x

Iklan

MIFTAKHUL HUDA

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 Februari 2022

Senin, 28 Februari 2022 09:56 WIB

Apresiasi Terhadap Pahlawan Polisi AP III Katjoeng Permadi

Apresiasi terhadap perjuangan Katjoeng Permadi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Katjoeng Permadi adalah seorang pejuang yang gugur di Pandesari, Kecamatan Pujon pada saat Agresi Militer II. Peristiwa gugurnya Katjoeng Permadi, ditulis pertama kali oleh Letnan Kolonel  (Purn) Soetomo dalam naskah yang berjudul ‘Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di daerah Pujon : Dari BKR, TRI hingga TNI. Naskah yang disusun Letkol Soetomo, lantas menjadi rujukan dalam penulisan buku-buku lain tentang sejarah Perang Kemerdekaan di Pujon.

Pada 2017, KAPOLRES Batu, Bapak AKBP Budi Hermanto, berinisiatif untuk membentuk Tim POKJA, untuk menelusuri perjuangan Katjoeng Permadi. Tim ini dipimpin oleh IPTU Pramono, dan beranggotakan beberapa personil POLRES Batu, Budayawan Batu Ahmad Rifa’i dan Penulis sejarah Pujon, Bapak Rizky Ika Pradipta. Tim ini lantas melakukan wawancara kepada anggota keluarga dan beberapa pelaku sejarah, serta mengumpulkan catatan-catatan perjuangan para pelaku sejarah di Pujon  

Hasil penelusuran TIM POKJA Polres Batu, dipaparkan dalam FGD dengan tajuk ‘Perkokoh Persatuan Membangun Negeri’. Pada kegiatan tersebut didiskusikan, jejak perjuangan Katjoeng Permadi, Agen Polisi Tingkat III yang gugur di Pujon saat Agresi Militer Belanda II, 19 Desember 1948. Adapun narasumber pada kegiatan FGD ini antara lain, Dr Ari Sapto M.Hum, Sejarawan dari Universitas Negeri Malang, Bapak Oesodo ketua LVRI Pujon, Bapak Soepeno adik Katjoeng Permadi, Ahmad Berlin, Budayawan Kota Batu dan Rizky Ika Pradipta, penulis sejarah Pujon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya untuk mengangkat kepahlawanan Katjoeng Permadi terus dilakukan oleh POLRES Batu. Desember 2017, AKBP Budi Hermanto Kapolres Batu, mengusulkan pergantian nama jalan Bhayangkara di depan MAPOLRES Batu, menjadi jalan Katjoeng Permadi. Usulan di disetujui oleh DPRD Kota Batu. Penetapan Jalan Katjoeng Permadi tertuang dalam Keputusan DPRD Kota Batu No.23 Tahun 2017 tentang persetujuan penetapan nama Jalan AP III Katjoeng Permadi.

AKBP Budi Hermanto, juga menginisiasi penulisan beberapa buku tentang perjuangan Katjoeng Permadi. Buku pertama berjudul BHAYANGKARA DI GARIS VAN MOOK, sebuah novel sejarah yang di susun oleh Dien Albana, dan diterbitkan JKM Jember. Buku lain, tentang Katjoeng Permadi berjudul POLISI KEAMANAN POEDJON 1948: Jejak Perjuangan, Pengabdian, dan Pengorbanan. Buku kedua ini merupakan hasil penelitian Tim POKJA bentukan POLRES Batu. Buku terakhir yang memuat perjuangan Katjoeng Permadi berjudul Pertempuran Pandesari : Kemanunggalan TNI-POLRI mempertahankan kemerdekaan RI. Buku yang ditulis oleh Rizky Ika Pradipta, guru SMP VETERAN Pujon  merupakan penyempurnaan dari buku Polisi Keamanan Poedjon, karya Tim pokja POLRES Batu.

Apresiasi terhadap perjuangan AP III Katjoeng Permadi juga dilakukan oleh Brimob Polda Jatim. Pada 6 November 2019 Satbrimob Polda Jatim menggelar napak tilas pahlawan kepolisian Agen Polisi III Katjoeng Permadi. Kegiatan yang diikuti oleh anggota Brimob dan TNI ini dilakukan dengan melakukan longmarch sejauh 68 kilometer melewati Kabupaten Jombang - Desa Kemiri - Kecamatan Ngantang - Desa Pandesari dan berakhir di Monumen Perjuangan Status Quo yang berada di depan Kantor Kecamatan Pujon. Selain menggelar napak tilas, Polda Jatim juga mengabadikan nama Katjoeng Permadi menjadi nama Lapangan Tembak di  Mapolda Jatim.

Atensi terhadap perjuangan Katjoeng Permadi tak luput dari perhatian PUSJARAH POLRI.  Tim Pusat Sejarah Polri yang dipimpin oleh Kombes Muhammad Jufri Ses Pussejarah Polri didampingi oleh AKBP Sigit dan AKBP Yatni meninjau Monumen Status-Quo di Pandesari Pujon. Kapusjarah POLRI Brigjend Istu Hari juga mengundang Tim POKJA Penelusuran Sejarah Katjoeng Permadi, untuk melakukan diskusi terkait penyusunan buku sejarah perjuangan Katjoeng Permadi.

Tidak hanya dalam bentuk  literasi, perjuangan Katjoeng Permadi juga diangkat menjadi sebuah film sejarah. Ide pembuatan film tersebut, lagi-lagi berasal dari Bapak Budi Hermanto, mantan KAPOLRES Batu, yang kini menjabat sebagai KAPOLRESTA Malang. Film tentang perjuangan Katjoeng Permadi tersebut, rencananya akan dilakukan selama tiga bulan di beberapa tempat. Ditargetkan peluncuran film tersebut dilakukan bertepatan dengan Hari Bhayangkara

Ikuti tulisan menarik MIFTAKHUL HUDA lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler