x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Sabtu, 14 Agustus 2021 10:40 WIB

Tanya, dong, Kak, Pramuka Boleh Cengeng atau Tidak?

Kak, Pramuka boleh cengeng tidak sih. Kok makin banyak orang yang berkeluh-kesah di zaman begini ya. Selamat Hari Pramuka

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kak, tanya dong, Pramuka boleh cengeng tidak?

Apalagi di masa pandemi Covid-19, ditambah PPKM darurat, semua serba dibatasi. Belum lagi, katanya ekonomi terpuruk. Walau jalanan masih macet dan pesan antar makanan online tetap marak. Sedih, gak, sih Kak keadaan kita? Jadi pengen nangis. Tapi dulu, katanya Pramuka tidak boleh cengeng, ya, Kak.

Kakak, kan, alumni Pramuka. Pasti sudah punya jam terbang tinggi, kan? Sudah banyak makan asam garam, ya. Tahan banting di segala keadaan lagi. Pasti deh kakak tangguh banget. Setangguh bangsa Indonesia menghadapi wabah Covid-19 kan. Jadi Kak, Pramuka boleh cengeng tidak?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jujur, ya, Kak. Seperti zaman begini, jiwa Pramuka itu sudah makin langka. Bahkan mungkin sudah hilang, ya, kak. Seiring banyak orang berkeluh-kesah di medsos di grup-grup WA. Tidak jarang pula akhirnya mencari kambing hitam. Atau menyalahkan orang lain. Padahal pandemi Covid-19 itu sedunia juga mengalami. Ikhtiar sehat, protokes dan vaksinasi pun terus berjalan. Tapi entah kenapa, ya, Kak, kok masih banyak yang seperti tidak mampu bersahabat dengan realitas. Katanya kritik tapi jadi bias gitu. Dari yang bernada sinis hingga sarkastis. Katanya objektif tapi hati nuraninya mengandung kebencian tidak terhingga.

Kak, Pramuka boleh cengeng tidak, sih?

Katanya Pramuka tangguh dan pantang menyerah. Tapi kenapa banyak Pramuka jadi mudah keluh-kesah, mudah benci, dan mudah merendahkan orang lain ya Kak. Jadi yang benar, Pramuka sekarang seperti apa sih nilai-nilai dan sikapnya?

Pramuka zaman begini repot, ya, Kak. Segala rupa jadi bahan omongan. Kerja diomongin, apalagi tidak kerja. Mal ditutup diomongin, giliran dibuka juga diomongin. Vaksinasi diomongin, PPKM darurat diomongin. Ngomonginn orang itu hobi atau sikap, ya, Kak. Katanya jiwa Pramuka itu dilarang pengen menang sendiri sambil mengalahkan orang lain. Tapi kok nyatanya beda, ya, Kak?

Entah Kak, mungkin orang sekarang lebih senang mengeluhkan masalah. Tanpa berbuat dan mencari solusinya. Bilangnya demokratis dan gentle. Tapi sikap dan perbuatannya justru sebaliknya. Bias dan ambigu. Terlalu gampang kagum dan cepat heran. Mampu berpikir rasional tapi kurang realistis. Lalu, apa ada masalah yang kelar bila dikeluhkan?

Semoga, ya, Kak, kita tidak lupa. Janji setia Pramuka, Dasa Dharma Pramuka. Karena Pramuka memang tidak boleh mudah terkejut soal apapun. Pramuka selalu tahu apa yang harus dilakukan. Tanpa berkeluh-kesah. Apalagi hanya berceloteh tanpa melakukan apapun.  Karena Pramuka sudah terlatih di segala medan, di segala keadaan. Pramuka harus terus berjuang, terus berkarya. Tugas Pramuka hanya ikhtiar sambil berdoa. Selebihnya biarkan Tuhan Yang Maha Esa yang bekerja.

Maka Pramuka percaya. Di balik masalah pasti ada solusi. Di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Di balik kelemahan pasti ada kekuatan. Bahkan di balik keputus-asaan pun pasti ada harapan. Jangan menyerah dengan keadaan apapun.

Dan paling penting, ya, Kak, Pramuka itu tidak bisa apa-apa bila sendirian. Harus berani bergotong-royong dan bantu-membantu. Agar mampu keluar dari masalah yang ada. Hebatnya lagi, Pramuka dari dulu sampai sekarang. Selalu gemar berbuat baik dan membangun kemaslahatan untuk orang banyak. Selamat Hari Pramuka

#HariPramuka

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler