Pada Senin (8/3/2021) lalu dalam acara webinar Future Energy Tech & Innovation Forum yang diselenggarakan oleh Katadata, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif menyampaikan potensi energi baru terbarukan (EBT) berasal dari berbagai sumber daya alam.
Yang kita tahu, saat ini sumber daya nikel sedang menjadi topik utama yang tengah ramai diperbincangkan oleh publik. Jangan heran, jika nikel dimanfaatkan secara maksimal, dampak besar yang baik dapat menghampiri kehidupan manusia hingga perekonomian negeri. Dari potensi nikel inilah pemerintah dan pengusaha nikel sedang gencar-gencarnya memaksimalkan pemanfaatan mineral tersebut, belum lagi tren kendaraan listrik di dunia semakin hari semakin meningkat jumlah peminatnya.
Meskipun nikel sedang menjadi primadona di Indonesia maupun dunia, tahukah kamu bahwa masih banyak sumber daya alam (SDA) Tanah Air yang belum pemanfaatannya belum maksimal? Tidak tanggung-tanggung, potensinya melimpah-ruah! Inilah 7 (tujuh) SDA yang berpotensi menjadi energi baru terbarukan (EBT).
sumber gambar: istimewa
- PLTS Terapung
Potensi yang dimiliki oleh PLTS terapung yakni sebesar 28.197,6 mega watt (MW) atau 28 giga watt (GW). - Matahari
Potensi matahari yang Indonesia miliki jumlahnya mencapai 207,8 GW. - Panas Bumi
Potensi panas bumi di Indonesia yakni sebesar 23.965,5 MW atau 24 GW. - Bayu (Angin)
Bayu, atau nama lainnya adalah angin memiliki potensi mencapai 60,6 GW. Pemanfaatan energi angin di Indonesia hingga kini sebesar 154,3 MG. - Bioenergi
Lanjut ke harta karun berikutnya yaitu bioenergi. Di Indonesia, potensi energi ini mencapai 32,6 GW. Sementara untuk pemanfaatan bioenergi baru 1.895,7 MW saja. - Air
Potensi air Indonesia mencapai 75 GW. Belum sepenuhnya dimanfaatkan, saat ini pemanfaatan air hanya 6.078,4 MW. - Laut
Indonesia kaya akan laut, potensinya saja mencapai 17,9 GW. Dengan jumlah sebanyak itu, sayangnya belum pernah digunakan atau dimanfaatkan.
Jika ditotalkan, potensi energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri jumlahnya mencapai 417 GW.
Mengapa perlu memanfaatkan potensi tersebut? Dunia sedang gencar menghentikan pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan dampak negatif pada lingkungan. Indonesia tentunya ingin menyelamatkan bumi juga, bukan?
Dalam potensi EBT ini, pemerintah memiliki targetnya sendiri yaitu di tahun 2025 mendatang pemanfaatannya mencapai 23 persen. Kenyataannya, hingga tahun 2020 lalu, realisasi dalam memanfaatkan potensi EBT ini sudah tercapai 11,5 persen.
Indonesia, inilah waktu yang tepat untuk menyusun strategi besar agar dapat berpindah ke energi baru terbarukan. Untuk mencapat target tersebut, memang tidak mudah dan butuh banyak pengorbanan. Namun, demi kehidupan yang lebih baik lagi, apakah kamu sudah siap dengan adanya energi baru ini?
Ikuti tulisan menarik Sri Kunthhi lainnya di sini.