x

Iklan

Nando Rifky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2020

Jumat, 19 Februari 2021 13:43 WIB

Seberapa Pemakaian Mobil di Kota Besar? Berikut Biaya yang Perlu Dipertimbangkan

Ketika kamu memutuskan untuk memiliki mobil, kamu juga sudah harus siap dengan berbagai macam biaya untuk kebutuhan mobil kamu itu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mobil memang menjadi salah satu kendaraan yang cukup nyaman buat digunakan. Tidak heran setiap tahunnya, jumlah mobil, terutama di kota besar, terus bertambah. Dari data statistik Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta misalnya, diketahui jumlah dari tahun 2017 hingga 2019, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sudah meningkat hingga 565.324 unit lho!

Nah, mobil penumpang menjadi kendaraan nomor dua, setelah sepeda motor, yang jumlahnya paling tinggi di Jakarta. Peningkatan jumlah mobil penumpang di Jakarta mencapai 24 persen, atau sekitar 2,8 juta unit di tahun 2019.

Di sisi lain, punya mobil di kota besar juga dinilai memicu pemborosan. Bahkan, di tahun 2019, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat bahwa Indonesia telah kehilangan hampir Rp100 triliun per tahun akibat kemacetan di Jabodetabek!

Enggak cuma negara sih yang boncos. Penggunaan mobil di kota-kota besar juga dinilai sebagai salah satu sumber pemborosan anggaran pribadi kita.

Soalnya, ketika kamu memutuskan untuk memiliki mobil, kamu juga sudah harus siap dengan berbagai macam biaya untuk kebutuhan mobil kamu itu.

Biaya Bensin/Bahan Bakar

Mobil kamu pasti enggak bisa jalan kalau enggak ada bensin. Yah, kecuali kalau kamu sudah beli mobil listrik Tesla.

Pada Februari 2021, di Pulau Jawa, harga bensin pertamax yakni Rp9.000 per liter. Kamu bisa menghitung pemakaian bensin mobil kamu dengan cara:

(Kilometer awal - kilometer akhir) / Total Bahan Bakar yang Diisi = Selisih kilometer/liter

Misalnya nih, kilometer awal kamu yakni 2.000 km, sedangkan kilometer akhir kamu yaitu 2.150 km. Sementara itu, kamu mengisi 15 liter bensin untuk mobil kamu.

Nah, dengan menggunakan rumus di atas, maka kebutuhan bensin mobil kamu yakni 1 liter untuk menempuh jarak 10 km (1:10). Umumnya sih, pemakaian bahan bakar mobil di kota besar yakni 7-20 km/liter.

Kalau kamu rutin memakai mobil kamu dengan pemakaian 20 km dan kebutuhan bensin mobil kamu yakni 1:10, maka dalam satu bulan penuh, minimal kamu harus sedia anggaran bensin yaitu sekitar Rp540 ribu.

Adapun, perlu diingat, boros atau enggaknya bensin kendaraan kamu, tergantung dari pemakaian, kesehatan mobil, dan mesin.

Pajak Mobil Tahunan

Ketika kamu punya kendaraan, kamu juga sudah harus siap dengan pajaknya. Sebagai warga negara yang baik, kamu wajib bayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Kalau kamu telat bayar pajak, kamu bisa kena sanksi berupa bunga keterlambatan sebesar 2 persen setiap bulannya.

Untuk mobil pribadi, dari laman Indotaxpert, kamu bakal dikenai biaya pajak 2 persen buat kepemilikan pertama dan kedua. Sedangkan untuk kepemilikan kendaraan ketiga, kamu kan kena pajak 2,5 persen.

Sementara itu, kalau mobil yang kamu miliki lebih dari tiga, kamu akan dikenakan pajak progresif sebesar 4 persen. Pajak kepemilikan ini wajib kamu bayar setiap tahunnya lho!

Selain itu, juga ada pajak lima tahunan. Jadi pajak lima tahunan ini mengharuskan kamu untuk mengganti plat nomor kendaraan dan STNK, yang nantinya akan berlaku hingga lima tahun kedepan.

Istilah lainnya sih, kamu memperpanjang STNk kendaraan pribadi. Untuk perpanjang STNK mobil, kamu akan dikenakan biaya Rp200 ribu dan biaya pengesahan Rp50 ribu.

Biaya Servis dan Perawatan Mobil

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buat mendapatkan performa berkendara yang baik, tentunya mobil kamu harus rajin servis. Dengan rutin servis, mesin kendaraan kamu pun akan terus terawat dengan baik.

Terdapat sejumlah servis mobil berkala yang wajib kamu lakukan. Hal itu tergantung dari jarak tempuh mobil kamu, seperti:

  • Servis berkala di jarak tempuh 1.000 km
    Di sini, mobil kamu bakal mendapatkan pengecekan chassis, bodi, oli mesin, sistem pendingin mesin, rem, transmisi, dan power steering.
     
  • Mobil sudah mencapai jarak tempuh 5.000 km
    Kurang lebih sama saat di jakar 1.000 km,. Namun, mulai dari jarak tempuh ini, mobil kamu sangat wajib mendapatkan perawatan berkala.

    Menariknya, untuk servis mobil dengan jarak tempuh 1.000-5.00 km ini belum dikenakan biaya jasa hingga 1 tahun lho.
     
  • Servis dengan jarak tempuh di atas 10.000 km
    Di sini, pemeriksaan yang dilakukan akan sedikit lebih banyak. Biasanya sih, di jarak tempuh dengan masa pemakaian yang telah mencapai 6 bulan ini, pengecekan juga bakal dilakukan lebih detail dan sudah dikenakan biaya.
     
  • Servis mobil untuk pemakaian 1 tahun
    Nah, kalau mobil kamu sudah 1 tahun dipakai, sudah seharusnya kamu melakukan tune up (perawatan rutin). Biasanya sih, tune up dilakukan satu tahun sekali buat menjaga performa mobil.

    Tune up meliputi penggantian filter udara, komponen mesin, busi, filter bahan bakar, hingga sensor oksigen. Untuk biaya tune up mobil, menurut Carmudi, biayanya berkisar dari Rp300 ribu sampai Rp1 juta lho!

Sementara itu, dikutip dari laman Mobil88, untuk biaya servis mobil diprediksi sebagai berikut:

  • 10.000 kilometer estimasi biayanya Rp 400.000 hingga Rp 600.000.
  • 40.000 kilometer estimasi biaya servisnya Rp 1 juta sampai  Rp 1,2 juta.
  • 80.000 kilometer estimasi biaya servisnya Rp 2,6 juta sampai Rp 3 juta.


Oiya, jangan lupa, ada juga biaya perawatan mobil di luar servis berkala lho. Misalnya oli mesin yang harganya berkisar dari Rp150 ribu - Rp250 ribu/liter, tergantung dari kubikasi mesinnya.

Yah, bisa dibilang, sekali ganti oli mesin, kamu akan mengeluarkan biaya sekitar Rp500 ribu-Rp2 jutaan. Enggak cuma oli, kamu juga pastinya butuh biaya lain untuk suku cadang.

Mulai dari filter, baterai, kanfas rem, kanfas kopling, ban, hingga shockbreaker. Estimasi biayanya pun dari ratusan ribu untuk filter, dan jutaan rupian untuk suku cadang.

Asuransi Mobil

Sebenarnya, ada dua jenis asuransi kendaraan yang bisa kamu pilih. Asuransi kendaraan tersebut antara lain asuransi all risk (comprehensive) dan asuransi total loss only (TLO).

Asuransi TLO cocok untuk kamu yang butuh perlindungan dengan ganti rugi secara utuh dan langsung, Sedangkan asuransi all risk, bisa kamu pilih untuk melindungi kendaraan kamu secara utuh atau sebagian akibat rusak, kecelakaan, atau kehilangan.

Premi asuransi asuransi all risk bisa berkisar hingga 3,5 persen dari harga kendaraan per tahun. Dengan pembayaran yang dilakukan setahun sekali, asuransi all risk ini melihat harga beli dari mobil kamu.

Sementara itu, untuk asuransi TLO, klaim asuransi berlaku jika kerusakan lebih dari 75 persen. Biaya asuransi TLO juga tergantung dari kategori yang diikuti oleh adanya tarif baru batas bawah dan atas.

Misalnya, untuk asuransi TLO kategori satu, dengan batas bawah 0,47 persen dan batas atas 0,56 persen, uang pertanggungannya yakni kurang dari Rp125 juta. Adapun, daftar tarif premi Asuransi TLO diatur dalam Surat Edaran OJK Nomor 6/SEOJK.05/2017.

Di sisi lain, kalau kamu jarang menggunakan mobil kamu, sebenarnya kamu bisa mengurangi pembayaran asuransi mobil lho.

Apalagi selama pandemi, yang mana kamu akan jarang keluar rumah dan menggunakan mobil.

Bayar hanya untuk jarak yang kamu tempuh

Coba perhatikan polis asuransi kamu. Soalnya, standar polis asuransi kendaraan mungkin menawarkan diskon jarak tempuh rendah.

Di Amerika Serikat misalnya, sejumlah perusahaan asuransi  telah menggunakan kebijakan berbasis penggunaan dengan melacak jarak tempuh dan menilai perilaku pengemudi untuk menentukan tarif.

Selain jadi lebih hemat, kebijakan tersebut juga bisa bikin kamu mempertimbangkan seberapa sering melebihi batas kecepatan, mengerem dengan keras, dan cara berkendara lainnya.

Ikuti tulisan menarik Nando Rifky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler