Kehadiran PLN bukan hanya untuk menerangi rumah-rumah penduduk, tapi menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Untuk mewujudkan hal itu, PLN mendukung setiap usaha baik yang bisa meningkatkan taraf hidup dan kasejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah dengan Program Electrifying Agriculture, PLN hadir untuk menjawab tantangan dan meyelesaikan persoalan di lapangan.
Program Electrifying Agriculture merupakan bagian dari transformasi PLN dalam pilar Customer Focus dan Innovative, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal. Tak hanya di sektor pertanian, melainkan di sektor lain seperti sektor perikanan, perkebunan dan peternakan. Petani dan peternak tidak perlu lagi menarik kabel sendiri dari rumah dan membahayakan nyawa. Sebab dengan Program Electrifying Agriculture, jaringan listrik PLN akan disalurkan sampai ke lokasi pertanian dan peternakan mereka.
Dengan cara itu, jaringan listrik akan lebih aman dan sesuai dengan yang diharapkan. Petani atau peternak akan memperoleh hasil yang melimpah dengan menggunakan teknologi sebagai penunjangnya. Misalnya untuk mengairi sawah dengan mesin pompa air, memberantas hama dengan lampu penjebak hama, atau menerangi ternak dan lahan pertanian mereka yang memerlukan pengawasan intensif.
Dengan tujuan yang sama, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur juga menyediakan layanan listrik melalui program listrik untuk pertanian (electrifying agriculture), guna meningkatkan produksi petani buah di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor. Listrik dalam hal ini menjadi kebutuhan vital yang sangat berpengaruh pada hasil buah para petani itu nantinya.
"Layanan electrifying agriculture ini berupa penggunaan listrik untuk penyinaran yang bertujuan menginduksi pembungaan buah tanaman di luar musimnya," kata Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Kefamenanu I Ketut Artha kepada pers, Senin 15 Februari 2021.
Layanan listrik ini telah disosialisasikan, sekaligus disediakan untuk petani buah naga di Desa Nunmafo, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara. Banyak petani yang telah merasakan sendiri perbedaannya dengan memanfaatkan teknologi berbasis listrik. Para petani buah naga di Desa Nunmafo menjadi lebih produktif, karena bisa memanen buah sepanjang tahun. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya dipanen selama dua hingga tiga kali dalam setahun.
"Jadi buah naga bisa dipanen sepanjang tahun dengan keuntungan yang berlipat, dengan adanya penambahan layout pemasangan lampu pada kebun buah naga," kata Arta Yasa.
Berita menggembirakan selanjutnya, hasil produksi buah naga di Desa Nunmafo bisa berpotensi untuk diekspor ke negara tetangga, yaitu Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Timor Tengah Utara. Sebab produksi yang melimpah memungkinkan para petani itu untuk berpikir lebih jauh lagi untuk menjual hasil panen mereka.
Program baik yang digalakkan oleh PLN itu adalah salah satu wujud kepedulian perusahaan negara itu dalam mengembangkan perekonomian dan mendukung pembangunan nasional. Sebuah cita-cita untuk maju bersama dengan semangat gotong royong sebagai saudara sebangsa. Ikhtiar untuk menjadi lebih baik, lebih kuat dan bangga sebagai bangsa Indonesia yang sejahtera.
Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.
