Investasi saham menjadi pilihan untuk mengembangkan dana (duit) yang dimiliki di masa pandemi Covid-19 saat ini. Investasi saham menawarkan model pengembangan duit yang nggak ribet karena bisa dilakukan secara online dari mana pun dan kapan pun.
Sisi positifnya investasi saham yang sudah online ini mendukung kebijakan pemerintah untuk konsisten menjaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19 yang untuk saat ini sudah sangat darurat.
Penularan virus ini makin masif saat membaca data yang terus diupdate oleh tim gugus tugas Covid-19. Penambahan kasusnya cukup signifikan dan grafiknya tak kunjung menurun, tetapi justru kian menanjak.
Di tengah masa pemberlakuan PSBB lagi ini investasi saham mendapatkan momentnya tak hanya karena sudah sangat mudah berbasis aplikasi semisal dengan IPOT milik Indo Premier Sekuritas, tetapi juga keterjangkauannya karena harga-harga saham terbaik sedang turun alias diskon sehingga layak dikoleksi.
Nah, buat calon investor yang ingin memulai investasi saham pada masa PSBB Covid-19 saat ini, tak ada salahnya memperhatikan tip-tip paling dasar berikut ini supaya niatan untuk berinvestasi sahamnya mendatangkan hasil.
Apa saja tip untuk memulai investasi saham saat PSBB pandemi Covid-19 saat ini?
1. Siap Rugi
Tak ada investasi yang bebas risiko (rugi). Pun dengan yang namanya investasi saham yang berpotensi mendatangkan keuntungan besar, tetapi pada saat yang sama diiringi dengan risiko kerugian yang besar juga. Oleh sebab itu, calon investor harus siap sedia, terutama saat harus menanggung kerugian. Biasanya, kebanyakan investor tidak siap dengan yang namanya kerugian, padahal kerugian adalah bagian dari risiko berinvestasi. Sudah siap dengan kerugian?
2. Tidak ikut-ikutan
Saat memutuskan untuk memulai investasi saham, wajib hukumnya kalau para investor perlu cermat dalam membidik emiten yang akan dibeli sahamnya. Cermat ini berarti dalam aktivitasnya, terutama dalam pilihan sahamnya, tidak ikut-ikutan karena bisikan atau tengok portofolio teman.
Sebelum membeli saham, investor wajib menganalisis kinerja perusahaan dan pergerakan sahamnya. Kalau dalam investasi sahamnya hanya ikut-ikutan maka tingkat penyesalan ketika merugi sangat besar dibanding ketika didasarkan pada pertimbangan personal yang rasional sehingga membuat keputusan mandiri yang mengandaikan kesiapannya juga untuk menerima risiko apa pun. Semisal ada saham yang baru melantai di BEI maka penting untuk mencermati prospektus perusahaan tersebut.
3. Tidak rakus dan emosional
Pengendalian diri itu penting juga dalam investasi saham. Emosi yang labil saat berinvestasi saham akan sangat berpengaruh pada keberhasilan dalam investasi. Pergerakan saham di masa PSBB bisa jadi fluktuatif sehingga bisa memengaruhi emosi investor.
Kunci utama supaya tidak gampang terpengaruh kondisi pasar saham yakni konsisten dengan tujuan investasi. Selain itu, emosional ini juga terkait dengan yang namanya kerakusan. So, kerakusan dalam investasi saham yang berujung penyesalan itu banyak dialami investor yang ingin untung lebih banyak lagi untuk saham yang telah untung, tapi optimisme bakal untuk lebih itu hanya berdasarkan asumsi.
Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.