x

Iklan

Susilo Mardani Akbar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2020

Kamis, 17 Desember 2020 06:35 WIB

5 Kebiasaan untuk Melatih Otak agar Bekerja lebih Baik

Neuroplastisitas bekerja melalui pengulangan dan stimulasi mental. Perubahan bisa kamu lakukan untuk fungsi kognitif yang lebih baik. Ksmu dapat melatih otak untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Efisiensi otak dapat ditingkatkan dengan perubahan kecil dan langkah-langkah yang benar. Artikel ini menguraikan hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan kemampuan otak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Otak kita tidak dapat bekerja lebih baik setiap menit sepanjang hari. Cara kerjanya pun berbeda seiring berjalannya hari. Suatu hari saya dapat tampil di puncak permainan, di hari lain saya kesulitan melakukan pekerjaan terbaik. Hal ini mungkin saja terjadi pada setiap orang.

Sama seperti otot, beberapa orang ada yang berlatih di gym, begitu juga otak kita yang membutuhkan stimulasi dan latihan untuk menumbuhkan dan mempertahankan fungsi kognitif. Eksprimen dalam neuroplastisitas (kemampuan otak kita untuk berubah sepanjang hidup) telah membuktikan bahwa otak mampu memodifikasi dirinya sendiri, baik dengan mengubah strukturnya, manambah dan mengurangi ukurannya atau mengubah biokimianya.

Neuroplastisitas bekerja melalui pengulangan dan stimulasi mental. Perubahan bisa kamu lakukan untuk fungsi kognitif yang lebih baik, semuanya ada di dalam kendali diri. Kamu pun dapat melatih otak untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaannya kemudian adalah, kebiasaan, rutinitas, aktifitas, dan stimulasi apa yang benar-benar berhasil? Apa yang dapat kamu lakukan setiap hari untuk melatih otak mencapai kinerjanya yang lebih baik? Memang tidak ada yang bisa menggantikan kinerja intelektual, tetapi ada cara untuk menjaga kesehatan otak.

Pasangkan stimulasi mental dengan aktifitas fisik

Pilihlah aktifitas atau latihan yang melibatkan sebanyak mungkin bagian otak-mata, telinga, mulut, tangan dan kaki. Ini semua adalah proses mental yang penting untuk kinerja otak lebih baik. Contohnya, coba kamu melempar bola ke dinding atau membacakan puisi sampil melompat-lompat. Saat berjalan di treadmill, bacalah buku atau majalah. Tujuannya agar otak kamu bekerja keras selaras dengan tubuh.

Kembangkan pola pikir berkembang

Tanpa pertumbuhan dan kemajuan yang berkelanjutan, kata-kata seperti perbaikan, pencapaian, dan kesuksesan tidak ada artinya, kata Benjamin Franklin.

Pola pikir menginformasikan tindakan, sehingga mereka yang memiliki mindset berkembang tentang kemampuan otak untuk meningkatkan atau mengubah dianggap lebih cenderung membangun kebiasaan baru dan lebih baik yang dapat meningkatkan kinerja kognitif. Kamu dapat meningkatkan fungsi kognisi melalui usaha, latihan, dan ketekunan. Ketika kamu terbuka untuk merangkul kebiasaan dan aktivitas baru, kamu dapat membangun jalur yang dapat membuat otak lebih kuat dan pintar.

Saat otak berada pada kinerja optimal

Menurut penelitian, otak secara bertahap berhenti mencatat penglihatan, suara atau perasaan jika rangsangan tetap konstan terlalu lama. Kamu kehilangan fokus akibatnya kinerja pada tugas yang kamu lakukan menurun. Otak secara alami berfungsi energi tinggi (kira-kira satu jam) diikuti dengan energy rendah (10-20 menit). Pasang surut alami energi ini harus digunakan untuk tugas dan waktu istirahat yang bernilai tinggi, kamu tidak dapat menuntut lebih banyak dari otak jika sedang kehabisan nergy.

Mengatur emosi negatif sangat penting

Ketika kamu terus menerus stress, cemas, frustasi, atau kesal, sehingga membuat otak kamu terlalu sibuk mencoba mengendalikan perasaan negatif, kamu menghabiskan banyak energi mental dan membuat kamu terganggu untuk bekerja lebih baik. Belajarlah untuk lebih baik lagi menyadari keadaan emosi kamu sendiri dan menjinakkannya.

Pemain puncak mengontrol emosi mereka untuk berpikir secara optimal dan jernih. Ketika emosi kamu terkendali, kamu pun dapat secara sadar menempatkan diri dalam keadaan terbaik, dan dalam situasi di mana kamu benar-benar dapat melakukannya.

Keterbukaan terhadap pengalaman mental dan sosial

Kamu dapat mengurangi risiko penurunan kognitif jika kamu terbuka untuk mempelajari keterampilan baru yang berada di luar kenyamanan. Semakin kamu melibatkan otak itu semakin baik. Sebuah studi tentang dampak keterlibatan berkelanjutan pada fungsi kognitif menemukan bahwa mempelajari keterampilan baru dan menuntut sambil mempertahankan jaringan sosial yang terlibat adalah kunci untuk tetap tajam seiring bertambahnya usia.

Untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman baru, tumbuhkan rasa ingin tahu kamu, kuasai keterampilan, kebiasaan, dan aktifitas baru yang lebih baik untuk mendorong batasan kamu. Aktifitas mental yang menantang dapat memperlambat penurunan kognitif. Berlatih, menjelajahi, dan mempelajari hal-hal baru dapat memberikan otak kamu latihan penuh yang dibutuhkannya untuk melakukan yang terbaik.

**

Kuncinya adalah bahwa efisiensi otak kamu dapat ditingkatkan dengan perubahan kecil dan langkah-langkah ke arah yang benar. Untuk meningkatkan kinerja kognitif, pasangkan stimulasi mental dengan aktivitas fisik, kembangkan mindset berkembang, bekerjalah dengan tubuh kamu, dan belajar untuk mengatur emosi negatif.

 

Ikuti tulisan menarik Susilo Mardani Akbar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu