x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 27 Februari 2020 18:18 WIB

Tetap Optimis Berinvestasi di Bawah Sergapan Wabah Corona

Optimisme demikian memang masuk akal karena ia sedang bicara soal investasi, bukannya trading yang ingin mendulang cuan dalam jangka pendek.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wabah virus Corona makin meluas. Bukan cuma di China, kini 39 negara telah mengonfirmasi terkena wabah COVID-19. Di seluruh dunia, berdasarkan data arcGis per Rabu pukul kemarin ada 80.413 kasus corona secara global dengan korban meninggal berjumlah 2.708, sementara korban pulih ada 27.879 orang.

Tak hanya menelan korban manusia, virus ini ternyata juga mampu mengguncang perekomian dunia karena kekhawatiran pelaku pasar. Kekhawatiran tersebut ditunjukkan dengan harga saham yang dalam beberapa hari terakhir ini berguguran. Pelaku pasar melakukan aksi jual karena kekhawatiran tersebut.

Menariknya, di tengah kondisi pasar yang sedang galau, ternyata perilaku pelaku pasar yang panik sangat disayangkan oleh miliarder Warren Buffett. Ia berpendapat berinvestasi itu butuh yang tidak cepat. Kalau buru-buru dan bentar-bentar dijual itu trading.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia lantas berpendapat, saat membeli saham hal yang perlu dicamkan adalah melihat kemajuan sebuah perusahaan dalam waktu 20 hingga 30 tahun ke depan dan proyeksi kinerja perusahaan dalam jangka waktu tersebut. Hal ini penting karena dalam jangka panjang harga saham tidak akan berubah signifikan karena wabah virus corona.

Dengan kata lain ia sebenarnya mau mengatakan bahwa Virus Corona ini sifatnya sementara. Investasi saham untuk jangka panjang tidak akan berubah karena wabah virus corona. "Kami membelinya secara utuh maupun dalam beberapa bagian, dan kami pikir prospek 20 atau 30 tahun ke depan tidak akan berubah karena virus corona," tegas Buffett seperti dikutip Forbes, Kamis, 22 Februari 2020.

Optimisme demikian memang masuk akal karena ia sedang bicara soal investasi, bukannya trading yang ingin mendulang cuan dalam jangka pendek.

Optimisme Peramal dari Omaha ini tentunya sejalan dengan penulis buku Edgar Lawrence Smith yang berjudul Common Stocks as Long Term Investment (1924).

Di saat harga-harga saham turun seperti dalam beberapa pekan terakhir ini, para investor saham justru perlu melihatnya sebagai peluang emas untuk mengoleksi saham-saham terbaik di harga terbaik, tentu dengan analisis fundamental dan teknikal yang lebih komprehensif.

Analisis secara komprehensif yang demikian ini kini mudah dilakukan karena di aplikasi transaksi saham semisal IPOTGO milik IndoPremier Sekuritas tersedia fitur-fitur yang memudahkan investor dalam memilih saham-saham yang terbaik.

Kenyamanan investasi saham full digital dengan teknologi tools modern untuk mengatur cuan terbaik yang demikian memang penting, apalagi ada dukungnga fitur dan distribusi berita dan informasi riset secara berkala yang komplit.

Memilih saham-saham terbaik di saat pasar disergap wabah virus corona menjadi lebih gampang dengan fitur-fitur semacam ini.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler