x

Iklan

Kiki Dwi Septanti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2021

Jumat, 30 April 2021 15:29 WIB

Pengaruh Frekuensi Pemberian dan Pembatasan Pakan terhadap Performa Ayam Broiler


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan dan Pembatasan Pakan Terhadap Performans Ayam Broiler

 

Belakangan ini, ternak unggas memiliki peranan yang sangat penting, khususnya ayam pedaging yang dapat dipanen dalam waktu singkat sekitar kurang lebih lima minggu. Tingginya permintaan pasar terhadap produk daging ayam, memotivasi beberapa peternak dalam peningkatan produktivitas ternaknya sehingga terpenuhinya permintaan konsumen. Salah satu hal penting dalam pemeliharaan broiler yaitu manajemen pakan yang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kandungan ransum harus meliputi zat-zat gizi yang dibutuhkan sebagai sumber energi. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan pertambahan bobot badan selama periode pembatasan waktu makan yaitu dikarenakan terbatasnya ketersediaan nutrisi dan energi untuk menunjang pertumbuhan jaringan.

Pembatasan pakan merupakan pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ternak pada umur tertentu. Pembatasan pakan berpengaruh terhadap  pertambahan bobot badan, konsumsi,  dan konversi pakan. Pemberian pakan dengan pembatasan waktu makan pada  awal kehidupan ayam broiler bertujuan mengoptimalkan produksi yang ekonomis dengan bobot badan normal pada umur panen.

Performa dan bobot ayam tidak akan terpengaruh dengan dibatasinya pemberian pakan 5-15% dari pakan standar. Pembatasan pakan akan berpengaruh terhadap  pertambahan bobot badan , konsumsi, dan konversi pakan. Bobot ayam broiler pada umur 42 hari tidak jauh beda dari umur 7-14 hari yang pemberian pakannya dibatasi. Hasil bobot karkas yang rendah terjadi karena  rendahnya bobot hidup. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pembatasan pakan adalah  waktu pembatasan pakan, suhu lingkungan, jenis kelamin ayam broiler, dan konsumsi pakan.

Ayam mengkonsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya proporsi daging dalam satuan karkas yaitu besaran bobot badan ternak. Maka  semakin besar bobot badan semakin, produksi daging yang dihasilkan semakin besar pula.

Pada penelitian yang dilakukan oleh A. Idayat, dan U. Atmomarsono, W. Sarengat melakukan perlakuan pemberian pakan 75% dari pakan standar dengan frekuensi pemberian 4 kali, 3 kali, 2 kali, dan diberikan ad libitum mendapatkan hasil bahwa konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum tidak ada pengaruh perlakuan. Rata-rata konsumsi ransum, konversi ransum , dan pertambahan bobot badan karena pemberian berbagai frekuensi pakan dan pembatasan pakan. Konsumsi pakan yang dikonsumsi kurang maksimal, sehingga pertambahan bobot badan yang dicapai tidak maksimal pula menjadi pemicu tidak adanya perubahan dalam pertambahan bobot badan. Beberapa faktor pemicu terjadinya pertambahan bobot badan selama periode pembatasan waktu makan antara lain karena terbatasnya energi untuk menunjang pertumbuhan jaringan dan  kebutuhan nutrisi.

 

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian pakan dengan pembatasan waktu makan pada  awal kehidupan ayam broiler dapat mengoptimalkan produksi yang ekonomis dengan bobot badan normal pada umur panen. Berbagai frekuensi pemberian pakan 4 kali, 3 kali dan 2 kali pada pembatasan pakan 75 % dari standar tidak menimbulkan    pengaruh terhadap konsumsi ransum, konversi     pakan, dan  pertambahan bobot badan.

 

 

Daftar Pustaka

Idayat, A., Atmomarsono, U., & Sarengat, W. (2012). Pengaruh berbagai frekuensi pemberian pakan pada pembatasan pakan terhadap performans ayam broiler. Animal Agriculture Journal1(1), 379-388.

Imamudin, I., Atmomarsono, U., & Nasution, M. H. (2012). Pengaruh Berbagai Frekuensi Pemberian Pakan pada Pembatasan Pakan Terhadap Produksi Karkas Ayam Broiler. Animal Agriculture Journal1(1), 103-114.

Hasan, N. F., Atmomarsono, U., & Suprijatna, E. (2013). Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Pada Pembatasan Pakan Terhadap Bobot Akhir, Lemak Abdominal, Dan Kadar Lemak Hati Ayam Broiler. Animal Agriculture Journal2(1), 336-343

Ikuti tulisan menarik Kiki Dwi Septanti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler