x

Digitalisasi bersanding dengan mendongeng membantu kita membantu mewujudkan merdeka belajar. Dimana anak didik diasah untuk berpikir atau berimajinasi menyelesaikan masalah dari materi yang dia terima dengan mentransformasikan ke dalam dongeng. Siswa juga akan terlatih dengan berliterasi dengan mengkomunikasikan. Sehingga perkembangan zaman tidak akan mengeliminasi budaya yang telah melekat.

Iklan

Erentiana Prinita Sinaga

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 November 2021

Senin, 29 November 2021 05:54 WIB

Digitalisasi Bersanding dengan Mendongeng

Digitalisasi bersanding dengan mendongeng ini membantu kita membantu mewujudkan merdeka belajar. Dimana anak didik diasah untuk berpikir atau berimajinasi menyelesaikan masalah dari materi yang dia terima dengan mentransformasikan ke dalam dongeng. Siswa juga akan terlatih dengan berliterasi dengan mengkomunikasikan. Sehingga perkembangan zaman tidak akan mengeliminasi budaya yang telah melekat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Digitalisasi Bersanding dengan Mendongeng

(Bagian 2 dari 3 Tulisan)

Erentiana Prinita Sinaga, Kab. Dairi Prov. Sumatera Utara,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merdeka Belajar adalah terobosan untuk mentransformasi pendidikan Indonesia mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemmendikbud)  mencetuskan gerakan Merdeka Belajar hidup dalam setiap insan guru yang punya keberanian untuk melangkah ke depan menuju satu tujuan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru sangat dianjurkan untuk tidak bersikap monoton dan berorientasi pada guru saja. Esensi kemerdekaan dan kebebasan berpikir harus dimulai oleh guru terlebih dahulu sebelum kemudian diajarkan pada para siswa dan siswi.

Di dalam hidup akan selalu terkaji dan pasti terjadi perubahan. Perubahan tidak dapat dielakkan, walau kita tidak suka atau suka dengan perubahan itu. Jangan halau perubahan. Hiduplah berdampingan dan menerima perubahan. Salah satu perubahan di era revolusi industry 4.0 dimana kehidupan tidak bisa lagi lepas dari dunia digital, termasuk salah satunya dibidang pendidikan. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi hal penting yang harus dikembangkan oleh guru untuk mewujudkan generasi emas yang akan datang. Kita sebagai guru harus bisa menjadi jembatan untuk pengisi masa depan yang cerah. Penggunaan teknologi bagi anak didik seperti penggunaan gadget di dalam pembelajaran sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan di dalam pembelajaran dimasa sekarang ini. Namun bagaimana peran kita guru membantu mengatasi agar anak tidak kecanduaan dengan gadget dan peran kita agar dimaraknya digitalisasi tidak menghanguskan budaya yang sudah menjadi tradisi.  

Sekarang bagaimana kita guru mempersiapkan generasi emas dengan menyanding digitalisasi dengan budaya yang telah ada? Bagaimana guru harus mampu merancang atau mendesain pembelajaran yang akan menghantarkan peserta didik tersebut? Mengubah pembelajaran yang teacher oriented menjadi student oriented.  guru harus mampu menciptakan atau mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi kativitas-aktivitas yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah, mendorong anak didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi di dalam aktivitas pembelajaran.

Salah satu cara yang bisa dilakukan guru adalah dengan menyandingkan digitalisasi dengan mendongeng. Mendongeng yang merupakan keterampilan berbicara yang dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan mengembangkan daya imajinasi sehingga anak didik terbiasa memecahkan masalah dalam kehidupan. Mendongeng tidak hanya bisa dilakukan dipembelajaran bahasa Indonesia saja bahkan pelajaran matematika juga bisa. Dimana sebuah masalah di dalam pelajaran matematika dapat di transformasi ke dalam bentuk cerita. Melalui mendongeng dapat menyegarkan suasana di kelas karena kita tahu bahwa mendongeng atau bercerita adalah hal yang cukup dimintai oleh semua orang.

Menyandingkan digitalisasi dengan mendongeng banyak cara yang bisa dilakukan, seperti guru dapat menyediakan media pembelajaran yang telah disedikan menggunakan animasi, siswa dapat melihat materi pelajaran dengan menonton dari youtube. Kemudian guru membungkusnya dengan memberikan aktivitas anak didik untuk menceritakan materi dari apa yang telah dilihat dengan cara mendongeng, bisa menggunakan properti boneka atau tidak. Agar temannya yang lain tertarik dengan materi yang telah dibungkus dalam sebuah dongeng.

Cara yang telah lakukan ini membantu kita membantu mewujudkan merdeka belajar. Dimana anak didik diasah untuk berpikir atau berimajinasi menyelesaikan masalah dari materi yang dia terima dengan mentransformasikan ke dalam dongeng. Siswa juga akan terlatih dengan berliterasi dengan mengkomunikasikan. Sehingga perkembangan zaman tidak akan mengeliminasi budaya yang telah melekat.

Ikuti tulisan menarik Erentiana Prinita Sinaga lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler