Paradigma investasi baru dibutuhkan saat sudah mapan secara ekonomi kini mulai pudar di kalangan anak muda. Di masa pandemi Covid-19 banyak anak muda yang justru memulai untuk belajar dan praktik investasi.
Pandemi covid-19 yang mewajibkan siapa pun untuk tinggal di rumah membuat anak-anak muda berkreasi dalam mengembangkan uang yang dimilikinya. Tak mau uangnya hanya mengendap begitu saja, banyak anak muda berupaya terjun ke berbagai investasi.
Alhasil, investasi tidak asing lagi bagi kebanyakan anak muda dengan berbagai pilihannya. Memang, investasi yang dilakukan sejak masih muda akan sangat bermanfaat untuk kestabilan keuangan di masa depan.
Selagi masih muda jadikanlah masa ini untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, sehingga di masa tua tidak akan sengsara karena tersandera masalah keuangan. Bukan rahasia lagi, masalah kestabilan keuangan di masa tua hingga kini masih banyak menghantui orang-orang yang mulai menginjak usia tua.
Pertanyaannya kini, instrumen investasi apa saja yang bisa dijajal oleh anak muda untuk menyelamatkan hari tuanya? Nah, selama masih kuliah dan bekerja, meski saat ini sedang disandera pandemi Covid-19, tak ada salahnya memilih instrumen investasi berikut ini yang ke depannya bisa menyelamatkan keuangan di hari tua. Toh, investasi bisa dimulai dengan modal kecil, sehingga tak harus menunggu kalau sudah merasa mapan
1. Investasi Saham
Bukan rahasia lagi di masa pandemi sekarang ini investasi saham banyak diincar kalangan anak muda. Tak mengherankan jumlah investor saham dari kalangan milenial di masa pandemi meningkat drastis. Modal yang sangat terjangkau dan kemudahan transaksinya memikat kalangan milenial. Investasi saham dengan modal awal Rp100 ribu saja kini sudah bisa dilakukan, jauh dari bayangan selama ini kalau investasi saham itu harus dimulai dengan modal gede.
Investasi saham yang sudah berbasis aplikasi, semisal dengan aplikasi IPOT milik sekuritas karya anak bangsa dengan tagline #SemuaBisaInvestasi, sangat mudah dilakukan. Mulai dari registrasi hingga transaksi sudah serba online. Jadi nggak perlu ribet dengan dokumen fisik dan tanda tangan basah.
Dari potensi cuan dapat dikatakan bahwa masa pandemi, dimana harga-harga saham sedang lesu, menjadi momen tepat untuk masuk dan mengoleksi saham-saham terbaik. Sham itu berpotensi cuan tinggi begitu pandemi berakhir. Ingat, investasi butuh waktu, karena bukan keuntungan dalam waktu singkat. Dua kentungannya yakni capital gain dan dividen.
2. Investasi Reksa Dana
Reksa dana juga diminati banyak investor di masa pandemi karena investasi ini jadi alternatif buat milenial yang masih minim modal, tapi dari sisi risiko tak seagresif saham, semisal reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, yang banyak dikoleksi di masa pandemi Covid-19. Instrumen investasi reksa dana ini memang sangat cocok untuk investor pemula yang modalnya kecil dan masih belum bisa menghitung risiko investasinya sendiri. Investor tak perlu repot-repot dalam investasinya karena sudah ada Manajer Investasi (MI) yang mengelolanya. Investor tinggal duduk manis karena MI lah yang akan membaca sentimen pasar, menghitung risiko investasi hingga mengatur strategi investasi yang berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar mungkin.
Seperti halnya investasi saham, investasi reksa dana pun sudah serba online. Dengan aplikasi IPOT besutan Indo Premier, investasi reksa dana pun sudah mudah dilakukan karena platform transaksi reksa dana IPOTFund telah resmi terintegrasi dalam aplikasi IPOT. Investasi reksa dana sudah dalam genggaman tangan.
3. Bisnis Online
Bisnis termasuk jenis investasi. Uniknya, bisnis online, khususnya toko online, tergolong booming di kalangan milenial saat pandemi Covid-19. Banyak orang memburu apapun secara online di tengah PPKM Darurat yang mewajibkan masyarakat untuk tinggal di rumah. Milenial pun menjual apa pun secara online. Dengan modal yang tidak terlalu besar, karena pemasarannya berbasis medsos dan lapak-lapak gratis di internet, toko online pun tetap jalan dengan mudah. Apalagi, untuk transportasi saja saat ini sudah banyak ojek daring. Selain toko online, bisnis minuman dan makanan yang mengandalkan, marketing secara online pun marak dilakukan milenial.
Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.
