x

Bunga Krisan merah. [TEMPO/Denny Sugiharto]

Iklan

Vina Tri Yasmi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 November 2019

Kamis, 14 November 2019 16:10 WIB

Bunga Krisan, Potensi Pasar Tanaman Hias Indonesia

Hasil produksi dan ekspor bunga krisan merupakan yang terbanyak dibandingkan komoditas tanaman hias lainnya. Sehingga usaha bunga krisan memberikan prospek yang menjanjikan tidak hanya dalam segi perdagangan namun juga bisnis pariwisata.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak ada yang bisa menghindari keindahan alam Indonesia beserta segala tanaman yang tumbuh di buminya. Apalagi sejenis tanaman hias yang sudah pasti memiliki keunggulan pada keindahan dan kemampuannya untuk menarik perhatian mata manusia. Dari berbagai banyak tanaman hias yang ada di Indonesia, salah satu yang patut mendapat perhatian adalah bunga krisan.

Bunga krisan termasuk dalam family Asteraceae dengan nama latin Chrysanthemum indicium L dan masih satu family dengan bunga aster dan daisy. Bunga krisan merupakan tanaman hias yang memiliki keanekaragaman warna dan bentuk bunga. Setidaknya ada lebih dari 70 varietas bunga krisan yang sudah diproduksi melalui program hibridisasi dan mutasi di Kementerian Pertanian. Disamping memiliki keindahan karena keragaman bentuk dan warnanya. bunga krisan juga memiliki kesegaran yang relatif lama dan mudah dirangkai. Keunggulan lain yang dimiliki adalah bahwa pembungaan dan panennya dapat diatur menurut kebutuhan pasar. Oleh karena itu, jenis bunga ini memberikan hasil yang menggiurkan terhadap potensi pasarnya sebab produk yang dihasilkan selalu terserap pasar dalam jumlah yang banyak.

Keindahan bunga krisan ini dimanfaatkan untuk menghias ruangan serta berbagai acara baik formal maupun informal. Biasanya bunga krisan potong digunakan untuk dekorasi dan rangkaian bunga pada pesta-pesta pernikahan dan acara pembukaan kantor-kantor baru. Sedangkan bunga krisan pot dimanfaatkan sebagai penghias di meja-meja kantor dan ruang tamu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan Publikasi Statistik Tanaman Hias Indonesia tahun 2018 yang diterbitkan BPS, bunga krisan termasuk dalam kelompok tanaman hias bunga potong. Beberapa bunga yang termasuk dalam kelompok tersebut adalah Anggrek, Anthurium Bunga, Anyelir, Herbras, Gladiol, Pisang-pisangan, Mawar, Sedap malam dan Krisan. Di antara kesembilan jenis bunga tersebut, hasil produksi bunga krisan adalah yang terbesar. Pada 2018 saja hasil produksinya mencapai 488.176.610 tangkai bunga krisan, jumlah ini bahkah sudah meningkat 1.56 persen dari tahun sebelumnya. Berbanding terbalik dengan peningkatan produksinya, luas panen bunga krisan justru menurun sebanyak 4.56 persen menjadi 11.105.178 m² pada tahun 2018. Meskipun begitu, luas panen bunga krisan masih lebih luas daripada luas panen jenis bunga lainnya.

Dari hasil produksi yang melimpah tersebut, daerah penghasil bunga Krisan terbanyak pada tahun 2018 berada di Jawa Barat yaitu sekitar 38 persen dari keseluruhan produksi bunga krisan di Indonesia. Selanjutnya, disusul oleh Jawa Timur 28 persen dan Jawa Tengah 26 persen. Di Jawa Barat sendiri, Kabupaten Cianjur merupakan sentra produksi bunga krisan karena keunggulan geografisnya yang memungkinkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman subtropis dan tropis sekaligus. Dengan memperhatikan pada keunggulan yang dimiliki serta jarak lokasi yang relatif dekat dengan Jakarta sebagai pangsa pasarnya, maka pengembangan usaha bunga potong krisan memberikan prospek yang menjanjikan.

Prospek menjanjikan komoditas bunga krisan ini bukan hanya pada pasar nasional saja melainkan juga pasar internasional. Sebab jumlah ekspor produksi bunga krisan merupakan yang terbanyak dibandingkan tanaman hias potong lainnya. Tercatat pada tahun 2017, sebanyak 49.520 Kg krisan diekspor ke Jepang dan Kuwait, bahkan pada tahun 2018 jumlah ekspornya meningkat 19 persen. Di antara kedua negara tersebut, 99.6 persen penerima ekpor bunga krisan Indonesia adalah Jepang. Besarnya minat Jepang terhadap bunga krisan ini dikarenakan krisan merupakan bunga simbol negara Jepang, sehingga akan sering dijumpai pada upacara adat dan budaya Jepang.

Selain memperdagangkan bunga krisan, ada potensi lain dibalik keindahannya yaitu bisnis agrowisata. Agrowisata ialah aktivitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian atau fasilitas terkait yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Jadi, keberadaan lahan bunga Krisan dapat dimanfaatkan untuk dijadikan alternatif pariwisata yang menyenangkan.

Bisnis agrowisata ini dapat mempopulerkan keberadaan bunga Krisan baik pada masyarakat sekitar atau luar daerah yang datang untuk berekreasi. Selain itu, bisa menambah informasi mengenai seluk beluk seputar tanaman krisan pada pengunjung yang datang dan tentunya akan menambah keseruan rekreasi pengunjung. Bahkan dengan adanya agrowisata ini dapat memberikan nilai tambah ekonomi pada penduduk setempat. Sehingga penduduk setempat tidak hanya memperdagangkan bunga krisan, tapi turut memanfaatkan keberadaan lahan bunga krisan yang sedang mekar menjadi bisnis baru yang cukup menjanjikan.

Meskipun sumbangan komoditas tanaman hias terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan komoditas sayur dan buah-buahan, tetapi fleksibilitas tanaman hias ini ialah yang paling kuat dibanding dua komoditas tersebut. Sebab meskipun harganya mahal, umumnya skala pengukuran yang digunakan peminat tanaman hias ialah kepuasan. Apabila mereka tidak mendapat tanaman yang diinginkan, kepuasan mereka tidak terbayarkan. Oleh karena itu, potensi pasar tanaman hias ini pastilah besar, terutama komoditas bunga krisan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Ikuti tulisan menarik Vina Tri Yasmi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB