x

Iklan

SITI RINJANI 2021

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 April 2022

Sabtu, 9 April 2022 05:32 WIB

Perkembangan Teori Sastra di Era Milenial

Pada hakikatnya teori sastra menyajikan aspek-aspek suatu karya sastra, baik dalam praktik kebahasaan, meliputi makna, gaya bahasa, struktur, pemilihan kata, maupun dalam konvensi sastra, yang meliputi tema, tokoh, ciri, alur, sikap, dan sebagainya. Bahasa sastra bukanlah bahasa percakapan yang sederhana dan mudah dipahami.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Teori sastra berasal dari kata theria (Latin). Secara umum, teori berarti berpikir tentang alam semesta dan realitas. Dalam tataran yang lebih luas, dalam kaitannya dengan dunia ilmiah, teori adalah seperangkat definisi, konsep, dan proposisi terkait yang telah terbukti kebenarannya. Teori sastra merupakan studi sistematis dan merode analisis sastra. Pada dasarnya, teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terkandung dalam sebuah karya sastra, baik konvensi kebahasaan yang meliputi makna, gaya bahasa, struktur, pemilihan kata, maupun dalam konvensi sastra yang meliputi tema, tokoh, sifat, alur, sikap, dan lain-lain.

Pada hakikatnya teori sastra menyajikan aspek-aspek suatu karya sastra, baik dalam praktik kebahasaan, meliputi makna, gaya bahasa, struktur, pemilihan kata, maupun dalam konvensi sastra, yang meliputi tema, tokoh, ciri, alur, sikap, dan sebagainya. Bahasa sastra bukanlah bahasa percakapan yang sederhana dan mudah dipahami. Dalam hal ini, sastra kunolah yang menggunakan aturan baku dan pola yang ketat. Sastra bebas dan prosa reguler, di sisi lain, menggunakan pola, struktur bahasa yang sederhana dan bebas. Bahasa sastra memiliki makna yang dalam karena sering digunakan untuk mengungkapkan emosi, menyampaikan pesan moral dan kebajikan. Sastra juga biasa digunakan untuk mengabadikan sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan seperti Nilai nasional, agama, sejarah, sosial dan budaya.

Di zaman milenial ini perkembangan teori sastra sudah sangat meluas, secara formatif, ruang lingkup studi sastra terbagi kedalam beberapa bidang, yakni teori sastra, sejarah sastra, kritik sastra, sastra bandingan dan kajian sastra. Teori sastra adalah teori tentang prinsip, kategori, asas, atau hukum yang melandasi kajian karya sastra. Sastra dapat dilihat sebagai rangkaian karya, kadang-kadang disusun secara paralel atau berurutan dan membentuk bagian dari proses sejarah. Sejarah sastra merupakan kajian tentang kronologis perkembangan sastra dari masa ke masa. Sastra juga dapat dipelajari dengan menggunakan prinsip-prinsip karya sastra. Kritik sastra adalah ilmu yang mengkaji dan mengevaluasi karya sastra dari perspektif teori sastra. Didalam ilmu sastra, perlu disadari bahwa ketiga bidang tersebut tidak dapat dipisahkan (Wellek dan Warren; 1977: 39).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di era milenial ini sastra sudah berkembang, masyarakat mulai mengenal karya sastra dan ternyata dunia sastra semakin di penuhin oleh penulis tua maupun penulis muda, dari mulai tumbuhnya kelompok pencinta sastra seperti lingkar pena, komunitas sastra dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa sastra telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat budaya. Bahkan kurikulum bahasa dan sastra Indonesia di berbagai jenjang pendidikan sastra telah digunakan sebagai bagian dari pembentukan karakter, pembentukan sikap, dan pengetahuan budaya dalam berbagai disiplin ilmu sastra seperti teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Sastra telah menjadi bagian dari pengalaman hidup manusia sejak zaman dahulu, baik sebagai pencipta maupun sebagai penikmat. Bagi manusia sebagai pengarang karya sastra, dalam hal ini pengarang sastra lisan maupun sastra tulis sebagai penyembuh atau penghibur. Karya sastra adalah pengalaman batinnya terhadap fenomena kehidupan sosial budaya masyarakat pada masa itu. Sastra juga mempersoalkan kepada orang-orang tentang setiap aspek kehidupan mereka, jadi karya ini membantu untuk mengenal orang-orang dan budaya mereka untuk jangka waktu tertentu.

Bagi pengarang karya sastra, sastra telah digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, pandangan, dan pendapat, yang terdapat di lingkungan kehidupan. Bagi pecinta karya sastra, sastra telah digunakan untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan hidup. Fungsi sastra dalam masyarakat modern tidak hanya sebagai sarana hiburan atau pengisi waktu luang, tetapi ada juga yang berfungsi sebagai komunikator misi pendidikan, misi ideologi. Fungsi sastra pada kurikulum dalam pembelajaran sastra adalah untuk membentuk sikap, membentuk individualitas, serta menambah wawasan dan keterampilan berbahasa.

Ilmu sastra merupakan ilmu yg relatif tua usianya. Ilmu ini berawal pada abad ke-3 SM, yaitu ketika Aristoteles filosof Yunani (384-322 SM) menulis bukunya yang berjudul Poetica yang memuat mengenai teori drama tragedi. Istilah Poetica sebagai teori ilmu sastra, lambat laun digunakan beberapa istilah oleh para teoretikus sastra misalnya The Study of Literatur, oleh W.H. Hudson, Theory of Literatur Rene Wellek & Austin Warren, Literary Scholarship Andre Lafavere, dan Literary Knowledge (ilmu sastra) oleh A. Teeuw.

Ilmu sastra mencakup ilmu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Ketiga disiplin ilmu tadi saling terkait pada pengkajian karya sastra. Dalam perkembangan ilmu sastra, ada yang mencoba untuk memisahkan antara ketiga ilmu sastra tersebut Khususnya bagi sejarah sastra dikatakan bahwa pengkajian sejarah sastra bersifat objektif sedangkan kritik sastra bersifat subjektif. Di samping itu, pengkajian sejarah sastra memakai pendekatan kesewaktuan, sejarah sastra hanya bisa didekati menggunakan evaluasi atau kriteria yg dalam zaman itu. Bahkan dikatakan nir masih ada transedental karya sastra suatu periode menggunakan periode berikutnya lantaran beliau mewakili masa tertentu. Walaupun teori ini menerima kritikan yg relatif bertenaga berdasarkan teoretikus sejarah sastra, tetapi pendekatan ini sempat berkembang berdasarkan Jerman ke Inggris & Amerika. Tetapi demikian, pada prakteknya, dalam ketika seseorang melakukan pengkajian karya sastra, antara ketiga disiplin ilmu tadi saling terkait.

 

Daftar Pustaka:

ZF, Zulfahnur. 2014. Modul Lingkup Ilmu Sastra: Teori Sastra, Sejarah Sastra, dan Kritik Sastra, serta Hubungan antara Ketiganya. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syahfitri, Dian.2018. Teori Sastra Konsep dan Metode. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Ilmu.

Lafamane, felta. 2020. Perkembangan Teori Sastra. (suatu pengantar).

 

Ikuti tulisan menarik SITI RINJANI 2021 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB