x

Iklan

Cici Dwi Lestari , Mahasiswa Penddikan Biologi UIN Walisongo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2021

Jumat, 3 Mei 2024 16:42 WIB

Keresahan Pengidap Gerd, Amankah Berpuasa?

Kenyataannya puasa dapat mengurangi asam lambung jika dilakukan dengan benar, seperti tetap menjaga pola makan sehat dan seimbang, dan bila perlu mengonsumsi obat rekomendasi dari dokter.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 Puasa merupakan menahan untuk tidak makan , minum, dan segala sesuatu yang membatalkannya. Bagi umat muslim, puasa merupakan suatu kegiatan yang bernilai ibadah, ada puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis, dan puasa yang bersifat wajib yaitu puasa pada bulan Ramadhan.

Ketika umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan tentu saja membuat semua umat muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadahnya. Segala persiapan dilakukan seperti menyiapkan sediaan bahan pokok maupun kesehatan diri supaya dapat menjalankan ibadah dengan sebaiknya. Terutama bagi seseorang yang mengidap penyakit asam lambung, banyak orang yang menyediakan obat, bahkan berkonsultasi dengan dokter, apakah aman jika berpuasa?

Seperti yang kita tahu bahwa ketika puasa kita menahan diri untuk tidak makan dan minum selama kurang lebih 11-14 jam. Kenyataan itu jelas membuat resah para pengidap asam lambung yang jika telat makan saja akan menimbulkan rasa sakit, apalagi harus mengosongkan lambung dengan waktu yang lumayan lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asam lambung dapat meningkat dikarenakan terjadinya gangguan fungsional dari organ sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung yang melemah sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau asam lambung naik ke saluran esofagus (kerongkongan). Asam lambung dapat meningkat ketika dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karena stress, kopi, alkohol, makanan asam pedas, dan waktu makan yang tidak teratur

 

Berpuasa bagi pengidap asam lambung

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo (2023) dalam Takut Puasa, berdasarkan yang dituliskan oleh Prof. Hiromi Shinya, MD (guru besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, AS) dalam bukunya The Miracle of Enzym. Bahwasanya asam dalam lambung dibutuhkan dalam tubuh untuk membunuh bakteri-bakteri yang masuk bersama dengan makanan, jadi asam dalam lambung tetap dibutuhkan namun jangan sampai berlebih. Hal lain juga diterangkan bahwa pencernaan yang sehat adalah pencernaan yang bersih karena tubuh dapat mudah melawan penyakit, berbeda dengan pencernaan yang kotor

Menjaga sistem pencernaan supaya bersih salah satunya yaitu dengan berpuasa. Berpuasa memberikan waktu sistem pencernaan untuk beristirahat beberapa jam, waktu ini digunakan sebagai waktu pembersihan untuk membuang racun dalam tubuh. Berpuasa juga dapat menurunkan asam lambung, karena ketika berpuasa pola makan menjadi lebih teratur dan mengurangi kecenderungan merokok, serta dapat membantu pengidap mengelola stes sehingga dapat mengurangi kenaikan asam lambung. Tidak secara langsung puasa dapat membantu mengurangi asam lambung nanum secara bertahap.

Pada awal-awal mungkin akan terjadi kenaikan karena lambung "kaget" dengan berubahnya pola makan saat puasa. Namun setelahnya puasa akan membantu menurunkan asam lambung secara perlahan, karena itu berpuasa dikatakan aman bagi penderita asam lambung, Menurut Mamay Nurbayani dalam Artikel Universitas Muhammadiyah Jakarta (2023) Pengidap Asam Lambung Aman Berpuasa, Mitos atau Fakta , asam lambung akan meningkat pada waktu 10 hari pertama berpuasa akan meningkat sekitar 45% tetapi pada saat 10 hari selanjutnya akan berkurang sampai 50%. Meskipun begitu menjaga pola makan tetap dijaga supaya asam lambung tidak kambuh.

 

Pola makan saat berpuasa

Mengatur pola makan saat berpuasa sangat penting dilakukan untuk pemenuhan kecukupan gizi, artinya meskipun hampir seharian penuh berpuasa namun kebutuhan gizi tetap terpenuhi. Pola makan sehat dengan makan makanan seimbang ,yang meliputi ketercukupan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Pemenuhan kecukupan gizi dapat dimulai ketika memasuki waktu berbuka, bersegeralah berbuka dengan diawali mengonsumsi makanan yang tidak terlalu berat, memulai dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma, sirup manis. Mendahulukan mengonsumsi makanan dan minuman manis tersebut yaitu untuk mengembalikan glukosa dalam tubuh sehingga menjadi lebih segar. 

Setelah mengonsumsi makanan ringan, Kemudian bisa dilanjut dengan mengkonsumsi makanan berat, hal ini dilakukan supaya lambung tidak kaget jika langsung dimasukkan makanan yang berat. Selain itu, berbukalah dengan makanan yang tidak terlalu pedas dan terlalu asam, karena makanan yang terlalu pedas dan asam dapat memicu kambuhnya asam lambung. Dalam berbuka diusahakan untuk tidak memakan makanan secara berlebih dalam satu waktu dengan alasan untuk memenuhi ketercukupan gizi, namun dapat dilakukan dengan memberi jeda waktu. 

Upaya yang dapat dilakukan oleh penderita asam lambung yaitu tidak melewatkan sahur. Makan sahur sangat diperlukan untuk bekal selama seharian berpuasa. Sahur hendaknya tidak makan terlalu banyak, karena dapat mengganggu kondisi saat siang hari yaitu menjadikan tidak produktif, selain itu juga membuat lambung tidak nyaman. Saat sahur diusahakan untuk mengKonsumsi makanan yang dapat menyediakan energi dalam jangka panjang, seperti nasi yang mengandung karbohidrat, mengandung protein hewani maupun nabati seperti telur, tahu, tempe, jangan lupa asupan buah dan sayur. Terpenting lagi ialah konsumsi air 8 gelas per hari supaya tubuh tidak kekurangan cairan. 

Pengidap asam lambung tetap aman berpuasa karena pada dasarnya puasa dapat mengurangi kambuhnya asam lambung. Menjaga dan mengontrol pola makan, jangan telat berbuka, jangan melewatkan sahur, dan jika perlu juga minum obat yang disarankan dokter menjadi kunci untuk dapat menjalankanu puasa.

 

Sumber : 

https://www.um-surabaya.ac.id/article/ahli-gizi-um-surabaya-paparkan-menu-buka-pusaa-yang-aman-untuk-penderita-asam-lambung

https://umj.ac.id/edisi-ramadan/pengidap-asam-lambung-aman-berpuasa-mitos-atau-fatka/

 

Penulis

Cici Dwi Lestari 

Mahasiswa Pendidika Biologi 

UIN Walisongo 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Cici Dwi Lestari , Mahasiswa Penddikan Biologi UIN Walisongo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler