ada demonstrasi dan jatuhnya korban meninggal saja, lahirnya revisi UU KPK sangat membayakan kondisi NKRI yang akan dipenuhi para koruptor.

Sepandai-pandainya Anda-Anda berkelit, bicara hukum, bicara pemakzulan dan lainnya, tetap saja rakyat tahu, bahwa revisi UU KPK adalah untuk menyelamatkan diri Anda-Anda dari perbuatan korup.

Dan lagi di mana kecerdasan Anda, bila para mahasiswa Anda sebut anak-anak! Tahukah, jangankan mahasiswa, anak-anak dalam arti sebenarnya saja kini sulit Anda tipu dan bohongi!

Bapak Presiden, ingat betapa gentingnya negara ini dari para koruptor pengambil uang rakyat, bila Bapak tidak segera bertindak. Ayo buktikan janji Bapak!

Atau Bapak tetap mempertimbangkan bisikan elite partai pendukung Bapak? Bapak bekerja untuk rakyat atau untuk elite partai? Jangan biarkan waktu berlalu, rakyat menunggu yang tak pasti!

 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB