x

Hari Anak Nasional

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Sabtu, 12 Maret 2022 16:04 WIB

Memadukan Langkah Pasutri dalam Mendidik Anak

Mendidik ank adalah tugas bersama suami istri. Karena itu langkah mereka harus padu. Bagaimana caranya? Silahkan baca artikel ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mendidik anak adalah tugas bersama pasangan suami istri.  Tugas mulia ini tidak bisa hanya dilakukan oleh istri saja.  Oleh karena itu tugas mulia ini harus dilakukan dengan terpadu agar hasilnya baik.  Seperti setiap kerja tim, maka semua anggota tim harus benar benar paham apa saja dan bagaimana melakukan tugasnya. Mari kita bahas.

  

Ada sebuah quote dalam bahasa Prancis yang bagus sekali dari Antoine de Saint Exupery.  Begini bunyinya, ”Aimer, ce n’est pas se regarder l’un l’autre, c’est regarder ensemble dans la meme direction”    (Mencintai bukanlah saling menatap, tapi menatap bersama sama ke arah yang sama).   Quote ini mengandung arti yang sangat dalam, dan sangat baik untuk para orang tua. Terutama untuk menyusun langkah bersama dalam mendidik anak mereka. Apa maksudnya?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Menatap ke arah yang sama maksudnya pasutri harus memiliki visi yang sama dalam mendidik anak.  Mereka sejak awal bahkan sejak sebelum menikah sebaiknya berdiskusi serius untuk menentukan langkah keluarga macam apa yang diingini.  Secara umum tentu saja keluarga bahagia dan sejahtera.  Tapi diskusi harus lebih dalam lagi agar menemukan langkah langkah spesifik dalam mendidik anak.  Persepsi dan langkah mereka harus sama,  harus padu.  Misalnya dalam melatih anak anak puasa.  Jangan sampai bapaknya mengajari puasa tapi ibunya tidak.  Ibunya malah sarapan.  Ini akan mengganggu program pelatihan puasa.  Demikian juga dalam hal lain.  Seperti solat, sedekah dll.  Suami istri harus menyamakan persepsi dan memadukan langkah.  Maka perbedaan agama antara suami dengan istri menjadi tidak masuk akal.  Bagaimana mereka bisa mendidik anak untuk berpuasa jika hanya salah satu orang tuanya yang berpuasa?  Ketika anak puasa sedangkan salah satu orang tuanya justru sarapan apa yang akan terjadi?  Program pendidikan moral agama pasti terganggu.  Jadi kesamaan agama adalah keharusan.  Hal ini adalah faktor terpenting agar anak anak tidak hanya mencapai sukses duniawi tapi juga sukses di akherat kelak.

Selain menyamakan faktor tersebut, kedua (calon) pasutri juga harus mendiskusikan lagkah apa yang mereka ambil untuk menanamkan kebiasaan baik, memotivasi anak anak agar menjadi anak soleh / solehah agar rajin belajar dan bekerja dsb. Diskusi idealnya mencapai rinci.  Apabila tidak sampai rinci paling tidak mereka membahas garis besar haluan keluarga.  Misalnya di mana mereka akan tinggal, profesi apa yang dijalani, apakah istri bekerja, di mana anak anak akan sekolah, les, dsb.  Bahas juga kebiasaan buruk yang harus dihindari seperti merokok, nonton gosip, nonton horor, nonton acara klenik dsb.

Singkatnya diskusi atau dialog antara (calon) pasangan suami istri adalah kunci.  Tentu saja diskusi itu harus berkualitas, tidak hanya asal bicara. Diskusi harus berlangsung dua arah, tidak hanya searah saja.  Keduanya haru mau menerima argumen pihak lain.  Dari pertemuan gagasan kedua pihak inilah akan tercapai sebuah pemikiran strategis untuk masa depan keduanya dan anak anaknya.  Selamat berdiskusi untuk para (calon) pasutri. Semoga anda bisa mewujudkan keluarga bahagia sejahtera. 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler