Hindari Praktik Suap, Rekrutmen Personil Polri Dilakukan Secara Profesional

Kamis, 12 Maret 2020 09:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Guna menjauhi praktik suap, rekrutmen personil Polri dilakukan secara profesional. Agar mendapatkan kandidat berkualitas dan kompeten

Dinamika kehidupan yang kian demokratis dan terbuka, mau tidak mau menghendaki rekrutmen sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. Orientasi pada sumber daya yang mampu bersaing dan melayani secara profesional sama sekali tidak bisa dihindari. Hal itu pula yang kini dilakukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam merekrut calon anggota Polri.

Karena itu, Polri sebagai institusi pengayom dan penegak hukum bertekad melakukan proses rekrutmen secara professional. Agar mampu memperoleh kandidat anggota Polri yang bertalenta dan mampu menjadi pengayom masyarakat. Maka focus rekrutmen Polri bukan menyebar jaring rekrutmen yang terlalu luas. Namun lebih menekankan pada kandidat yang berkualitas dan kompeten.

Hal ini pun ditegaskan Kapolri Jenderal Idham Azis bahwa perekrutan personil Polri tidak boleh terjadi transaksi suap. Jika ditemukan praktik suap, maka Polri akan mencopot oknum pelakunya. ”Soal rekrutmen anggota Polri yang paling penting satu, tidak ada rekrutmen bayar-bayar. Kalau sampai ada yang melakukan praktik suap atau meminta sesuatu dalam proses rekrutmen anggota Polri, saya akan copot anggota-anggota panitia tersebut,” ujar Kapolri saat membuka Rapat Kerja Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri di Pusdikmin Polri Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (11/3).

Upaya untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas dan kompeten adalah tujuan utama setiap sesi rekrutmen. Karena itu, integritas rekruter harus menjadi prioritas. Seiring tantangan zaman, Polri menyadari pentingnya menyelenggarakan proses rekrutmen yang profesional dan efektif. Bukan hanya sekadar mengejar kuantitas dan menyebar jaring rekrutmen semata. Menurut Kapolri, Polri memiliki komitmen kuat untuk membangun kualitas SDM yang unggul. Dan karenanya praktik suap harus dihindari.

Sebagai implementasinya, Polri menegaskan rekrutmen anggota Polri selalu mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Oleh karena, tim Polri harus mengedepankan transparansi dalam proses rekrutmen. “Saya minta supaya dari eksternal dan internal bekerja sama-sama untuk betul-betul transparan dalam proses rekrutmen anggota Polri,” kata Idham Azis.

Seperti diketahui, saat ini Polri tengah membuka kesempatan warga negara Indonesia dan putra-putri terbaik bangsa untuk mengabdi kepada negara sebagai anggota polisi. Orientasi utamanya adalah berkualitas dan kompeten.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler