x

Iklan

kebogiraz

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yang Telanjang Pasti Merangsang

Perjumpaan dengan fauna bertubuh bohay ini sungguh menawan mata. Tanpa malu, ia pamerkan kemolekan tiap lekuk juga tonjolan raga. Saya menyebutnya si pesolek cabul.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tolong jangan tuduh saya cabul. Pun saya juga tak ingin menggagas porno jurnalisme. Tapi percayalah kalau yang bugil-bugil itu pasti menggairahkan. Lekuk tubuhnya yang meliuk-liuk, kulitnya yang tampak mulus, tak berbulu. Tapi...tidak punya kaki. Dan tangan. Juga buah dada.

Ah! Mata saya tak kuasa berhenti memelototinya. Terlalu nanar barangkali. Juga tiba-tiba lupa kalau ada kamera yang tombol shutter-nya siap dipencet. Mengagumi setiap leluk tubuhnya, benjolan-benjolan di seluruh tubuhnya, dan warnanya yang memikat. Ah sayangku, kaukah si nudibranch itu?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dialah nudibranch pertama yang saya lihat langsung. Phyllidia varicosa, jenis nudibranch paling umum di Taman Nasional Baluran. Nudibranch berasal dari bahasa latin nudus yang berarti telanjang (nude dalam bahasa Inggris) dan bahasa Yunani brankia yang berarti insang. Terlepas dengan status keanggotaan taksonomisnya yang baru (clade taxonomic), nama nudibranch berasal saat dia masih berada di bawah sub-ordo moluska-gastropoda laut  yang melepaskan

cangkangnya setelah melewati fase larva. Jadi sejak kecil dia memang suka tak senonoh.

Clade merujuk pada kelompok taksa dimana nenek moyang sampai cucu buyutnya murni dalam satu pohon evolosi (tree of life). Nah, si pesolek cabul ini sekarang masuk dalam clade Nudibranchia yang terdiri dari 3.000 spesies! Gila, sebanyak itu tak senonoh semuanya!

Ok, cukup sampai di situ tentang taksonomi yang selalu bikin pusing. Pasalnya, di lain sisi banyak “nudibranch” yang sejatinya bukan nudibranch. Hanya karena bentuk dan warnanya sangat mirip nudibranch (berwarna-warni), banyak yang menganggap mereka nudibranch juga. Jadi siapakah nudibranch itu? Lha, malah mabok nudibranch!

Ambil saja contoh genus Chelidonura. “Nudibranch” berkepala gepeng dan tak tampak insang yang telanjang ini masuk dalam clade Cephalaspidea di bawah clade Eupisthobranchia (nudibranch yang valid masuk dalam clade Nudibranchia).  Sebelumnya Cephalaspidea adalah sub-ordo Gastropoda. Kemudian mengalami beberapa kali perubahan tahun 2005, 2009 dan 2010. Tahun 2009, status taksonominya bahkan masuk sebagai sensu lato. Barangkali karena saking bingung mengurutkan silsilah keluarga. Maklum, bocah tak senonoh, bapaknya banyak!

Tapi... sudahlah... cukup sekali saja berurusan dengan taksonomi. Pokoknya yang penting mereka biutiful! Nudibranch dalam tulisan ini adalah makhluk laut sebangsa siput tak bercangkang yang cantik dan imut. Titik!

Sebelumnya, jauh dari bayangan saya untuk bertemu dengan siput-siput laut ini. Selain karena ukuran tubuhnya kecil, mereka juga tidak bergerak atraktif. Yah, namanya juga siput. Nggremet. Untung warnanya sangat mencolok. Meskipun pada akhirnya, tetap saja untuk bisa menemukannya, mata saya harus terus melilik (melotot mencermati). Belum lagi untuk beberapa jenis yang bentuk dan warnanya menyerupai lingkungan sekitarnya (cryptic).

Kesulitan-kesulitan itulah yang membuat inventarisasi nudibranch di sangat sulit. Kita bahkan belum tahu berapa angka pasti jenis Nudibranch yang ada di Indonesia! Dalam satu kali penyelaman, paling banyak hanya 3 jenis yang bisa dijumpai. Bahkan tak jarang malah nihil. Padahal, paling tidak selalu ada 2 orang dalam tiap penyelaman.

Contohnya Chelidonura pallida, salah satu nudibranch yang panjang tubuhnya tidak lebih dari 2 cm atau Thuridilla gracilis yang tidak lebih panjang. Mencari makhluk sekecil ini di laut bukan lagi seperti mencari jarum di tumpukan jerami, tapi di sawahnya pak tani! Apalagi kalau jarumnya terinjak kerbau pak tani sewaktu membajak sawah, adios sudah, amigo!

Tak hanya itu, susah pula berburu nudibranch yang suka bersembunyi di bawah karang-karang. Contohnya Halgerda batangas, Chromodoris striaga atau Hypselodoris purpureomaculosa masuk dalam kelompok ini.  Mata sejeli apapun, kalau tidak dibacai mantra keberuntungan, mustahil bisa melihatnya -setidaknya, itu menurut saya. Boleh jadi mereka bukan penghuni celah-celah karang. Tapi saat pengamat lewat, si pesolek cabul ini sedang nongkrong di situ. Kebanyakan dari mereka hanya terlihat sekali, dan tidak terpantau lagi setelahnya.

Dan terakhir yaitu jenis nudibranch cryptic. Mereka suka ‘parkir’ di tempat yang bisa menyembunyikan dirinya secara visual. Berkamuflase adalah salah satu cara nudibranch melindungi dirinya dari predator, selain warnanya yang mencolok. Seolah mereka berkata, “Warnaku mencolok, hati-hati aku beracun lho!” Nah, Ceratosoma sinuatum layak ditahbiskan sebagai juara pertama kategori silap mata! Warnanya yang dominan hijau seperti warna daun lamun, membuatnya nyaman hidup di daerah padang lamun.

Tiap perjumpaan, ia selalu ‘parkir’ di wilayah pasang surut itu. Lalu, bolehlah juara kedua jatuh ke tubuh Phyllodesmium briareum. Khusus untuk sang runner up ini, mungkin dia tidak perlu repot memilih tempat mojok yang kamuflatif. Dari bentuknya saja dia sudah sangat menipu!

Tapi, sesulit apapun itu, di setiap perjumpaan dengannya, ia seolah mampu mengalahkan keindahan terumbu karang di sekitarnya. Lain soal kalau saya ketemu jenis baru. Wow, bisa-bisa tabung bertekanan 200 bar itu bisa habis hanya untuk mencari posisi memotret sebaik mungkin.

Tapi sayang, meskipun mereka cantik, seksi bahkan tak senonoh, tidak banyak orang yang mengenalnya, apalagi di Indonesia. Padahal sebagian besar Coral Triangle (sebutan untuk "pusat terumbu karang dunia") berada di wilayah perairan Indonesia.

Silahkan anda berkunjung ke situs tempat ngumpulnya Nudibranch dari 99 negara dan 580 lokasi penyelaman, www.nudipixel.net. Anda akan menemukan betapa si bugil ini telah merangsang para penyelam dari seluruh dunia datang ke Indonesia untuk menyaksikan sendiri liuk seksi curva tubuh di Nudibranch. Dari 1.412 spesies yang berhasil didokumentasikan, Indonesia menyumbangkan 665 spesies! Atau hampir separuh jumlah jenis di dunia! Wow banget kan?

Jadi, masih tidak percaya kalau yang telanjang itu pasti merangsang?

**Foto-foto lainnya

Berthella martensi Chromodoris coi Glossodoris hikuerensis

Jorunna funebris Risbecia tryoni Tambja morosa

Thuridilla gracilis chromodoris magnifica

.

www.pratapapa81.wordpress.com

@kebogiraz

 

 

 

Ikuti tulisan menarik kebogiraz lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu