x

Iklan

Alhadaa Muslim

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 April 2021

Minggu, 2 Mei 2021 07:29 WIB

Pentingnya Vaksinasi pada Ayam Broiler


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PENTINGNYA VAKSINASI PADA AYAM BROILER

Vaksinasi merupakan salah satu cara paling awal dalam usaha pencegahan terhadap masuknya penyakit ke tubuh ayam. Diharapkan dengan dilakukannya vaksinasi dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh ayam sehingga dapat mencegah ayam terinfeksi penyakit. Dalam pelaksanaan vaksinasi, terdapat beberapa jenis vaksin yang digunakan serta cara pengaplikasiannya pun berbeda. Berikut ditulis beberapa hal tentang vaksinasi mulai dari pengertian vaksin dan vaksinasi, penyimpanan vaksin yang benar, jenis-jenis vaksin, serta cara pengaplikasian vaksin.

Pengertian

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin adalah mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat imunogenik (immunogenic). Imunogenik artinya dapat merangsang/menstimulasi pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh.

Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh supaya tubuh dapat membentuk kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam vaksin tersebut. Misalnya ayam broiler divaksin dengan vaksin ND agar ayam broiler tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh paramyxovirus (virus penyebab ND).

Jenis-jenis

Jenis penyakit pada ayam baik ayam broiler maupun jenis ayam lain memang beraneka ragam, namun yang tergolong berbahaya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Diluar penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus digolongkan sebagai penyakit yang tidak berbahaya karena mudah disembuhkan, seperti penyakit jamur pada bagian kepala, parasit oleh cacing dan kutu, bubul pada telapak kaki, dan lainnya yang mudah diobati. Diantara penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah snot atau coryza, ngorok / CRD, berak kapur, dan kolera. Tingkat bahaya penyakit yang disebabkan oleh bakteri memang lebih ringan dibandingkan penyakit virus, karena seluruh jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri bisa dicegah dengan obat antibiotik.

Meskipun dapat disembuhkan, sebaiknya peternak harus mencegah terjangkitnya penyakit tersebut. Mencegah penyakit dengan vaksin jauh lebih mudah daripada harus mengobati ayam yang sudah terserang penyakit karena dapat mudah menular apalagi ayam yang dipelihara dalam skala besar. Vaksinasi pada ayam sangat diperlukan karena vaksinasi merupakan salah satu program pencegahan yang sangat efektif. Vaksinasi sendiri merupakan proses pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke dalam tubuh ayam untuk menstimulasi terbentuknya kekebalan tubuh terhadap penyakit. Dan yang paling penting sebelum melakukan vaksinasi, ayam harus dalam keadaan sehat apabila dalam keadaan sakit malah vaksinasi justru membahayakan ayam itu sendiri.

Selain penggunaan vaksin anda juga bisa menggunakan Imunomax yang merupakan immune activator yang membantu merangsang ketahanan tubuh ayam terhadap penyakit dan mikotoksin. Selain itu, Imunomax dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, mengikat mikotoksin yang terbentuk selama penyimpanan pakan ayam, menjaga dan memelihara vili usus agar penyerapan nutrisi dapat optimal, serta menyeimbangkan mikroflora usus. Sedangkaan untuk vitamin ayam anda, dapat menggunakan Vitamax yang mengandung unsur-unsur penting untuk mendukung pertumbuhan, produksi, reproduksi, serta pemeliharaan status kesehatan ternak anda. Fungsi lain Vitamax adalah mempercepat pertumbuhan unggas, meningkatkan daya cerna dan efisiensi pakan, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan stres lingkungan, meningkatkan daya tetas dan memperpanjang masa produksi telur, meningkatkan bobot badan dan jumlah produksi telur ayam anda.

Manajemen Vaksinasi

Sebelum melakukan vaksinasi, vaksin yang akan digunakan harus disimpan pada suhu dingin antara 2-8oC dan terhindar dari panas maupun sinar matahari langsung. Apabila hendak memindahkan vaksin ke tempat lain, vaksin harus ditempatkan pada wadah yang memiliki daya isolasi yang tinggi terhadap suhu luar, misalnya pada termos atau sterofoam box dengan diberi es batu di dalamnya. Pemilihan vaksin harus dengan jenis dan dosis yang tepat dan belum kadaluarsa. Ayam yang divaksin haruslah dalam keadaan yang sehat, karena akan berakibat buruk pada ayam. Lakukan vaksinasi pada suhu yang ideal (dibawah 290 C). Gunakan wadah yang terbuat dari plastik dan hindari penggunaan wadah berbahan logam. Air yang digunakan saat vaksinasi harus segar, pH anatar 6,5 – 7,7, bebas dari klorin dan desinfektan. Tempat dan alat vaksin harus dicuci dengan air biasa. Tata laksana dan prosedur vaksinasi harus dilakukan dengan benar, dan yang terpenting adalah vaksinasi yang berpengalaman dan terlatih. Segera berikan multivitamin setelah ayam divaksin agar dampak stress tidak terlalu parah.

Vaksin dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah melalui air minum. Sebelum pemberian hentikan pemakaian klorin dan desinfektan air minum selama 24 jam. Ayam dipuasakan 1-2 jam sebelum vaksinasi, untuk suhu diatas 300 C sebaiknya 1 jam saja. Disiapkan air, susu skim, dan vaksin sesuai dosis yang ditentukan dan jumlah air yang diberikan adalah sejumlah air yang diminum ayam selama 1-2 jam. Untuk setiap ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur ayam. Setelah jumlah air telah ditentukan, dimasukkan susu skim sebanyak 2 gram per liter air. Untuk dareah beriklim panas disarankan ditambahkan es batu. Apabila air yang digunakan kualitasnya tidak bagus, disarankan merebus dulu air yang akan digunakan vaksinasi atau dengan meningkatkan dosis susu skim. Segera campurkan vaksin ke air yang telah ditentukan, aduk hingga merata dan segera tuang ke tempat minum yang disediakan. Lakukan kontrol distribusi vaksin agar pembagian vaksin merata. Caranya dengan menghitung jumlah larutan vaksin yang harus dituangkan di setiap tempat minum. Botol dan tutup botol bekas vaksin dibakar atau direndam dalam desinfektan.

Metode Vaksinasi

  1. Langkah Awal Vaksinasi

Sebelum ayam broiler diberi vaksin, pastikan beberapa hal berikut seperti jenis, dosis, dan waktu dan waktu pemberian vaksin. Pastikan vaksin yang digunakan belum kadaluwarsa dan ayam dalam kondisi sehat.  Kegiatan vaksinasi baiknya dilakukan saat cuaca tidak begitu panas, yakni suhu tidak lebih dari 29 derajat celcius. Petugas vaksinasi atau vaksinator harus terlatih dan memahami prosedur untuk memastikan proses vaksin sudah tepat.

  1. Metode Air Minum

Metode ini dilakukan dengan cara mencampurkan vaksin ayam broiler ke dalam air minumnya. Untuk metode ini, ayam dipuasakan selama 1-2 jam sebelum vaksinasi. Langkah pertama, siapkan air, susu skim, dan vaksin yang akan digunakan dalam jumlah yang sesuai. Kamu perlu mengetahui berapa banyak air yang dihabiskan ayam broiler dalam selang waktu 1-2 jam. Karena setiap 1000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur, maka digunakan rumus sebagai berikut : 

(Jumlah air yang dibutuhkan = (Jumlah Ayam x Umur Ayam)/1000.)

Langkah berikutnya, masukkan susu skim dengan dosis 2 gram per liter air yang bisa ditambahkan untuk menyesuaikan banyak air yang digunakan. Pada daerah beriklim panas, baiknya tambahkan juga es batu. Susu skim berguna untuk menjaga kualitas vaksin terhadap bahan lain dalam air. Jika sudah, rebuskan campuran air dan susu dan masukkan vaksin ke dalamnya hingga tercampur rata, lalu tuang pada tempat minum. Sebaiknya, botol bekas vaksin dibakar atau direndam dengan desinfektan agar higienis dan virus tidak bermutasi.

Vaksinasi metode ini tergolong mudah, namun ada kemungkinan tidak semua ayam meminum air atau bahkan meminum dengan dosis yang berlebih atau kurang. Sebaiknya, pemberian desinfektan seperti klorin dan iodin pada air minum juga dihentikan 24 jam sebelum vaksinasi.

  1. Metode Tetes Mata

Pemberian vaksinasi dengan metode ini menggunakan dosis 1 ml untuk 1 ekor ayam broiler, sehingga untuk 1000 ekor ayam dibutuhkan larutan sebanyak 1 liter. Tetes mata akan bereaksi dengan cepat dan sampai ke peredaran ayam broiler, walaupun memerlukan waktu yang cukup lama. Pastikan ayam broiler benar-benar menyerap tetes mata dan jangan terburu-buru dalam pengaplikasiannya. Sebaiknya metode ini dilakukan oleh beberapa petugas yang memahami prosedur dan berikan pembatas untuk ayam yang telah divaksin dan belum. Kamu bisa memanfaatkan penjaring ayam yang dapat memuat 200 ekor dalam 1 jaring sebagai pembatas. Setelah dilarutkan, vaksin harus habis dalam waktu 30 menit.

  1. Metode Suntik

Sebelum memulai vaksinasi dengan metode suntik, pastikan injektor berfungsi dengan melakukan uji coba menggunakan air. Jika injektor tidak lancar atau rusak, sebaiknya tidak digunakan. Cuci injektor yang kotor dengan air panas. Kemudian, kocok botol vaksin untuk menghindari pengendapan komponen vaksin. Vaksinasi dilakukan dengan cara menyuntikkan injektor pada pangkal paha ayam broiler, pastikan suhu pada injektor sudah mendekati suhu lingkungan. Dengan metode ini, kamu tidak perlu memusingkan volume pemberiannya karena sudah diatur oleh injektor.

  1. Jadwal yang Tepat

Jadwal vaksinasi yang untuk ayam broiler sebaiknya dilakukan tepat waktu untuk menanggulangi dan mencegah penyakit pada ternak. Beberapa penyakit yang dapat menyerang ayam broiler antara lain Newcastle Desease (ND) dan Gumboro. Tabel berikut akan membantu kamu memperkirakan waktu vaksinasi yang tepat untuk ayam broiler.

 

 

Kesimpulan

Untuk mendukung keberhasilan vaksinasi ayam broiler, tentunya dibutuhkan beberapa faktor. Beberapa di antaranya yaitu vaksin (jenis, dosis, waktu pemberian), vaksinator yang profesional, kesehatan ternak, serta suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam broiler. 

Ikuti tulisan menarik Alhadaa Muslim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler