x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 25 Agustus 2020 15:26 WIB

Keselarasan 3M untuk Investasi Saham yang Sukses

IQ tinggi tidak menjamin sukses seseorang dalam berinvestasi saham. Sebagai kebalikannya, justru mereka yang dikategorikan sebagai orang biasa terbukti bisa sukses dalam berinvestasi saham.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak investor saham yang memiliki kesalahan fatal dalam investasinya. Kesalahan fatal tersebut adalah anggapan dan keyakinan kalau yang namanya analisis dalam investasi saham, entah analisis fundamental atau teknikal, segala-galanya dan menjadi kunci paling utama untuk mendapatkan cuan yang maksimal.

Banyak yang beranggapan bahwa metode (entah analisis fundamental atau teknikal) itu segala-galanya. Faktanya, analisis fundamental dan teknikal yang tajam tak menjamin orang terus-terusan mendapatkan cuan dalam saham.

Metode bukan satu-satunya yang paling berperan dalam menentukan kesuksesan investasi saham. Seharusnya kalau metode menjadi segala-sagalanya, orang-orang jenius jebolan Oxford, Harvard, Standford dan kampus-kampus ternama di dunia sudah menemukan formula sakti untuk menjadi kaya dari investasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta di lapangan berkata lain. IQ tinggi tidak menjamin sukses seseorang dalam berinvestasi saham. Sebagai kebalikannya, justru mereka yang dikategorikan sebagai orang biasa terbukti bisa sukses dalam berinvestasi saham. Kenapa bisa demikian?

Dr. Alexander Elder dalam bukunya "Come Into My Trading Room" menguraikan 3 pilar untuk sukses Trading For a Living yang tidak melulu berpusat pada Metode. Selain Method, ia menyebutkan 2 lainnya yakni Mind (dimensi psikologi) dan Money (dimensi manajemen duit).

Dalam paparannya terkait Mind dalam kerangka dimensi psikologi Elder mengurai pentingnya psikologi seorang investor saham akan potensi risiko sekaligus cuan dalam investasi sahamnya. Seorang investor saham harus siap dengan dua potensi ini alias tak melulu hanya siap untuk cuan, tetapi tidak siap untuk menerima potensi risiko kerugian.

Psikologi sangat penting. Bahkan, mayoritas investor pemula tidak bisa naik kelas menjadi investor saham intermediate (apalagi mahir) karena mereka tidak pernah memikirkan aspek psikologis main saham.

Psikologi dalam investasi juga menyiratkan pentingnya kemampuan mengendalikan emosi. Pengendalian emosi dalam investasi itu penting karena investasi saham itu nggak boleh asal-asalan mengikuti emosi karena terpengaruh ajakan pihak lain atau karena kondisi pasar saham yang sedang digoreng.

Selanjutnya terkait Money tentu saja terkait dengan manajemen duit itu sendiri. Baik juga dalam memanajemen duit, investor konsisten dengan tujuan keuangannya. Jika demikian maka duit akan benar-benar diperuntukkan sesuai tujuan investasi dan jangka waktu pencapaiannya. Money management yang kurang proporsional menyebabkan hasil akhir yang tidak maksimal.

Pun dalam investasi saham penting pula menggunakan uang dingin (idle money) sebagai bagian dari manajemen keuangan yang sehat agar investasi saham yang dilakukan tidak merecoki atau mengganggu kesehatan keuangan secara keseluruhan.

So, dalam pandangan Elder 3M: Method, Mind dan Money harus selaras dalam investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah, semisal melalui aplikasi IPOT besutan Indo Premier, alias tidak ada yang lebih penting satu dari yang lainnya.

Elder mengibaratkan keselarasan ketiganya ini seperti kursi berkaki tiga yang jika dicopot salah satunya maka akan mengacaukan kursi itu sendiri. Method (metode trading), Mind (psikologi trading) dan Money (manajemen duit) adalah satu kesatuan yang wajib dimiliki investor saham jika ingin sukses dalam investasinya.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler