Mengobarkan Semangat Anak
Sabtu, 19 Maret 2022 09:24 WIBOrang tua harus mengenali potensi anak anaknya. Orang tua perlu mempelajari kecerdasan macam apa yang dimiliki anak anaknya. Lalu orang tua harus memberi motivasi, antara lain dengan bercerita. Tidak perlu memaksakan kehendak anak harus menjadi apa. Seperti kata Ki Hajar Dewantoro orang tua cukup tut wuri handayani.
oleh Bambang Udoyono
Set your life on fire. Seek those who fan your flames. (Maulana Jallaudin Rumi) Kobarkanlah semangatmu. Carilah orang yang mendukungmu. Demikian arti kalimat mutiara dari Maulana Jalaludin Rumi itu. Artinya sangat mudah dipahami, tapi mari kita bahas lebih jauh. Mari kita terapkan dengan sudut pandang orang tua. Agar kita memiliki pola asuh yang baik, yang mampu mengembangkan segenap potensi anak anak kita.
Orang tua harus mengenali potensi anak anaknya. Orang tua perlu mempelajari kecerdasan macam apa yang dimiliki anak anaknya. Lalu orang tua harus memberi motivasi, antara lain dengan bercerita. Tidak perlu memaksakan kehendak anak harus mengambil jurusan apa, harus menjadi apa. Dalam istilahnya Ki Hajar Dewantoro, tokoh pendidikan Indonesia, Tut wuri handayani. Orang tua mengikuti saja. Biarkan anak yang menentukan minatnya belajar apa. Kalau mereka belajar bidang yang diminati maka insya Allah semangatnya akan tinggi. Pikirannya akan terfokus pada bidang yang diminatinya.
Orang tua sebagai pendidik harus mampu mengenali potensi anaknya dan memiliki pola asuh yang baik dan tepat. Cara bicara, misalnya harus diatur. Jangan sampai omongan orang tua justru melecehkan dan melumpuhkan potensi anak anaknya. Demikian juga tindakan. Jangan sampai justru mematikan kreativitas anak anaknya.
Salah satu tindakan salah adalah terlalu memanjakan. Saya sudah pernah menulis artikel tentang Lesmono Mondro Kumoro. Dia adalah anak Suyudono, raja Ngestino (Hastinapura) yang sangat dimanjakan oleh orang tuanya. Semua kehendaknya dituruti, diberi kemewahan. Tapi perlakuan itu justru menumpulkan kemampuannya. Dia menjadi anak manja yang tidak memiliki kemampuan apapun.
Saya sudah membahas dalam artikel terdahulu tentang potensi anak anak. Semua orang sudah dibekali oleh Allah swt dengan bakat, minat, sikap mental tertentu. Di dalam dirinya sudah tertanam potensi. Meskipun demikian mereka masih membutuhkan lingkungan sosial yang mendukung untuk bisa berkembang. Ibarat biji yang unggul membutuhkan lahan yang subur dan perawatan yang baik.
Rumi juga menyarankan mencari lingkungan sosial yang mendukung. Itulah sebabnya selepas SMA banyak anak muda Magelang kos di Yogya untuk kuliah meskipun jarak Yogya - Magelang sangat dekat. Kalau mau berangkat pagi pulang sorepun bisa. Tapi mereka mencari lingkungan sosial yang baik, yang mendukung perkembangan mereka. Selain mendapat masukan bagus berupa suntikan semangat dan berbagai pengetahuan baru, yang tidak kalah penting adalah jaringan pertemanan atau bahasa kerennya networking.
Jadi orang tua harus pintar menemukan cara mengembangkan kreativitas anak anaknya dan membantu mencarikan lingkungan sosial yang terbaik untuk anak anaknya agar mereka berkembang maksimal.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler