x

Iklan

Ludwig Hasibuan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 November 2021

Jumat, 26 November 2021 21:28 WIB

Criminal Day in Manhattan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

   Di suatu minggu pagi yang cerah, seperti biasanya kota Manhattan selalu disibukkaan  oleh orang-orang yang hendak bekerja, anak-anak yang berangkat sekolah, dan kendaraan yang berlalu lalang. Seperti ini lah kota raksasa bisnis kedua di negeri Paman Sam setelah kota New York. Siapapun yang mendengar nama kota ini pasti tahu tentang gedung-gedung pencakar langit yang berdiri gagah di sepanjang jalan yang lebar dan nama-nama perusahaan kenamaan di Amerika.

   Penduduk kota ini juga dikenal dengan sikap individualisnya, tidak heran karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berasal dari golongan pengusaha maupun golongan kaya raya. Hal demikian lah yang juga membuat angka kriminalitas selalu tinggi setiap tahunnya, seperti perampokan dan pembunuhan. Sama seperti yang akan terjadi pagi ini juga, sebuah Kejutan besar untuk penduduk kota seluas 59 km2 itu. Sebuah kasus pembunuhan terjadi di Meadow Lane, sebuah kawasan elit di kota Manhattan. 

   Kasus pembunuhan ini mungkin akan seperti biasa saja layaknya kasus lainnya yang sering terjadi jika saja korban pembunuhan ini bukanlah keluarga besar orang penting di Manhattan, siapa lagi kalau bukan keluarga Ardonetta. Keluarga kaya yang memiliki perusahaan Front Bank.  Segera setelah laporan itu sampai ke pihak kepolisian, Inspektur Liam langsung memerintahkan anak buahnya ke TKP dipimpin oleh Agen Thiodore. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Thiodore, kita mendapat panggilan darurat, terjadi pembunuhan terhadao keluarga Ardonetta di kediamannya sendiri. Kita perlu tau segera, kau segeralah pergi ke TKP. Aku percayakan kasus ini kepadamu." Begitulah perintah Inspektur Li kepada Agen Thio. Tanpa berlama-lama, ia segera melaksanakan perintahnya.

   Ia bersama pertugas lainnya langsung meluncur cepat menuju TKP, membunyikan sirine yang melengking melewati jalanan besar yang diapit gedung-gedung raksasa. Di TKP telah menunggu Agen Naomi yang sudah ditugaskan lebih dahulu. Ketika ia memerika kamar putri pemilik perusahaan Front Bank, yaitu Felicia. Ia kasihan sekali mengetahui seluruh anggota keluarga tewas dalam tangan pembunuh yang begitu kejam melangsungkan aksinya. Saat itu juga ia menemukan sepucuk surat yang terlihat rapi diatas meja rias. Ia membuka surat itu. Sebuah ajakan untuk bertemu di suatu tempat.

 

   

 

  

Ikuti tulisan menarik Ludwig Hasibuan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB