Belajar online mengancam masa depan anak? Ya, pernyataan tadi banyak keluar dari omongan orang tua siswa. Bukan tanpa alasan mereka mengatakan hal demikian, karena terlihat dari kemerosotan akhlaq dari anak mereka.
Tapi pernyataan ini mungkin muncul kepada orang tua, guru atau siswa yang kurang efektif dalam melaksanakan belajar onlinenya.
Maksudnya? Oke, akan saya jelaskan. Sebuah sebab pasti ada akibatnya, kan? Jadi penyebab kemerosotan akhlaq siswa bukan karena belajar onlinenya tapi KURANGNYA PERHATIAN DARI ORANG TUA DAN GURU.
Jadi gimana mengatasinya, dong? Nah, di artikel kali ini bukan hanya statement saja, tapi saya usahakan mencari solusinya. Penjelasan di bawah hanya menjelaskan sikap orang tua. Untuk sikap guru dan siswa agar belajar online efektif, di sini lengkapnya.
Sikap Orang Tua Agar Belajar Online Bisa Efektif
Siapkan Semua Perangkat dengan Matang
Baik siswa maupun guru, menyiapkan perangkat sebelum memulai pelajaran sangatlah penting. Pastikan baterai gawai kamu terisi penuh. Apabila kuota internet kamu terasa kritis, segeralah membeli lagi.
Banyak yang mengentengkan hal ini, akibatnya belajar anak anda malah terganggu. Apabila anda merasa seperti kasus tadi, maka dari sekarang ubahlah kebiasaan tersebut demi kesuksesan belajar anak anda.
Batasi Penggunaan Gadget
Ada orang tua yang terlalu kasihan atau memanjakan anaknya, mereka tidak membatasi penggunaan gadgetnya. Hal tersebut berdampak kepada kurangnya disiplin dan terganggunya jam istirahat.
Membatasi penggunaan gadget dengan memberikan aturan merupakan satu satunya cara. Misalnya mulai jam sembilan malam anda harus segera mengambil gadget si anak dan segera menyuruhnya tidur.
Ga tega, mas! Ya sudah terserah anda kalau begitu. Inikan hanya saran, boleh diterapkan juga boleh tidak. Tetapi penggunaan anak terhadap gadget secara berlebih memang telah menjadi momok bagi orang tua.
Memberi Jadwal Sehari-hari
Kok mengekang mas? Eiits, bukan mengekang pak-buk. Memberi jadwal maksudnya jadwal untuk kapan anak anda harus belajar, istirahat dan makan.
Kalau tidak diterapkan gimana? Nah, akibatnya adalah si anak pasti mengentengkan setiap kegiatannya nanti.
Mungkin satu-dua hari akan susah, tetapi lama kelamaan pasti si anak akan terbiasa. Pastikan semua elemen dalam keluarga mengetahuinyaa supaya ada kerjasama untuk kesuksesan belajar sang anak tercinta.
Seringlah Mengajak Ngobrol
Anak yang sedikit perhatian dengan yang diberi perhatian oleh orang tuanya akan terlihat perbedaanya ketika mulai dewasa.
Rata rata kenakalan remaja diakibatkan oleh orang tua yang kurang memberi perhatian kepada anaknya. Perhatian itu bisa hanya dengan mengucapkan kata “selamat” ketika ia mendapatkan suatu prestasi. Kesehatan psikologi sangat membantu kesuksesan belajar online-nya.
Hmmm,,kayaknya pembahasannya sudah jelas kan. Untuk informasi tentang pendidikan lainnya InsyaAllah akan saya bahas di kemudian hari.
Hayo siapa disini yang masih acuh sama belajar anaknya? Wah, bahaya buk-pak. Boro-boro mau sukses, mengerjakan soalnya saja tidak paham.
Bagaimana ? Masih ada lagi apa sudah cukup? Kalau dari saya sampai sini aja. Semoga artikel di atas bisa menjawab semua mitos bahwa belajar online merusak masa depan anak. terima kasih. Wassalam.
Ikuti tulisan menarik afiqur rahman lainnya di sini.
