x

Krisis Iran

Iklan

Anas M

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Oktober 2019

Minggu, 12 Januari 2020 10:02 WIB

Trump Bikin Gara-gara Lagi, Terang-terangan Sokong Pendemo Pemerintah Iran

Krisis politik kini terjadi di Iran menyusul insiden salah tembak terhadap pesawat penumpang Ukraina PS752. Ratusan mahasiswa berkumpul di beberapa titik pusat kota Teheran, Iran.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Krisis politik kini terjadi di Iran  menyusul  insiden salah tembak terhadap pesawat penumpang Ukraina PS752. Ratusan mahasiswa berkumpul di beberapa titik pusat kota Teheran, Iran, untuk memberi penghormatan kepada 176 korban pesawat yang jatuh. Para mahasiswa juga mengkritik  penembakan tersebut.

Seperti dilaporkan  oleh Dailymail, para pendemo juga mulai menuntut agar Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengundurkan diri setelah rejimnya mengakui  menembak jatuh pesawat penumpang sipil. Protes itu setidaknya meletup di empat lokasi di Teheran.


Di tengah situasi itulah, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung demonstrasi yang dilakukan rakyat Iran. Dukungan itu disampaikan Trump lewat akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kepada orang-orang Iran yang pemberani dan menderita: Saya telah mendukung Anda sejak awal kepresidenan saya dan pemerintah saya akan terus mendukung Anda. Kami mengikuti protes Anda dengan cermat. Keberanianmu menginspirasi," tulis Trump, 12 Januari 2020.

Trump juga  meminta Pemerintah Iran mengizinkan kelompok pro  hak asasi manusia  memantau dan melaporkan  protes yang sedang berlangsung oleh rakyat Iran.” Tidak akan ada lagi pembantaian demonstran damai, atau penghentian internet. Dunia menyaksikan," tulis  Trump lagi.

 

Media Inggris,  Guardian,  mengambarkan bahwa Iran kini menghadapi kemungkinan krisis terbesar sejak revolusi Islam 1979. Para ulama senior, pemimpin politik dan militer berusaha keras untuk mengatasi dampak dari apa yang oleh Presiden Hassan Rouhani disebut sebagai "kesalahan bencana".

Krisis politik di Iran mulai terjadi setelah  Amerika Serikat   membunuh  Jenderal Qasem Soleimani. Pembunuhan lewat serangan udara yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump itu memacing amarah Iran.  Pemerintah Iran pun melancarkan serangan balasan dengan  menghujani basis militer AS di Irak dengan rudal pada dini hari,  8 Januari 2020.  Tapi beberapa jam kemudian, insiden salah tembak itu terjadi.

 

Selanjutnya: Iran Tangkap Dubes Inggris

Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler