x

Iklan

Nafiaturohmah _14

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Maret 2021

Jumat, 26 Maret 2021 10:16 WIB

Menjadi Perempuan Intelek bersama Ummu Salamah

Artikel ini merupakan kuliah Komunikai Dakwah

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Bukan suatu opini yang asing lagi, bahwa perempuan dalam mengambil keputusan lebih mengandalkan perasaannya, sehingga keputusan perempuan sering disebut bersifat kurang rasional dan tidak konsisten. Hal itu seperti terlansir pada buku Men From Mars, Women from Venus yang ditulis oleh John Gray pada 1992.

Menurut kajian Tel Aviv pada tahun 2015, perempuan dapat menyerap informasi lima kali lebih cepat dibandingkan laki-laki, dan ini yang menjadikan perempuan lebih cepat menyimpulkan sesuatu dibanding laki-laki. Menurut Witelson yang dikutip CBC News, perempuan memiliki verbal center pada kedua bagian otaknya yang menyebabkan perempuan lebih boros bicara, senang bergosip, dan mengeluarkan perkataan lebih banyak daripada perbuatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semua ini menjadikan perempuan memiliki kelebihan dalam pola pikir disatu sisi, karena  pola pikir perempuan yang selalu mengepedankan kepentingan orang lain dan memedulikan suasana sekitarnya, membuat keputusan tersebut lebih mudah diterima dan lebih disenangi.

Salah satu istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Ummu Salamah merupakan salah satu perempuan hebat yang berhasil mengubah opini  buruk terhadap pola pikir perempuan yang cenderung mengandalkan perasaannya. Siapakah Ummu Salamah yang dikenal sebagai perempuan yang berpikir tajam dan berotak cerdas ?

Ummu Salamah bernamakan lengkap Hind binti Abu Umayyah bin al-Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Makhzum. Ummu Salamah digambarkan sebagai sosok istri yang setia, cantik parasnya, mulia akhlaknya, tinggi kedudukannya, dan cerdas otaknya, tajam pemikirannya, serta berasal dari keluarga terpandang dan terhormat.

Ayahnya adalah seorang dermawan yang di juluki “Zaad ar-Rakbi”  (pemberi bekal kafilah), karena selalu mencukupi bekal setiap orang yang menyertainya dalam perjalanan. Ibunya bernama Atikah binti Amir bin Rabi’ah al-Kinaniyah dari Bani Farras yang juga memiliki kedudukan terhormat di masyarakat.

            Kunyah Ummu Salamah diambil dari nama anaknya Salamah, yang merupakan anak dari suami pertama sebelum menikah dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yaitu Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Makhzum al-Qurasyi, yang lebih dikenal dengan nama Abu Salamah. Abu Salamah adalah salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  yang pertama memeluk Islam. Dengan keislaman suaminya, Ummu Salamah yang lugas pemikirannya, dapat melihat kebenaran pada agama islam yang akhirnya membimbingnya untuk masuk islam mengikuti sang suami.

Ummu Salamah termasuk dari para sahabat yang mengikuti hijrah dua kali. Ia dengan tabah menghadapi siksaan kafir Quraisy di Makkah, hingga kemudian ikut berhijrah ke Habasyah bersama suaminya. Setelah kembali ke Makkah, Ummu Salamah beserta suami berusaha menyusul para sahabat yang telah berhijrah ke Madinah. Pada hijrah ke Madinah inilah, Ummu Salamah mendapatkan ujian yang sangat berat.

Ketika Ummu Salamah keluar dari Makkah menuju Madinah, ia ditahan oleh sekelompok laki-laki dari keluarganya sendiri, Bani Mughirah. Ummu Salamah dicegah untuk ikut hijrah bersama suaminya menuju ke Madinah, serta anaknya Salamah direbut oleh Bani Abdul Asad, sehingga akhirnya suaminya hijrah seorang diri demi menyelamatkan nyawa dan agamanya.

            Ummu Salamah dipisahkan dari suami dan putranya selama setahun, yang membuatnya menangis setiap hari. Hal tersebut membuat keluarga Ummu Salamah merasa iba dan akhirnya mengizinkan Ummu Salamah berhijrah menyusul suaminya, serta dikembalikan Usamah ke pangkuannya.

            Ummu Salamah juga dikenal sebagai sosok istri yang setia dan taat, ketaatan Ummu Salamah ini yang membuat Abu Salamah mengkhawatirkan kehidupan Ummu Salamah jika kematian menjemputnya sebelum istrinya, dengan harapan serta cinta, Abu Salamah melangitkan do’anya untuknya sang istri: “Ya Allah setelah aku wafat, berikanlah rizqi Ummu Salamah seorang laki-laki yang lebih baik dariku, yang tidak pernah membuatnya sedih dan menyakitinya.”.Setelah kematian suaminya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabulkan do’a Abu Salamah dengan menikahkan Ummu Salamah dengan seseorang yang lebih baik dari dirinya, yaitu Rasulullah  sebaik-baiknya manusia.

            Pada tahun 9 Hijriyah, terjadi Perjanjian Hudaibiyah antara kaum muslimin dengan orang-orang Quraisy, yang memaksakan kaum muslimin untuk pulang kembali ke Madinah tanpa melakukan tujuan awal kedatangan mereka ke Makkah yaitu melakukan haji dan umrah, hal tersebut membuat kaum muslimin merasa dirugikan, bahkan sebagian dari para sahabat menyampaikan protesnya menentang keputusan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, namun para sahabat akhirnya bisa menerima dengan lapang setelah mendengar jawaban logis dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

            Terkendala dalam melaksanakan haji dan umrah tidak menghalangi syariat untuk tetap mencukur rambut dan menyembelih, Rasululullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun memerintah para sahabat untuk mencukur rambut dan menyembelih, namun para sahabat tidak langsung melaksanakan perintah tersebut, sampai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  memerintahkan untuk kali ketiga, respon para sahabat masih sama.

            Rasululullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun yang merasa gusar langsung pergi menemui istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang mendapat giliran saat itu, Ummu Salamah. Adapun dari semua istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Ummu Salamah dikenal sebagai perempuan intelek yang memiliki pemikiran tajam, otak yang cerdas dan matang, memiliki pendapat yang kuat dalam berbagai permasalahan yang terjadi pada waktu itu. Sehingga tidak jarang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sering mendiskusikan perkara-perkara penting termasuk perkara umat islam bersama Ummu Salamah. Salah satunya adalah kejadian ini, setelah mendengar keluhan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dengan cerdas Ummu Salamah menyarankan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk pergi ke tukang cukur guna mencukur rambut serta menyembelih beliau tanpa berkata apapun.

            Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun mengaplikasikan saran Ummu Salamah dan terbukti sangat efektif, tepat setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mencukur rambut, para sahabat mulai beramai-ramai mencukur rambut mereka bahkan sempat terjadi kekacauan kecil akibat antusiasme para sahabat dalam mengikuti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bahkan tidak mengeluarkan satu patah kata pun.

Ummu Salamah juga yang menjadi penyebab turunnya beberapa ayat Alquran menurut beberapa riwayat. Saat itu Ummu Salamah berkata kepada sebagian perempuan, "Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga mewajibkan pada kita, kaum perempuan untuk berjihad sebagaimana telah diwajibkan bagi para pria. Sehingga kita juga mempunyai kesempatan untuk mendapat pahala seperti yang mereka dapatkan”. Adanya keinginan kaum perempuan untuk berjihad ini  langsung dijawab oleh Allah  Subhanahu Wa Ta’ala dengan menurunkan ayat 32 surah An-Nisa’ yang berbunyi :

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya” (Alquran surat An-Nisa : 32)  

            Begitu juga dengan ayat 195 surah Ali-Imran yang menjawab kegelisahan Ummu Salamah, ketika Ummu Salamah berkata pada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Wahai Rasulullah, berkaitan dengan hijrah, kami belum mendengar Allah menyebutkan sedikit pun tentang perempuan." Akhirnya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala pun menurunkan surah Ali Imran ayat 195.

Prestasi Ummu Salamah tidak berhenti sampai sini, Ummu Salamah pun termasuk dari istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang aktif dalam riwayatkan hadits. Disebutkan, bahwa Ummu Salamah telah meriwayatkan 378 hadis Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang telah ia ajarkan kepada murid-muridnya seperti Said bin al-Musaiyyib, Mujahid, al-Sya’bi dan Nafi’ maula Ibnu Umar radhiallahu ‘anhum.

Terakhir, pola pikir perempuan merupakan nilai tambah yang bisa melebihi nilai laki-laki dalam memberi pendapat dan memberikan sudut pandang. Adapun pemikiran kita adalah buah dari bahan bacaan yang kita lihat dan informasi yang kita konsumsi setiap hari, sehingga kita sebagai perempuan sudah selayaknya untuk cerdas dalam menentukan bahan bacaan dan informasi agar bisa menjadi perempuan intelek yang perkataannya dipandang oleh khalayak.

 

*Mahasisiwi Semester 4 Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STIBA Ar Raayah Sukabumi

 

Referensi

 

https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/perbedaan-cara-berpikir-perempuan-dan-laki-laki/ , diakses pada rabu, 24 Maret 2021 pukul 12.00 WIB.

 

https://www.republika.co.id/berita/nrzfk714/ummu-salamah-tajam-pikir-dan-hati, diakses pada rabu, 24 Maret 2021 pukul 21.00 WIB.

 

https://islami.co/kisah-ummu-salamah-istri-rasulullah-perawi-hadis-dan-saksi-pembunuhan-husain/ , diakses pada rabu, 24 Maret 2021 pukul 23.00 WIB.

Ikuti tulisan menarik Nafiaturohmah _14 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler