x

Sastra

Iklan

JAUZA ZULFA NAFIA 2021

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 April 2022

Senin, 11 April 2022 20:38 WIB

Relasi Antara Budaya, Bahasa, dan Sastra

Seperti yang telah kita ketahui bahwa segala hal di dunia ini saling berkaitan satu sama lain. Termasuk pula dengan Budaya, Bahasa, dan Sastra. Ketiganya tentu mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain. Tanpa salah satu dari mereka ada, yang lain akan tidak ada.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apa itu budaya?

Menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Budaya memiliki arti akal budi. Secara umum, budaya diartikan sebagai suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang telah berkembang dan diturunkan dari generasi ke generasi yang diwariskan oleh nenek moyang kelompok tersebut.

Budaya yang kita kenal sekarang merupakan hasil dari warisan yang sudah dijaga dan dilestarikan turun-temurun oleh leluhur kita. Kita masih bisa menikmati budaya sampai sekarang karena para orang terdahulu yang masih melestarikan budaya tersebut sehingga tidak punah termakan oleh zaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak sekali budaya yang diwariskan dari para nenek moyang kita yang masih ada dan terus berkembang hingga sekarang. Salah satu contohnya adalah bahasa. Apa itu bahasa dan mengapa bahasa termasuk salah satu contoh dari budaya?

Apa itu bahasa?

Menurut Djoko Kentjono, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Dapat disimpulakan bahwa bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia. Tanpa bahasa, kita tidak bisa berkomunikasi dengan sesama.

Bahasa merupakan warisan dari budaya. Bahasa yang kita gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia yang tentunya sudah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Bahasa Indonesia sendiri sebelumnya merupakan bahasa melayu yang kemudian oleh para leluhur dikembangkan sehingga terbentuk bahasa Indonesia yang ada dan digunakan kita sekarang.

(Nurgiyantoro, 2014:6) mengatakan bahwa bahasa itu merupakan salah satu aset budaya yang tidak ternilai harganya. Maka dari itu, kita sebagai generasi selanjutnya harus bisa menjaga serta melestarikan bahasa kita, yaitu bahasa Indonesia.

Perkembangan bahasa tidak luput kaitannya dengan sastra juga. Perkembangan bahasa Indonesia sendiri dapat dilihat berkesinambungan dengan perkembangan sastra yang ada di Indonesia. Banyak karya sastra yang sebelumnya masih menggunakan bahasa melayu yang kental, lama kelamaan berubah menjadi bahasa Indonesia yang lebih modern. Lalu apa itu sastra? Dan apakah sastra itu saling berkaitan dengan bahasa dan budaya?

Apa itu sastra?

Banyak sekali pengertian yang menjelaskan tentang sastra. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sansekerta yaitu “shaastra” yang memiliki arti sebagai “teks yang mengandung intruksi”. Sumardjo & Saini (1997, hlm. 3) berpendapat bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

Satra ini bisa berupa karya tulis ataupun lisan yang berupa pemikiran, ide, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan kenyataan, atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui bahasa.

Nah, dari beberapa pengertian di atas, dapat dilihat bahwa sastra sangat berkaitan dengan bahasa. Dengan bahasa, sastra akan ada. Dengan bahasa, sastra dapat tercipta, karena di dalam sastra harus ada bahasa untuk mengungkapkan ide dan pemikiran pemikiran tersebut dalam bentuk tulisan maupun lisan.

Lalu bagaimana hubungan antara ketiga hal yang sudah kita bahas? Bagaimana relasi dari budaya, bahasa, dan sastra?

Hubungan Budaya, Bahasa, dan Sastra

Dari penjelasan yang telah dibahas di atas, budaya, bahasa, dan satra memiliki hubungan atau relasi yang sangat erat. Dengan budaya, kita menghasilkan bahasa. Dan dengan bahasa, kita menghasilkan sastra. Apakah budaya juga memiliki hubungan dengan satra? Tentu saja ada. Sastra juga merupakah salah satu budaya.

Jika ditelusuri lebih dalam, sebuah karya sastra dapat terbentuk karena adanya bahasa. Pada zaman di mana sastra mulai terbentuk, tentu saja sudah ada bahasa yang berkembang. Sehingga orang-orang pada zaman itu dapat menuangkan ide, pengalaman, pemikiran, serta hal-hal lain yang ada di otaknya ke dalam tulisan maupun hanya diceritakan dari mulut ke mulut. Semuanya berkat bahasa yang sudah ada. Karya-karya sastrapun bisa terbentuk.

Bayangkan jika tidak ada bahasa, orang-orang tidak bisa mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka. Orang-orang tidak bisa menulis apa yang ada di otak mereka, karena mereka belum mengenal yang namanya bahasa. Jika bahasa tidak ada, karya sastra pun tidak ada. Mungkin sampai saat ini kita tidak bisa berkomunikasi ataupun berbagi pengalaman dengan masyarakat sekitar. Maka dari itu bahasa sangatlah penting.

Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa merupakan salah satu aset dari budaya. Maka dari itu, bahasa bisa ada karena ada budaya. Jika para nenek moyang ataupun leluhur tidak ada yang menjaga dan melestarikan budaya ini, kita tidak akan mengenal yang namanya bahasa sampai saat ini. Budaya juga sangat berpengaruh terhadap sastra. Karena di dalam sastra, kita dapat menemukan banyak budaya yang tumbuh dan berkembang mengikuti waktu. Banyak karya satra juga yang memuat tentang budaya tersebut. Sastra bisa ada karena ada budaya dan bahasa. Tanpa kedua hal itu, tidak akan terbentuk yang namanya “Sastra”.

Maka dari itu, saat erat kaitannya antara Budaya, Bahasa, dan Sastra. Ketiganya tidak bisa dipisahkan. Jika salah satunya tidak ada, maka yang lain pun tidak ada. Sebagai generasi muda Indonesia, kita harus bisa melestarikan ketiga hal itu, yaitu Budaya, Bahasa, dan Sastra. Agar kita dapat mewariskannya ke generasi berikutnya.

Ikuti tulisan menarik JAUZA ZULFA NAFIA 2021 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

8 jam lalu

Terpopuler