x

Ilustrasi kegiatan ekspor nikel mentah. Sumber foto: asiatoday.id

Iklan

Riki Sualah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Juli 2020

Rabu, 2 Maret 2022 17:50 WIB

Ekspor Mineral Mentah Indonesia Tak Lagi Boleh Dibiarkan

Meski sempat mendapat gugatan dari negara global karena menghentikan ekspor salah satu mineralnya yaitu nikel, namun Indonesia tetap pada rencana untuk memberikan nilai tambah ke produk sumber daya alam. Pasalnya, dengan ekspor bahan mentah, tidak akan memberikan nilai tambah ke perekonomian Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia memang tengah gencar menyetop ekspor barang mineral mentah sebagai upaya dari hilirisasi industri. Dan kebijakan penghentian ekspor mineral mentah juga dibuat sebagai bentuk dorongan kelancaran hilirisasi industri.

Meski sempat mendapat gugatan dari negara global karena menghentikan ekspor salah satu mineralnya yaitu nikel, namun Indonesia tetap pada rencana untuk memberikan nilai tambah ke produk sumber daya alam.

“2020 saya sudah sampaikan setop nikel. Enggak boleh ekspor lagi nikel, bahan mentah nikel, enggak, setop! Kiriman harus minimal setengah jadi, kemudian berikutnya barang jadi, sehingga nilai tambah kita ada di sini," kata Presiden Jokowi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jokowi mengaku tak mempermasalahkan keputusan tersebut. Ia pernah secara tegas menjelaskan ke negara global, bahwa negara-negara tersebut tetap bisa mendapatkan nikel di Indonesia dengan syarat membawa pabrik dan teknologi serta membangun industrinya terlebih dahulu di Indonesia.

Jokowi juga menuturkan bila Indonesia tidak berani mencoba setop ekspor mineral mentah dan malah menjadi takut ketika kebijakan ini digugat Uni Eropa di WTO, maka sampai kapan pun, yang dikirimkan Indonesia hanya bahan mentah dan negara tidak mendapatkan apa-apa.

“Baik itu nikel, tembaga, komoditas perkebunan, enggak. Kita enggak dapat apa-apa. Kita harus mendapatkan nilai tambah," jelasnya.

Ekspor Sejak Zaman Kolonial Harus Dihentikan

Bukan tanpa alasan Presiden Jokowi tak gentar ketika dihadang oleh negara-negara global, ia sudah lama kesal karena Indonesia kerap mengekspor bahan mentah sedari dahulu atau dari zaman kompeni.

“Sejak zaman VOC, 400 tahun lalu kita mengirim bahan mentah, yang kita kirim bahan mentah sampai sekarang juga mentah. Itu kita harus setop, setop, setop," tegas Jokowi dengan nada yang sedikit meninggi, Selasa (1/3/2022) tepatnya pada acara Rapat Pimpinan Nasional TNI-Polri, 

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan bahwa dengan ekspor bahan mentah, tidak akan memberikan nilai tambah ke perekonomian Indonesia. Disebutkan Jokowi pula, bentuk nilai tambah yang ia inginkan adalah terbukanya lapangan pekerjaan secara besar-besaran di sektor industri Indonesia, meningkatkan pembayaran pajak, pembayaran bea keluar, pembayaran PPN dan PNBP yang ada di Indonesia.

Setelah nikel, Jokowi juga berencana untuk menyetop ekspor bauksit, tembaga hingga emas. Kala itu, batu bara sudah pernah di setop ekspor di awal tahun 2022.

“Kita sudah 400 tahun lebih tidak memiliki keberanian untuk melangkah ke sana, ini yang namanya transformasi ekonomi," kata Jokowi.

Transformasi ekonomi yang juga diwujudkan dengan mulai mengolah sumber daya alam Tanah Air hingga produk akhirnya bisa dinikmati keuntungannya oleh seluruh masyarakat tentulah menjadi hal yang saat diinginkan. Meski negara-negara global sudah mulai 'panas-dingin' dengan sadarnya Indonesia bahwa sumber daya alam mereka berharga, Indonesia harus tetap gentar dan berani pada keinginannya.

 

Ikuti tulisan menarik Riki Sualah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu