x

4 Hal Menarik Ketika Berwisata ke Gunung Bromo

Aditya Ramandha Junaidi

Penulis Indonesiana

Bergabung Sejak: 13 Januari 2021

Jumat, 15 Januari 2021 06:08 WIB

Vandalisme di Gunung Indonesia

Gunung Indonesia Yang Penuh Coretan

Dibaca : 906 kali

Indonesia merupakan negara yang paling banyak memiliki gunung berapi di dunia. Ada sekitar 500 gunung berapi yang tersebar di berbagai kepulauan di Indonesia. Sebanyak 127 diantaranya masih aktif. Dari 127 gunung api aktif, 70 di antaranya sering meletus.

Tak hanya itu keindahan–keindahan gunung di Indonesia tak kalah bagus bila dibandingkan dengan gunung–gunung yang ada di negara lain. Namun keindahan gunung Indonesia sering disepelekan oleh orang–orang tidak bertanggung jawab. Bentuk penyepelean itu, misalnya, banyaknya vandalisme atau perusakan dan penghancurkan keindahan alam. Mereka mencoret–coret sesuatu yang bukan semestinya untuk dicoret–coret. Orang–orang yang melakukan kegiatan tersebut sungguh terlihat tidak mengsyukuri keindahan alam. Seharusnya kita menjaga alam dan bukan merusaknya.

Hampir di semua gunung di Indonesia jadi korban kegiatan vandalisme tersebut. Bentuk perilaku vandalisme dapat dibagi dua. Pertama, perilaku vandalisme yang sifatnya merusak. Bentuk perilaku vandalisnya yakni mencorat-coret, dengan objek vandalisnya: berupa tembok, jembatan, pagar, halte bus, bus umum, WC umum, telpon umum, gedung umum, candi, dan lain sebagainya.

Memang tidak dapat disangkal, aksi corat coret, dapat dimaknai atau sebagai penyaluran bakat, minat, hobi dari seseorang. Sehingga, jangan heran ada pimpinan daerah yang menaruh perhatian serius atas manifestasi bakat corat coret tersebut dengan membuat wadah (biasa berupa tembok persegi empat panjang) sebagai ajang penyaluran bakat, minat, hobi atau apapun namanya. Dengan wadah itu, para pemilik perilaku vandalisme tersebut, dapat melakukan aksi corat coret sesuka hatinya.

Kedua, perilaku vandalisme yang bersifat merusak. Bentuk perilaku vandalisnya yakni memotong pohon, merusak tanaman, memecahkan lampu, mencabut, melempari, mengotori, dan membaret, dengan objek vandalisnya: taman umum, hutan wisata, gedung umum, gedung sekolah, taman, dan lain sebagainya.

Seharusnya kita menjaga keindahan Indonesia Namun sekarang oknum-oknum tertentu menyepelekan itu dengan mencoret nama-nama yang menurut dia bagus, namun itu merusak keindahan alam Indonesia. Ini, sering sekali saya temui di gunung-gunung di Indonesia.

Penulis : Aditya Ramandha Junaidi, Mahasiswa STISIP WIDURI.

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

Baca Juga

Oleh: Ajeng Mei Linda

Minggu, 31 Januari 2021 08:24 WIB

Kesegaran Sumber Mata Air Panguripan yang Tidak Pernah Kering

Dibaca : 1.034 kali

Oleh: Julisa handayani

Selasa, 2 Februari 2021 06:57 WIB

Pesona Destinasi Baru Teluk Mendale

Dibaca : 672 kali

Artikel ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah English for Tourism

Oleh: Dekih Nurhopiyah

Selasa, 26 Januari 2021 07:22 WIB

Sejarah Waroeng Spesial Sambal "SS"

Dibaca : 1.025 kali

Waroeng Spesial Sambal “SS” adalah sebuah merk yang menyajikan aneka sambal segar dan masakan khas Indonesia.

Oleh: Siti Khofiyah

Senin, 25 Januari 2021 17:56 WIB

3 Pesona Bawah Laut di Indonesia yang Menakjubkan

Dibaca : 1.055 kali

pesona bawah laut Indonesia

Oleh: Siti Khofiyah

Senin, 25 Januari 2021 06:16 WIB

3 Tempat Wisata Brebes yang Lagi Hit

Dibaca : 500 kali

Brebes yang dikenal dengan sebutan Kota Bawang memiliki tempat-tempat wisata yang sangat menarik . Beberapa destinasinya, antara lain, tempat bersejarah seperti candi hingga air terjun. Karena keunikannya, tempat wisata ini ramai dikunjung wisatawan dan jadi hit banget.

Oleh: anton sujarwo

Selasa, 19 Januari 2021 06:32 WIB

Kemenangan dan Tragedi di Gunung Paling Mematikan di Dunia

Dibaca : 1.017 kali

Sabtu, 16 Januari 2021, pada puncak musim dingin, gunung K2 untuk pertama kalinya akhirnya bisa ditaklukkan 10 pendaki Nepal. Lebih dari 30 tahun, K2 menjadi gunung paling sulit didaki di musim dingin. Akan tetapi, di saat yang sama, seorang pendaki Spanyol menambah panjang daftar kematian yang terjadi di gunung itu.

Oleh: Mukhlas Dani

Rabu, 20 Januari 2021 19:10 WIB

Coban Rais yang Mempesona

Dibaca : 468 kali

Menceritakan keindahan alam kota Batu-Malang yang begitu mempesona Siapa yang tidak kenal dengan kota Batu-Malang Keindahan alamnya sudah menjadi primadona Jawa Timur sejak lama

Oleh: Intan Cesar Fitriyani

Minggu, 17 Januari 2021 12:58 WIB

Mengenal Obyek Wisata Situ Sangiang Sebagai Ecomuseum Lokal

Dibaca : 907 kali

membahas mengenai berbagai potensi dari obyek wisata situ sangiang untuk dijadikan sebagai ecomuseum.

Oleh: Rukly Chahyadi

Sabtu, 16 Januari 2021 06:15 WIB

Gua Berisi Tengkorak, Kuburan Suku Pamona Zaman Dahulu

Dibaca : 1.211 kali

Zaman dahulu Suku Pamona memiliki adat untuk mengubur orang yang telah mati kedalam gua, sehingga beberapa gua dari peninggalan Suku Pamona yang berisi tengkorak, budaya ini berlanjut sekitar awal

Oleh: Noveggie Dwi Yanti

Minggu, 17 Januari 2021 07:10 WIB

PMM UMM Lakukan Pengembangan Wisata Alam di Sumber Jenon

Dibaca : 593 kali

Salah satu kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Univeristas Muhammadiyah Malang ialah pengembangan pada wisata alam Sumber Jenon yang terletak di Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kab. Malang. Pengembangan dilakukan dengan pemasangan plang penunjuk arah di dalam kawasan wisata alam Sumber Jenon. Hal tersebut diharapkan mampu memudahkan wisatawan untuk mengetahui lokasi-lokasi yang terdapat di lingkungan tersebut. Pembuatan plang penunjuk arah merupakan inisiatif dari kelompok PMM 47 karena dirasa kurangnya informasi yang jelas saat mencari spot-spot yang berada di Sumber Jenon seperti toilet, mushola, tempat kuliner, gazebo, serta taman kecil yang berada di sisi kanan atas kolam. Plang penunjuk arah yang telah ada sebelumnya berada di posisi yang agak sulit dari jangkauan mata sehingga sukar terlihat oleh pengunjung Sumber Jenon.

Terpopuler

Oleh: dian basuki

5 hari lalu

UU ITE: Jadinya Revisi atau Pedoman Interpretasi?

Dibaca : 1.389 kali

Masyarakat bertanya-tanya tentang keseriusan pemerintah untuk melakukan revisi. Sebab mendadak muncul narasi bahwa UU ITE tidak perlu direvisi, melainkan cukup dibuat pedoman interpretasinya, khususnya terkait dengan pasal-pasal yang dijuluki sebagai pasal karet. Pemerintah cuma lempar janji manis?

Oleh: dian basuki

3 hari lalu

Pertempuran Narasi dan Otoritarianisme Digital

Dibaca : 1.112 kali

Salah satu definisi otoritarianisme digital yang dapat diterima ialah pemakaian teknologi informasi digital oleh rezim penguasa untuk mengawasi, menekan, dan memanipulasi penduduk domestik maupun asing. Dibandingkan dengan gambaran Orwell dalam novelnya, 1984, teknologi digital telah mengalami kemajuan jauh lebih pesat sehingga teknik cengkeraman Bung Besar di masa sekarang pun semakin canggih.

Oleh: Fidya Rizky

5 hari lalu

Yuk, Kenali Strukur Neuron Pada Manusia

Dibaca : 839 kali

Oleh: dian basuki

1 hari lalu

Prabowo dan Kekuasaan yang Halal

Dibaca : 827 kali

Prabowo melontarkan istilah politik yang menarik: berkuasa dengan halal. Menjadi penting untuk meraih kekuasaan secara halal. Begitu pula penting untuk menggunakan kekuasaan secara halal. Terdapat beberapa hal terkait kekuasaan yang mesti dijaga kehalalannya. Bagaimanakah detilnya?

Oleh: dian basuki

2 hari lalu

Keluarga Pejabat Menyerobot Antrian Vaksinasi; Keadilan Dipertanyakan

Dibaca : 818 kali

Upaya menekan jumlah penumpang gelap vaksinasi mesti diperkuat. Banyak warga yang tengah mengantri untuk divaksinasi, penyerobotan antrian merupakan tindakan menyakitkan. Ditengarai penumpang gelap ini bisa masuk antrian karena katebelece. Jelas ini merupakan wujud ketidakadilan.

Oleh: Hasan Aspahani

4 hari lalu

Jokowi dan Kita (5): Tertibkan Buzzer, Bukan Melarangnya!

Dibaca : 815 kali

Mengatur atau menertibkan cara kita berperilaku di media sosial adalah keharusan dan sama sekali tidak absurd. Itu terkait banyak hal, salah satunya upaya bersama merawat dan mengembangkan kemerdekaan dan kehidupan pers. Himbauan banyak agar pemerintah menertibkan buzzer harus dilihat dalam konteks itu. Kecuali memang rezim dan para ingin meruntuhkan sendi-sendi demokarasi yang sehat, menganggap kritik sebagai serangan, dan mengerahkan buzzer untuk mengaburkan kebusukan.