x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 1 September 2020 15:18 WIB

Pilih Mana, Kamu Hidup di Bawah atau di Atas Kemampuan?

Hidup di bawah kemampuan adalah kondisi dimana hidup menjadi lebih sengsara dari biasanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apa yang kamu pikirkan seandainya harus menjalani hidup di bawah kemampuan? Kebanyakan pasti menolaknya secara naluri kemanusian, karena tak seorang pun ingin hidup di bawah kemampuan. Hidup di bawah kemampuan adalah kondisi dimana hidup menjadi lebih sengsara dari biasanya.

Oleh sebab itu, karena orang biasanya tak mau hidup di bawah kemampuan makanya tak sedikit yang lantas terlilit utang, hidup dengan menghabiskan gaji hingga hidup mewah secara lahiriah, tetapi pusing dengan utang berjibun yang sulit dilunasi.

Pun di kalangan milenial terlihat jelas bagaimana gaya hidup lahiriah yang terlihat berkelas tapi utang online-nya berjibun. Suka berlibur ke tempat-tempat wisata dan bepergian ke luar negeri demi status di sosial media, tetapi utang juga tak ketulungan. Tragis memang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lucunya lagi, perilaku hidup orang yang keliatan kaya sebenarnya lebih miskin daripada sebagian besar orang miskin. Orang miskin tidak terbebani utang sama sekali tak seperti kelas menengah yang keliatan kaya tetapi terlilit utang dimana-mana.

Bukan rahasia lagi, orang yang demikian ini kerap dikejar-kejar debt collector yang mengejarnya tak hanya sampai di rumah, tetapi sampai di tempat kerjanya. Jadinya, banyak pihak ikut direpotkan.

Memang pilihan hidup di bawah kemampuan tak banyak dipilih dan diinginkan. Oleh sebab itu, seperti digagas oleh Robert T Kiyosaki dalam bukunya Second Change, daripada pusing-pusing hidup di bawah kemampuan yang tak seorang pun menginginkannya maka penting untuk belajar memperbesar kemampuan, supaya benar-benar menikmati hidup yang nyaman dengan keuangan yang aman.

Pertanyaannya kini bagaimana langkah konkret memperbesar kemampuan? Salah satu langkah konkretnya yakni mengelola aset dengan benar. Caranya dengan menabung, membeli rumah hingga berinvestasi jangka panjang lewat saham.

Langkah konkret ini memang sedikit bertentangan dengan cara hidup di atas kemampuan. Menabung, membeli rumah (properti) hingga berinvestasi jangka panjang melalui saham membutuhkan pengorbanan dengan mengekang keinginan-keinginan untuk sementara dan mengalokasikan uang untuk keinginan itu untuk pengembangan aset.

Menabung mungkin sudah dilakukan kebanyakan dari kalian, beli (investasi) rumah tentu baru sebagian kecil dari kalian karena modalnya juga tidak sedikit. Nah, untuk yang terakhir yakni investasi saham tentu bisa menjadi pilihan karena soal modal juga sudah sangat terjangkau, cuannya pun potensinya tinggi.

Investasi saham pun saat ini sudah sangat mudah dan bisa dinikmati dengan modal cekak mulai Rp.100.000 saja. Investasi saham, semisal dengan aplikasi IPOT yang dimiliki Indo Premier Sekuritas, menawarkan kemudahan dalam menikmatinya karena sudah 100% online.

Hidup di bawah kemampuan untuk sementara untuk kenyamanan keuangan di masa depan tentu menjadi lebih elegan dan nikmat dibanding hidup di atas kemampuan tetapi hidup bakal tidak tenang karena beban utang.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB