x

Iklan

Mario Tando

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 23 Januari 2020 06:11 WIB

Imlek Konglomerat Vs Imlek Rakyat Pinggiran (Sajak)

Sajak satire terhadap Presiden yang lebih memilih acara konglomerat daripada acara rakyat pinggiran. Hasil tidak adanya leadership dan pengetahuan yang benar, mudah ditipu dan dibisiki hal-hal yang kurang benar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Imlek Konglomerat VS Imlek Rakyat Pinggiran

 

Umat khonghucu selalu berjalan konsisten,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetap menjalankan ibadah dengan persisten,

Termasuk ibadah khusuk 'imlek' tanpa ornamen,

Banyak tokoh di tandai oleh presiden,

Bahkan berakhir di balik jeruji besi tak bergorden..

 

Khonghucu bukan agama baru,

Sejarah tercatat sejak ratusan tahun yang lalu,

Sampai ada zaman yang begitu menusuk bak sembilu,

Karena pemimpinnya banyak tertipu,

Oleh seruan para pembisik palsu...

 

Sejak 2000 umat Khonghucu Indonesia bergembira,

Menyambut keleluasaan beragama,

Ditangan Sang Ratu Adil Gusdur namanya,

'Imlek' dan Cap Go Meh jadi simbolnya,

Betapa khidmat dan bisa bebas terbuka...

 

Bukti pemimpin tak abadi,

Hanya keadilan yang hakiki,

Biarkan waktu yang jadi kunci...

 

2015 jadi awal catatan kelam,

Ketika pemimpin baru tak punya cakram,

Mendengar bisikan gaib yang membuat sejarah runyam...

 

Alih-alih untuk persatuan,

Malah nyatanya menambah kegaduhan,

Karena tak paham betul persoalan...

 

Ketika imlek nasional dirayakan umat khonghucu,

Simbol negara selalu hadir bak pemersatu,

Ibadah khidmat dan ceremonial berpadu,

Selalu di nanti di tahun yang baharu...

 

Bagai megahnya Natalnya umat kristiani,

Waisaknya sahabat Buddha nan indah berseri,

Kuningan dan Galungan umat Hindu yang besar tersaji di Bali,

Khidmatnya umat Muslim merayakan Idul Fitri..

 

Sang Komandan negeri malah berpaling ke acara konglomerat,

Seolah meniadakan acara keagamaan yang dihimpun rakyat,

Menghapus jejak sejarah yang bertabur harap nan semangat,

Mengingat masa lalu yang begitu menyayat...

 

Memang tak mampu kita membeli keadilan,

Karena harganya mahal tak ketulungan,

Apalah daya rakyat dan umat pinggiran,

Dibanding konglomerat yang hartanya bertaburan,

Mampu menghancurkan kembali bongkahan kebenaran,

Yang telah lama umat khonghucu coba satukan...

 

Mungkinkah Presiden hadir di JCC 2 Februari?

Biarlah semua jadi misteri,

Ah.. tapi rasanya ini cuma mimpi,

Karena ku yakin Presiden ku tertipu lagi..

 

 

(Umat Khonghucu Pinggiran)

 

Ikuti tulisan menarik Mario Tando lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB