Pasca anjloknya harga batubara, bupati kabupaten Berau, Muharram, khawatir akan keberlangsungan hidup masyarakat di daerah tersebut. Pasalnya, batu bara merupakan sumber pendapatan utama kabupaten di Kalimantan Timur ini.
Sebagai daerah yang bergantung pada sektor pertambangan, sebesar 61% Pendapatan Domestik Regional Bruto ( PDRB ) berasal dari sektor pertambangan. Jatuhnya harga batu bara ini berakibat pada pemutusan hubungan kerja yang berefek pada tingginya tingkat pengangguran. Selain itu, hal ini juga berpengaruh pada APBD kabupaten ini. Sebagai solusi, pemerintah daerah setempat, khususnya bupati Muharram, menggencarkan industri pariwisata.
Pariwisata diharapkan menjadi sumber pendapatan utama Berau, menggantikan industri tambang. Muharram menegaskan bahwa pemerintah daerah akan sungguh-sungguh menggarap industri pariwisata. Upaya pertama yang dilakukan adalah menggelar festival berskala nasional dan internasional seperti halnya di Raja Ampat, Papua Barat.
Selain itu, upaya yang ditempuh Muharram adalah pengembangan pulau Maratua sebagai destinasi wisata utama di kabupaten Berau. Ia berharap nantinya pulau Maratua bisa menjadi objek pariwisata kelas dunia. Pemerintah daerah setempat menempuh kerja sama dengan pemerintah Seychelles untuk menyusun master plan pengembangan objek wisata Pulau Maratua.
Muharram berharap nantinya pulau Maratua diminati oleh wisatawan dari Eropa dan Amerika layaknya Seychelles. Pulau Maratua juga akan mengadopsi konsep yang diterapkan oleh Seychelles, yaitu dengan membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung demi menjaga kelestarian alam setempat. Konsep objek wisata alam eksklusif ini diharapkan dapat membawa manfaat yang positif bagi penduduk kabupaten Berau. ML.
Ikuti tulisan menarik Muna Laya lainnya di sini.