x

Selebrasi pemain Timnas U-19 Indonesia, Amiruddin Bagus Alfikri (tengah) usai mencetak gol ke gawang Korea Utara dalam laga kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 10 November 2019. Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2020 setelah menahan Korut, 1-1. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 11 November 2019 15:57 WIB

Pernah Jadi Juara, Ini Peluang Timnas U-19 di Putaran Final Piala Asia 2020

Tim Nasional Indonesia U-19 atau Timnas U-19 memastikan lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2020 yang akan digelar di Uzbekistan pada 14-31 Oktober tahun depan. Ajang itu akan jadi kawah candradimuka yang sebenarnya sebelum mereka berlaga di Kejuaraan Dunia U-20 yang dihelat di Indonesia, 2021.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tim Nasional Indonesia U-19 atau Timnas U-19 memastikan lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2020 yang akan digelar di Uzbekistan pada 14-31 Oktober tahun depan. Ajang itu akan jadi kawah candradimuka yang sebenarnya sebelum mereka berlaga di Kejuaraan Dunia U-20 yang dihelat di Indonesia, 2021.

David Maulana dan kawan-kawan melaju ke putaran final setelah berhasil menjadi juara Grup K kualifikasi. di grup ini mereka meladeni Timor Leste, Hong Kong, dan Korea Utara. Di Uzbekistan nanti, Timnas U-19 masuk dalam kelompok unggulan kedua bersama Qatar, Tajikistan, dan Australia. Indonesia U-19 diproyeksikan akan menghadapi salah satu tim dari kelompok unggulan pertama, yaitu Uzbekistan, Saudi Arabia, Korea Selatan, dan Jepang.

Bagaimanakah peluang Indonesia di putaran final itu? Tentu saja selalu ada kemungkinan memetik prestasi. Apalagi Indonesia U-19 tercatat pernah sekali juara di ajang Piala AFC U-19, yakni pada 1961. Selain itu juga sempat menjadi runner up pada 1997, finis di peringkat ketiga pada 1962, dan finis di peringkat keempat pada 1960 dan 1964.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelatih Timnas U19 Fakhri Husaini berharap Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan bisa tampil lebih trengginas lagi di Uzbekistan kelak, juga saat bertempur di Piala Dunia U-20 pada 2021. "Siapa pun pelatihnya nanti di Piala Asia atau Piala Dunia, mereka harus tampil jauh lebih hebat dari yang mereka perlihatkan sekarang ini," ungkap dia.

Ya, memang kontrak Fakhri berakhir begitu perhelatan kualifikasi U-19 ini tuntas. Saat ini nasibnya belum jelas, apakah kembali akan membesut tim Garuda Muda atau tidak. Sebagai pelatih, kata Fakhri, tugasnya sudah maksimal hingga bisa mengantarkan tim melaju ke putaran final. "Sudah memberikan rasa bangga kepada seluruh pecinta sepak bola."

Fakhri wajar meletakkan harapan tinggi kepada tim Merah-Putih. Tim Garuda Muda ini dikenal memiliki semangat bertarung yang luar biasa. Tetapi, di level yang lebih tinggi nanti, semangat itu mesti dipompa lebih keras.

Tak hanya semangat, dalam tim ini juga terdapat beberapa pemain yang memberikan sumbangsih menonjol. Di lini depan, misalnya, terdapat trio tukang gedor yang merepotkan barisan pertahanan lawan. Mereka adalah Amiruddin Bagus Kahfi, Mochammad Supriadi, dan Muhammad Fajar Fatur Rahman.

Kemampuan mereka juga diakui pelatih Hong Kong Thorlakur Arnason, asal Islandia. Dia memuji kemampuan individu para penyerang Indonesia tersebut. Ia menyebutkan kekalahan timnya dengan skor 4-0 dalam laga Kualifikasi Piala AFC U-19, diakibatkan keunggulan skill individu tim Garuda Muda itu.

"Tim Indonesia ini tidak biasa karena di dalamnya ada beberapa pemain serang yang sangat baik dalam situasi satu lawan satu," ujar dia usai laga di Stadion Madya, Jumat, pekan lalu. Ia menyebut nomor punggung pemain yang merujuk pada Amiruddin Bagus Kahfi, Mochammad Supriadi, dan Muhammad Fajar Fatur Rahman.

Untuk lini tengah, kreasi dan aksi David Maulana mampu memanjakan trio lini depan dengan umpan-umpan matang. Selain sebagai kapten tim, David juga berperan mengatur pola permainan Timnas U-19. Kemampuan David mengatur ritme permainan diakui oleh Pelatih Timor Leste, Lee Minyoung

"Dari hasil pengamatan saya pemain Indonesia yang paling dominan nomor 6 (David Maulana)," kata Lee dalam konferensi pers usai laga Indonesia vs Timor Leste, Stadion Madya, Rabu, 6 November 2019.

Barisan pertahanan Timnas U-19 menjadi titik mula serangan dimulai. Salah satu aktornya yakni Amiruddin Bagas Kaffa. Saudara kembar Bagus Kahfi ini kerap bergerak dari sayap kanan menerobos sisi kiri pertahanan lawan. Aksinya itu bahkan membuatnya mencetak satu gol dalam laga melawan Hong Kong yang berakhir dengan skor 4-0.

Demikianlah, Tim ini sudah memiliki modal komplit, baik secara teknis maupun non teknis. Tinggal bagaimana hal itu bisa dioptimalkan di lapangan sehingga semuanya bisa dikonversi menjadi kemenangan.

Ayo Garuda Muda, kalian bisa!

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler