Perang akan Berakhir? Utusan Ukraina dan Rusia Lakukan Perundingan Damai

Selasa, 1 Maret 2022 17:28 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kecamuk perang, antara Rusia dengan Ukraina dimungkinkan akan berakhir. Utusan Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin dengan utusan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sudah melakukan pertemuan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarusia, kata mantan wakil menteri luar negeri Rusia Andrei Fedorov, seperti dikutip Kantor berita Al Jazeera, Senin (28/2/2022).

Hasil rangkum penulis, dari berbagai sumber menyebutkan hubungan Presiden Rusia dengan Presiden Ukraina selama ini terjalin baik-baik saja, karena sesama Negara Non Blok. Tetapi akhir akhir ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ingin bergaung ke Eropa Barat, bersama NATO. Diduga hal ini sebagai penyebab Presiden Rusia Vladimir Putin naik pitam hingga melakukan ekspansi ke Ukraina.

Dari awal sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta dan memberitahukan, kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk tetap menjadi Negara Non Blok. Alasan Putin, Ukraina adalah bagian lama dari Rusia. Ketika diera negara Uni Soviet, dari itu Putin tampak belum rela, kalau Ukraina ekspansi ke Eropa Barat.

Permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, agar  Ukraina tetap menjadi Negara Non blok itu disampaikan Vladimir Putin kepada Volodymyr Zelensky Sejak tahun 2015. tetapi akhir- akhir ini Vladimir Putin mengetahui bahwa, Volodymyr Zelensky menjalin hubungan mesra dengan Negara Nato.

Diduga, karena Volodymyr Zelensky merasa terbujuk oleh rayuan Negara barat, yang menjanjikan akan memberikan bantuan kepada Ukraina, apabila mendapat serangan dari Rusia, sehingga Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak menghiraukan kesepakatannya semula, untuk tetap menjadi Negara Non blok bersama Rusia. Sehingga banyak berbuat kontra versi dengan Rusia.

Akhirnya, untuk menghilangkan rasa kekesalan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengadakan latihan tempur di perbatasan Rusia dengan Ukraina, sejak hari Sabtu (19/2/2022). Rupanya reaksi Rusia itu disambut dengan Aksi Ukraina, dengan menggelar sejumlah peralatan tempur di bekas pabrik aspal. Pinggiran Kyiv, Ukraina. Kesannya seolah-olah Ukraina siap menantang perang dengan Rusia.

Karena Rusia merasa salah satu Negara Adikuasa, merasa ditantang untuk diajak berperang, maka pada hari Kamis malam, 24 Februari 2022 Rusia melakukan penyerangan ke wilayah Ukraina, dengan pralatan tempurnya. Sehingga, beberapa bagian bangunan dan peralatan penting Ukraina berhasil dihancurkan dan dikuasai oleh Militer Rusia.  

Setelah kota Ukraina porak poranda, akibat hantaman senjata Rusia. sejak Kamis malam itu, tidak kurang dari 200 orang anggota militer Ukraina tewas, dan 400 orang warga sipil terluka, serta 100 Ribu Orang Mengungsi, ke negara lainnya, untuk menyelamatkan diri, dari ancaman perang itu. Hingga Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minta untuk bertemu dengan utusan Rusia.

Permintaan untuk melakukan pertemuan sesama utusan Ukraina dengan Rusia, di Negara Belarusia pada tanggal 27 Februari 2022, merupakan wujud kesadaran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk mengakhiri perang, diantara kedua negara itu.

Untuk mencapai kedamaian dan mengakhiri pertempuran atas dua negara tersebut, sebagaimana diharapkan oleh berbagai negara didunia, diharapkan berbagai pihak barat untuk tidak memanas-manasi kedua negara yang sedang bertikai, demikian halnya dengan masalah persenjataan. Pihak Barat dan Eropa tidak perlu menyuplai persenjataan kepada Ukraina(Djohan Chaniago).

Bagikan Artikel Ini
img-content
djohan chan

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Permenaker Nomor 18 Digugat 9 Pengusaha ke MK

Sabtu, 10 Desember 2022 08:21 WIB
img-content

Serikat Petani Menolak Rencana Impor Beras 2023

Selasa, 29 November 2022 17:30 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler