x

Sumber: google gambar drama Romeo and Juliet

Iklan

Tiara Salsabila Putri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Desember 2021

Senin, 27 Desember 2021 06:28 WIB

Jenis Drama Tragedi, Komedi, Melodrama dan Farce; Mana yang Lebih Disukai Anak Muda?

Drama yang kebanyakan disukai anak muda yaitu, melodrama dan drama tragedi. Namun, drama lainnya seperti komedi tidak menutup kemungkinan juga disukai anak muda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Drama adalah salah satu ganre karya sastra yang disukai banyak orang disemua kalangan usia, dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan tidak dipungkiri orang tua atau lansia sekalipun. Orang banyak menyukai drama karena pertunjukan drama dianggap sebagai hiburan yang menyenangkan dan memberikan pengetahuan yang lebih terkait masalah kehidupan sehari-hari. Hal tersebut selaras dengan tujuan dari drama itu sendiri.

Secara etimologi, drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti gerak. Yang menjadi esensi adalah gerak dalam fungsinya untuk menyatakan perbuatan manusia. Kemudian, menurut Kosasih (2012, hlm. 132) mengatakan, “Drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog".

Menurut Rahmanto (2004, hlm. 89) mengatakan, “Drama merupakan peragaan tingkah laku manusia yang mendasar, drama baru dapat disusun dan dipentaskan dengan berhasil jika diikuti pengamatan yang diteliti baik oleh penulis maupun pemainnya”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari tiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa drama adalah peragaan tingkah laku atau perbuatan manusia dengan tujuan menggambarkan kehidupan sehari-hari. Dalam karya sastra, drama dianggap sebagai media komunikasi yang menimbulkan penggambaran, perhatian, dan ketegangan penonton. Dari ketegangan penonton itulah drama dapat dilihat keberhasilannya. 

Drama terbagi menjadi 4 jenis diantaranya, yaitu tragedi, komedi, melodrama, dan farce. 

1) Tragedi, yaitu drama yang berakhir dengan kesedihan (sad ending) Oleh sebab itu, tragedi biasa disebut sebagai drama duka. Dalam tragedi, tokoh utama digambarkan secara baik, namun mengalami nasib yang buruk sehingga menyebabkan dirinya, keluarga, kerabat, atau sahabatnya mengalami masalah, seperti adanya tragedi kematian dan masalah-masalah lainnya. Contoh drama tragedi yaitu Romeo dan Juliet, Kapai – Kapai dari Arifin C. Noer, Drama trilogi Sopochles, Sampek Engtay karya N. Riantiarno, dan lainnya.

2) Komedi, yaitu drama yang memerankan kejadian-kejadian yang mungkin dan seakan-akan terjadi. Segala yang terjadi muncul dari tokoh dan bukan dari situasi. Berisi dialog – dialog kocak yang sifatnya menyindir, serta memiliki akhir cerita yang bahagia. Kemudian kelucuan yang dihasilkan merupakan sejenis humor yang serius sehingga hati atau memancing gelak tawa. Contoh drama komedi yang sudah pernah dipentaskan adalah “Orang Kaya Baru”.

3) Melodrama, yaitu drama yang cenderung ke arah sentimentalitas, yang dapat mendebarkan hati, serta mengharukan. Drama jenis ini hampir sama dengan drama tragedi, perbedaannya dapat dilihat dari tokoh utama dan para tokoh yang ikut bernyanyi serta menari mengikuti irama musik. Pada melodrama, tokoh utama pada akhirnya ikhlas menerima nasib, terkadang mengalami kemenangan setelah melalui berbagai rintangan, dan biasanya berkaitan dengan percintaan. Oleh karena itu, cerita-cerita dalam melodrama terkesan berlebihan sehingga terkadang kurang meyakinkan penonton jika kehidupan yang aslinya juga akan mirip seperti itu. Contoh naskah melodrama yang terkenal adalah Opera Primadona karya N. Riantiarno.

4) Farce, yaitu drama yang lebih dititik beratkan pada alur daripada penokohan karena disesuaikan berdasarkan keadaan penonton secara spontan. Kemudian menimbulkan kelucuan seenaknya. Perbedaan drama farce dengan drama komedi, yaitu farce lebih ringan isinya serta dialognya kasar dan cenderung vulgar, sehingga mudah Salah satu drama jenis farce ini adalah drama yang dibawakan oleh grup komedi Srimulat.

Dari keempat jenis drama di atas, mempunyai keunikan dan karakternya masing-masing. Hal itu membuat setiap orang mempunyai minat dan kesukaan yang berbeda-beda pada jenis drama. Tingkat kepopuleran drama pun bergantung pada penikmatnya dan terus dapat berubah sepanjang waktu sesuai kebutuhannya.

Tidak dapat disangkal bahwa anak muda cenderung lebih menyukai jenis drama melodrama dan juga tragedi. Karena kedua drama tersebut erat kaitannya dengan cerita cinta walaupun berakhir dengan situasi berbeda. Oleh karena itu, drama tragedi dan melodrama dapat membuat anak muda terbawa perasaan. 

Saat menonton drama tragedi mereka akan merasa sedih karena si tokoh utama meninggal atau mengalami kondisi yang tragis. Kemudian, saat menonton drama melodrama mereka akan merasa haru atau mendebarkan hati karena kedua tokoh utama dapat bersatu dengan cintanya dan diiringi dengan musik yang riang. Namun, tidak menutup kemungkinan drama komedi juga disukai oleh anak muda untuk menghibur diri dikala mereka sedih ataupun pusing dengan semua tugas sekolahnya. 

Karena karekteristik yang menonjol dari ketiga drama tersebut, membuat banyak anak muda menyukai drama. Mereka menonton drama untuk mengisi waktu luangnya.

*Tinjauan Pustaka* 

Farid, Wahid Ibnu dan Ilmi Solihat. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Drama pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNTIRTA melalui Video Pementasan Dramal. Jurnal Membaca, e-ISSN 2580-4766.

Ikuti tulisan menarik Tiara Salsabila Putri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu