Tegak dalam Pandemi , Merdeka Belajar Mengilhami

Sabtu, 4 Desember 2021 19:35 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
TEGAK DALAM PANDEMI, MERDEKA BELAJAR MENGILHAMI
Iklan

Keadaan, situasi, kondisi pandemi di era disrupsi mampu merubah sendi kehidupan terutama dibidang pendidikan. Guru yang tangguh dan survive ditengah badai pandemi dan perubahan kebiasaan sangat diperlukan. Mereka yang berfikir kritis dan mencari jalan keluar untuk pendidikan melalui perwujudan dalam merdeka belajar. Dia yang dipanggil untuk memikirkan konsep demi perkembangan belajar siswa dengan menyambut side effect digitalisasi dan merdeka belajar dengan sosialisasi terhadap pentingnya literasi digital, karena konsep perwujudan dari keterwakilan nurani guru akibat beban administrasi di era pandemi untuk tercapai tujuan pembelajaran. Di antara konsep tersebut tentunya ada dinamika pertumbuhan dan perkembangan dalam sistem pembelajaran di masa pandemi dan era distrupsi demi tercapainya merdeka belajar.

TEGAK DALAM PANDEMI, MERDEKA BELAJAR MENGILHAMI

Oleh: Joko Swasono Adi )*

Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun terahir ini benar benar mampu merubah tatanan dan melahirkan kebiasaan – kebiasaan baru hampir di seluruh sendi kehidupan terutama bidang pendidikan. Pandemi ini juga dibarengi dengan era revolusi industri 4.0, Era di mana dunia industri digital menjadi suatu way of live, acuan dalam tatanan kehidupan. Era ini hadir bersama era disrupsi, era yang penuh perubahan cepat dan drastis. hal ini berdampak besar pada perubahan di bidang pendidikan, sehingga dibutuhkan guru guru yang yang tangguh agar survive di tengah badai pandemi dan tsunami perubahan.

Kami di SMKN 1 Prajekan Dalam Menyambut side effect digitalisasi dan merdeka belajar selalu memberikan sosialisasi pentingnya literasi digital melalui OSIS dan organisasi dibawahnya termasuk membentuk tim pengembang literasi sekolah, hal itu kita lakukan karena serbuan informasi yang datang setiap hari dalam jumlah ratusan bahkan ribuan melalui medsos kalau tidak tersaring dengan baik akan menimbulkan dampak negatif yang luar biasa.dan kami juga memiliki keyakinan bahwa literasi adalah obat dan solusi dalam menghadapi situasi di era pandemi serta distrubsi demi membentuk peserta didik yang literat.

Konsep merdeka belajar yang lahir di era pandemi dan distrubsi ini terus digulirkan oleh Mas Mentri Nadiem, Dengan cepat menyebar di seluruh lini pendidikan dan disambut dengan sangat antusias oleh guru di seluruh wilayah Indonesia termasuk di daerah kami Bondowso, konsep ini ibarat Oase yang ditemukan di padang pasir. Karena konsep merdeka belajar merupakan konsep perwujudan dari keterwakilan nurani guru akibat terbelenggunya guru selama ini, terutama belenggu dari serbuan tugas dan tekanan administrasi yang tiada henti.

Beban administrasi yang sangat tinggi selama ini, tentulah sangat berpengaruh terhadap kefokusan guru dalam proses pengembangan pembelajaran, Sehingga Konsep merdeka belajar adalah solusi  dari keterkungkungan guru selama ini dari beban administrasi, oleh karena itu kemerdekaan berpikir dan bertindak dalam wilayah pembelajaran yang menjadi  tugas utama seorang guru haruslah terjadi, karena itu adalah inti ketercapaian tujuan pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pendapat pendahulu kita Ki Hajar Dewantara yang menempatkan kemerdekaan belajar sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bagi semua yang terlibat dalam dunia pendidikan terutama guru.

Ketika kemerdekaan berpikir guru dalam memikirkan bagaimana proses pembelajaran yang baik dan menarik,Tanpa dibebani tugas administrasi yang menggurita, maka solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul, memikirkan model yang tepat dalam proses pembelajaran, serta memikirkan output dan outcame siswa akan memiliki ketercapaian dan linieritas yang tinggi dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Merdeka belajar juga merupakan solusi dari tantangan perubahan jaman yang dimanifestasikan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup di lingkungan masyrakat. Kemerdekaan guru dalam mengelola kelas, akan memunculkan kreatifitas guru dalam menghadapi perbedaan karakter, motivasi dan kebutuhan siswa, terutama di SMK kami yang mayoritas dari kalangan menengah ke bawah serta pekerja anak.

Konsep merdeka belajar memang harus didukung oleh adanya digitalisasi sekolah sebagai salah satu prioritas dari Merdeka Belajar, dampak positip yang kami terima dari hal itu adalah kami dituntut selalu berusaha mengikuti perkembangan berbagai macam media pembelajaran digital, sehingga kami mengenal berbagai model LMS (Learning Management System) dan hal itu bisa menambah wawasan kami tentang adanya keterbatasan ruang dan waktu di era pandemi ini.

Melalui pengembangan pendidikan Nasional berbasis teknologi dan pembangunan infrastruktur kelas atau sekolah untuk masa depan yang memaksimalkan potensi diri dengan memanfaatkan TIK yang merupakan salah satu kriteria terpenting dalam pembelajaran melalui tantangan gobal. Hal ini merupakan bentuk upaya dari digitalisasi sekolah sebagai peluncuran pogram, percepatan pemenuhan kebutuhan murid, sekolah kami selalu berusaha dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas pembelajaran baik dari komputernya maupun jaringan internet, komputer di sekolah kami masih 1 komputer : 5 anak, hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami dalam mengadakan pelayanan kepada peserta didik. Prinsipnya adalah tidak ada anak yang bodoh, tetapi yang ada adalah anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi dan kecerdasannya. Melalui berbgai tahapan pembelajaran termasuk pembelajran HOTS

Pembelajaran HOTS adalah upaya untuk membekali siswa dengan kemampuan abad 21 yang dikenal dengan 4C, dengan evaluasi HOTS akan menjadi tangga bagi peserta didik untuk meningkatkan kompetensi menuju seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan mampu berkomunikasi dengan baik dan akan meningkat pula karakternya, sehingga keilmuan dan kompetensi yang dikuasainya akan menjadikannya memiliki sikap/karakter yang bertanggungjawab, bekerja keras, jujur dan cinta tanah air yang berlandaskan pancasila.

Merdeka belajar dalam Pembelajaran HOTS bukanlah pembelajaran yang identik dengan pembelajaran yang ribet dan menyulitkan peserta didik, tetapi pembelajaran yang menantang sekaligus menyenangkan bagi siswa kami yang dilandasi konsep merdeka belajar, Pembelajaran yang dimana siswa kami banyak yang mengekspresikan diri, guru hanya berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran serta belajar menyenangkan sesuai kebutuhan dan aktif menemukan konsep dan membentuk sendiri pengetahuannya, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

Konsep Merdeka belajar dalam melayani generasi milenal generasi yang memiliki ciri tersendiri menuntut guru agar terus belajar tentang karakteristik siswanya yang jauh berbeda dengan guru pada zaman dulu. Tantangan terbesar generasi milleneal  di era disrupsi adalah bagaimana bersikap terhadap banjir informasi. Informasi datang tidak selalu membawa kebaikan dan manfaat. Ia juga membawa informasi sampah dan informasi racun yang bisa mempengaruhui pola pikir. Sengaja maupun tidak hal itu dapat menyebabkan keraguan, kebimbangan, bahkan ketidakjelasan terhadap tujuan hidup. Mereka akan  membetuk barisan tersendiri yang bisa disebut generasi GS (Galau Santak) istilah kaum muda bodowoso yang lagi galau banget.

Oleh karena itu Literasi di segala bidang khususnya numerasi menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses pembelajaran disekolah kami saat ini, peserta didik yang dapat melaksanakan kegiatan literasi dengan maksimal tentunya akan mendapatkan pengalaman belajar lebih dibanding dengan peserta didik lainnya. Dengan konsep merdeka belajar kami tidak lagi membuat RPP yang berlembar lembar sehingga banyak menyita waktu, sebab Pendidik diperlukan untuk mengelola pembelajaran dalam sebuah inovasi dan kreatifitas untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang maksimal.

Pembelajaran abad ke 21 yang didasari konsep merdeka belajar dapat mendorong kami membuka kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru secara lisan atau tulisan. Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal. Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuan dalam situasi baru dan berbeda, baik dalam mata pelajaran terkait, antar mata pelajaran, maupun dalam persoalan kontekstual, demi membentuk generasi mileneal yang berkualitas.

Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan tenaga pendidik yang merdeka dari segala tekanan tugas, kekawatiran jumlah jam yang berkaitan dengan sertifikasi juga bebas dari ribetnya administrasi kenaikan pangkat, sehingga memunculkan guru yang siap mengajar dan mendidik melalui pembelajaran abad 21 yang tentunya diperlukan sesuai dengan perkembangan era revolusi industri 4.0, serta memiliki keterampilan berpikir lebih tinggi dan lebih kreatif. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas peserta didik sesuai karakter kacakapan yang diperlukan 4K.

Oleh karena itu kami sangat suka sekali dengan konsep merdeka belajar,karena hal tersebut merupakan solusi dan inspirasi bagi guru-guru untuk tetap tegak dalam pandemi demi pelayanan yang hakiki. Sekian Terimakasih…Indahnya Berbagi (Bondowoso, daerah Tapal Kuda ujung timur Pulau Jawa).

Bagikan Artikel Ini
img-content
Adi Adiek

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler