x

Iklan

Zulkipli Amaq Nuna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 April 2020

Kamis, 21 Mei 2020 06:33 WIB

Mengenal Arman Achdiat, Dirlantas Polda Jawa Tengah

Kombes Pol Arman Achdiat, S.IK, M.Si menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kiprah perwira Polri yang satu ini memang paripurna. Sebab, sewaktu menjalani jabatan-jabatan di Korps Bhayangkara, ia berpindah-pindah satuan bidang profesi. Kombes Pol Arman Achdiat punya keahlian khusus bidang reserse dan lalulintas.

Jarang perwira polisi yang menggeluti dua bidang sekakigus seperti Arman. Tapi lulusan Akpol 1992 ini, belakangan dipercaya berkiprah di lalulintas. Sesuai mutasi besar-besaran di Polri, 1 Mei lalu, Kombes Pol Arman Achdiat, dipercaya memimpin Direktorat Lalulintas Polda Jawa Tengah. Sebelumnya, sejak tahun 2017 sampai 2018, Arman juga menjabat Dirlantas Polda NTB.

Perwira polisi yang akrab dengan para jurnalis ini memang cukup berprestasi baik di bidang reserse dan lalulintas, sehingga Arman pernah menempati pos pos strategis di lingkup Korps Baju Coklat ini. Saat berpangkat perwira pertama Arman bertugas di daerah pulau berbatasan dengan Singapura di Kepulauan Riau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan, sesudah mengikuti PTIK, Arman mulai berkiprah di Jakarta. Pos-pos strategis seperti Kapolsek Tanjung Duren dan Kapolsek Penjaringan, Pluit pernah ditempatinya. Kemudian, Arman yang saat itu berpangkat Kompol kemudian ditarik menjabat Sespri Kapolda Metro Jaya.

Dari Sespri Arman kemudian menjabat Kasie STNK Ditlantas Polda Metro Jaya. Saat itu, sejumlah terobosan mempercepat pelayanan diterapkannya. Berkat keberhasilan ini, Arman, putra seorang anggota TNI ini kemudian lolos mengikuti pendidikan Sespimmen di Lembang, Bandung.

Lulus pendidikan, Arman, kemudian bukan ditempatkan di bidang lalulintas. Ia dipercaya memimpin Satreskrim Polrestabes Bandung. Tidak sampai setahun ia kemudian dipromosi menjadi Kapolres Sumedang. Di wilayah kabupaten berbukit-bukit dengan jalan utama yang menjadi urat nadi Bandung-Cirebon Arman melakukan rekayasa lalulintas untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di Cadas Pangeran.

Dianggap berhasil memimpin Polres Sumedang, Arman kemudian dipromosi menjabat Kapolres Karawang. Pertumbuhan industri yang pesat dengan segala dampak sosial di dalamnya membuat Arman harus memetakan wilayah-wilayah rawan kriminalitas. Perubahan sikap masyarakat yang sebelumnya agraris berubah menjadi buruh pabrik menjadi satu potensi kerawanan. Ini menjadi perhatian khusus Arman.

Selepas memimpin Polres Karawang, Arman yang saat itu berpangkat AKBP kemudian ditarik ke bagian operasional Mabes Polri. Setelah berpangkat Kombes ia kemudian dipromosi ke Polda NTB sebagai Dirlantas.

Saat menjabat Dirlantas NTB ini, Arman menghadapi peristiwa gempa bumi di Lombok. Ia harus menghadapi kenyataan bahwa sejumlah anggotanya mengalami musibah seperti di Lombok Barat dan Utara. Dalam kondisi jalan-jalan rusak, padahal presiden dan pejabat tinggi negara lain berkunjung membuatnya harus melakukan rekayasa lalulintas dan floating personil pengaman, termasuk memberi kemudahan distribusi pangan bagi pengungsi.

Selama mendapatkan amanah sebagai Dirlantas Polda NTB, banyak inovasi yang beliau jalankan. Mulai dari Program PAHALA (Program Bahari Lalu Lintas), sebuah program layanan Regident terintegrasi dengan Penyuluhan kepada masyarakat khusus di pesisir pantai dan Pulau terluar. Ada juga program TRAMPOLIN (Trafic Moslem Police Indonesia) atau Polantas Dakwah, sebuah gagasan Kamsel yang diadakan melalui mimbar dakwah, khutbah, buku-buku ceramah tentang keselamatan berkendara.

Pada saat menjadi Dirlantas Polda NTB pula, Kombes Pol Arman Achdiat menggagas kajian tentang Fiqh Lalu Lintas bersama Universitas NU NTB beserta para tokoh agama lainnya di NTB. Ini merupakan kajian pertama di Indonesia tentang Fiqh Lalu Lintas.

Dengan penunjukkannya sebagai Dirlantas Polda Jateng, di tengah pandemi covid 19 pasti membuat Kombes Arman harus bekerja ekstra. Apalagi mengawasi wilayah Jateng yang luas di tengah antara wilayah Jabar dan Jatim. Apalagi Polantas diberi tugas khusus bersama instansi lainnya seperti Dishub, TNI dan Satpol PP untuk mengawasi warga yang dilarang mudik dalam Operasi Ketupat 2020 ini.

Ikuti tulisan menarik Zulkipli Amaq Nuna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler