Refleksi dan Resolusi 2022 (Bagian I)

Rabu, 29 Desember 2021 09:35 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kaca spion adalah masa lalu yang sesekali saja perlu dilihat, masih ada kaca depan yang lebih luas untuk dicermati itulah masa depan

 

Tahun 2021 akan segera berakhir, berganti dengan tahun 2022  dalam hitungan jam. Bagi sebagian orang pergantian tahun bukan hal yang berarti, karena setiap tahun akan terjadi. Namun bagi sebagian yang lain tiap pergantian tahun akan menjadi moment spesial untuk melakukan berbagai hal.

Refleksi diri merupakan  proses melihat kembali pengalaman yang telah dilalui untuk dapat diambil pelajaran  dan membuat  rencana perbaikan untuk masa yang akan datang . Sedangkan Resolusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adlah suatu keputusan atau kebulatan pendapat yang  berupa permintaan ataupun tuntutan ( dalam sebuah Rapat atau musyawarah), resolusi juga bisa diartikan  sebagai persyaratan tertulis yang berisi tuntutan tentang suatu hal. Bagi diri pribadi , pengertian resolusi bisa juga diartikan  sebagai sebuah rencana besar, kebulatan tekad untuk melakukan suatu hal. 

Hidup ini jika diibaratkan sebuah mobil yang sedang melakukan perjalanan panjang untuk mencapai suatu tujuan.  Perlu banyak perbekalan agar dapat berjalan dengan nyaman dan aman.  Kaca spion dan kaca depan  mobil  merupakan 2 jenis   kaca  yang  penting untuk melihat dua sisi berbeda. Kaca spion untuk melihat langkah yang sudah dilalui, melihat hal apa yang telah terlewati, gerangan apakah yang masih mengikuti, maka kaca spion diibaratkan masa lalu yang masih bisa mempengaruhi langkah ke depan, jadi sesekali saja perlu dilihat. Masih ada kaca depan yang lebih luas untuk melihat dan merencanakan ke arah mana kita berjalan, itulah masa depan. 

Perjalanan panjang masa lalu dapat dijadikan pengalaman untuk langkah perbaikan ke depan, agar kesenjangan antara harapan dan kenyataan dapat dipersempit. Langkah refleksi dapat dilakukan dengan melakukan   renungan renungan maupun goresan goresan kata  sebagai bahan evaluasi. Maka selayaknya  jelang tutup tahun bukan hura hura yang dilakukan, melainkan instrospeksi diri dan membuka lembaran  setahun silam. Diantaranya adalah mencari jawaban atas pertanyaan  apakah yang sudah kita lakukan  bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain?apakah prestasi yang sudah kita capai? apakah ada penambahan kompetensi diri?Karya apakah yang sudah kita buat? sudahkah menjadi hamba Allah yang taat? berat manakah amal dan dosa yang kita perbuat? . Setiap orang akan memiliki berbagai pertanyaan dan jawaban yang berbeda atas refleksi diri saat akhir tahun. 

Jika refleksi dilakukan penyair melalui goresan kata, akan melahirkan ratusan puisi, jika refleksi dilakukan oleh penulis , maka akan tercipta sebuah buku, jika refleksi dilakukan oleh chef, akan melahirkan berbagai resep masakan baru, jika refleksi dilakukan oleh seorang pimpinan pemerintahan, akan  melahirkan konsep dan ide  baru tentang langkah  perbaikan tatanan kehidupan masyarat.  Bagaimana  jika refleksi dilakukan oleh seorang guru?

Bagi guru   refleksi dilakukan di setiap akhir pembelajaran. Tiap akhir tatap muka perlu untuk melakukan catatan sebagai refleksi. Dikutip dari laman Kemdikbud dalam pembelajaran refleksi  adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan  oleh siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruktif , pesan,harapan dan kritik terhadap proses pembelajaran. Hasil refleksi dapat dijadikan   bahan evaluasi dan penilaian. 

Disamping refleksi pembelajaran yang dilakukan tiap akhir pembelajaran, tiap pribadi seorang guru juga perlu mengadakan refleksi  untuk pengembangan diri dan prestasi.  Karena guru harus terus maju dan berkembang. Kualitas siswa   sangat dipengaruhi oleh kualitas guru.  Guru yang terus meng upgrade kompetensi adalah harapan siswa dan orang tua.  Dunia siswa di masa depan akan berubah seiring perkembangan zaman . Tuntutan  literasi dan  digitalisasi   sudah  merambah berbagai lini kehidupan sehingga guru perlu menjadi motivator di bidang  literasi digital.  Hal inilah yang akan menjadi bagian dari resolusi guru di tahun 2022.

Bagian kedua akan berlanjut pada artikel berikutnya 

 

Bekasi, 29 Desember 2021

Bagikan Artikel Ini
img-content
Helwiyah ewi

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Kopi Darat Komunitas Belajar Menulis Nusantara

Senin, 26 Desember 2022 11:45 WIB
img-content

Sang Penggerak

Minggu, 6 November 2022 06:04 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler