x

Iklan

Fikrishahab Shahab

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Februari 2021

Selasa, 9 Februari 2021 12:50 WIB

Mengatasi Kepadatan Penduduk dengan Rumah Susun

Artikel ini dibuat oleh Abdullah Fikri Shahab,Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

        Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan lahan karena kepadatan penduduk  menyebabkan mahalnya harga tanah. Semakin mahal  harga tanah membuat warga yang sebagian besar kalangan yang kurang mampu, sulit untuk bisa memiliki lahan untuk membangun suatu naungan yang layak huni. Ditambah dengan pola pikir masyarakat yang kurang sadar bahwa berpindahnya ke kota besar akan mempengaruhi semakin sulitnya mengatasi permasalahan kepadatan penduduk ini.  Oleh karena itu, hunian vertikal menjadi salah satu solusi masalah kepadatan penduduk serta mahalnya lahan yang kini terjadi. Melalui hunian vertikal, dapat lebih mengurai kepadatan, dengan merelokasi  sebagian warga ke Rumah Susun, baik secara sewa maupun hak milik.

         Rumah susun merupakan naungan hunian bertingkat yang termasuk kategori rumah resmi pemerintah. Pada perkembangannya rumah susun identik dengan naungan bertingkat kelas bawah yang bertujuan mengurangi kawasan kumuh  dan menjadikan lingkungan lebih bersih dan rapi. Di Indonesia terdapat tiga jenis rumah susun, yaitu Rumah Susun Sederhana (Rusuna), Rumah Susun Menengah (Apartemen), dan Rumah Susun Mewah (Condotel). Masyarakat yang berpenghasilan rendah cenderung memilih Rusuna karena harga yang terjangkau dengan penggunaan komunal. Apartemen dan Condotel dengan harga yang mahal karena perlunya kenyamanan dan fasilitas lebih sehingga biasa ditempati oleh masyarakat golongan menengah ke atas.

         Pembangunan rumah susun lebih efisien untuk mengatasi kepadatan dan kemacetan di kota-kota besar daripada rumah tapak.  Namun, rumah susun sederhana yang harganya lebih tinggi menjadi hambatan bagi pemerintah untuk sepakat mengenai kelayakan dan keterjangkauan harganya sehingga sedikit sekali pengembang yang mau membangunan rumah susun sederhana. Hal lain yang menjadi hambatan pengembang adalah adanya aturan akad kredit rumah susun setelah serah terima unit. Aturan ini menganggu arus kas pengembang karena selama dua tahun tidak ada pemasukan. Dengan demikian, rumah susun sederhana kurang diperhatikan oleh pemerintah dan pengembang, padahal rumah susun ini menjadi solusi mengatasi kebutuhan rumah layak huni rakyat menengah ke bawah, serta menekan penyerobotan lahan pertanian yang dialihkan menjadi lahan rumah tapak yang belakangan ini sering terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

          Rumah susun merupakan bangunan bersusun vertikal yang memiliki tantangan dalam desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama di Indonesia yang beriklim tropis dengan kondisi geologisnya, sehingga memiliki faktor risiko yang cukup besar terhadap gempa. Pemahaman struktur tersebut juga harus mempertimbangkan biaya dan kelayakan terkait dengan kebutuhan budaya, sosial, ekonomi, dan teknologi. Sedangkan untuk harga yang terjangkau ini karena diperuntukan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah, maka harus tetap memperhatikan kenyamanan sebagai naungan dengan kondisi yang sehat, aman dan layak untuk dihuni, ditunjang oleh prasarana dan sarana serta utilitas yang memadai sesuai kebutuhan penghuninya. Oleh karena itu, pembangunan rumah susun ini diharapkan dapat menjadi antisipasi kepadatan penduduk yang efektif baik bagi penghuni maupun lingkungan sekitar.

            Rumah susun dapat menjadi salah satu solusi kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia bagi penyediaan hunian layak dalam skala besar di perkotaan, di tengah keterbatasan lahan, serta dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah. Pembangunan rumah susun ke depannya diharapkan dapat menjadi bagian dalam penataan kota yang lebih efisien, juga secara bertahap mengatasi persoalan-persoalan penyediaan rumah yang terjangkau. Walaupun masih banyak menyisakan permasalahan, tetapi dalam pemenuhannya perlu perhatian besar dari pemerintah. Kita semakin disadarkan pentingnya peningkatan akses setiap lapisan masyarakat terhadap hunian layak dan aman yang terjangkau. Oleh karena itu, penyediaan rumah susun sederhana di perkotaan ini menjadi suatu kewajiban yang harus kita perjuangkan bersama.

 

Ikuti tulisan menarik Fikrishahab Shahab lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler