Jadilah Seperti Air, Kawan

Rabu, 23 Desember 2020 16:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sungai beserta hewan
Iklan

Air adalah keseimbangan, itulah mengapa analogi ini masih populer hingga hari ini. Metaforanya menangkap keseimbangan yang kita butuhkan dalam hidup. Jadilah seperti air yang terus melewati celah-celah dan selalu menyesuaikan dengan objeknya.

Air adalah keseimbangan, itulah mengapa analogi ini masih populer hingga hari ini. Metaforanya menangkap keseimbangan yang kita butuhkan dalam hidup. Jadilah seperti air yang terus melewati celah-celah dan selalu menyesuaikan dengan objeknya.

Coba kamu kosongkan segala pikiran dan jadilah tanpa bentuk, tak berbentuk seperti air. Ketika kamu memasukan air kedalam cangkir maka ia menjadi cangkir, ketika kamu memasukan air kedalam botol maka ia akan menjadi botol, dan ketika kamu memasukannya kedalam teko maka ia pun menjadi teko. Selain merubah bentuk, air juga bisa mengalir, atau bisa pecah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun air tidak memiliki bentuknya sendiri, meskipun ia sangat lembut, air adalah salah satu elemen terkuat dibumi ini. Ia bisa menetes, bisa mengalir, atau bisa juga mengamuk. Coba kamu lihat saat air terus menerus menetes diatas batu maka batu itu lama kelamaan akan berlubang. Jika air itu membentuk gelombang sebesar gedung ataupun melebihi tingginya gedung, ia bisa menghancur seluruh dataran yang dilewatinya. Air melakukan apapun yang diperlukan untuk terus bergerak maju.

Air itu tampak bergerak maju, bahkan menanjak, tetapi ia memilih jalan apapun yang terbuka sehingga ia dapat mencapai laut sebagai tempat pulang. Ia mungkin saja mengalir dengan cepat atau mengalir secara perlahan, tetapi tujuannya tidak dapat ia hindari, takdirnya sebagai air itu pasti. Jadilah seperti air kawan, berkat tindakan penyeimbangannya yang tidak pernah berakhir, air selalu menemukan jalan untuk pulang. Cepat atau lambat, ia akan mencapai laut, kamu juga terus mengalir kawan, yang mempunyai rencana tapi jangan terlalu memaksanya dalam hidup.

Hidup tidak bisa diprediksi, apapun yang terjadi besok kamu harus beradaptasi. Saat alam semesta berkata “Ya” maka pergilah mengalir menuruni bukit melewati lembah, bergerak dengan cepat, melompat lebih tinggi, gunakan momentum tersebut, manfaatkan peluang itu dengan sebaik-baiknya.

Begitupun sebalik nya, saat alam semesta berkata “Tidak” coba kamu dengarkan sejenak lalu ambil jalan yang berbeda. Menyesuaikan, bertahanlah secara perlahan. Saat krisis melanda, kumpulkan kekuatan kamu bentuk gelombang yang menjulang tinggi. Dan saat laut begitu tenang, nikmati pelayaran dan nikmati pemandangan.

Saat kamu berada di air, kamu selalu berada di tempat yang seharusnya. Maka, jadilah seperti air kawan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Susilo Mardani Akbar

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Panduan untuk Hidup Bahagia ala Kaum Stoa

Selasa, 29 Desember 2020 12:23 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler