x

Syaiful M.Magahtsri

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Minggu, 5 Juni 2022 08:27 WIB

Lindungi Dirimu dari Pikiranmu Sendiri

Hidup ini penuh resiko dan gangguan. Salah satu gangguan datang dari pikiranmu sendiri. Bagaimana bisa? Terus bagaimana cara mengatasinya? Sla baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh:  Bambang Udoyono, penulis buku

Protect yourself from your own thought. “Lindungilah dirimu dari pikiranmu sendiri”.  Demikian kalimat mutiara dari Maulana Jalaludin Rumi.   Sepintas terasa aneh.  Mengapa Rumi merasa perlu menasehati kita agar melindungi diri dari pikiran sendiri? Mari kita bahas.

Quote aneh tadi sebenarnya masuk akal sekali.  Pikiran memiliki pengaruh besar sekali kepada tindakan dan ucapan.  Sedangkan pikiran manusia ada yang baik ada yang buruk.  Pikiran baik akan membuat ucapan dan tindakan menjadi baik dan sebaliknya, pikiran buruk akan melahirkan ucapan dan tindakan buruk pula.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada jenis manusia yang selalu berpikiran baik dan sebaliknya, ada yang selalu berpikiran buruk.  Tentu saja kita ingin agar diri kita dan keluarga termasuk orang yang selalu memiliki pikiran baik.  Pertanyaannya bagaimana caranya agar kita selalu memiliki pikiran baik?  Apa yang membuat pikiran kita menjadi baik?

You are what you read   Anda dibentuk oleh bacaan Anda, demikian kata orang Barat.  Memang sejatinya pikiran dibentuk oleh bacaan.  Jangan lupa sebaik baik bacaan adalah Al Qur’an.  Jadi inilah bacaan yang harus setiap hari dibaca.  Jangan lupa dibaca juga terjemahannya jika Anda belum menguasai bahasa Arab dengan baik.  Inilah yang akan tertanam di hati dan pikiran sehingga ucapan dan tindakan Anda selalu baik.  Selain itu tentu hadist, buku, artikel berkualitas harus selalu dibaca.  Ajeg (rutin) adalah salah satu kunci pokok.  Jadi biasakan setiap hari membaca bacaan berkualitas.  Hindari bacaan sampah, yaitu bacaan yang berpengaruh buruk.  Bacaan yang tidak bermoral, yang tidak sopan juga harus dibuang saja.

You are what you watch,   Anda dibentuk oleh tontonan Anda.  Maka tontonan dari tv, video dsb harus diseleksi ketat.  Moral agama adalah kriterianya.  Di keluarga saya, kami menerapkan aturan tidak boleh menonton acara tv atau video tentang klenik, gosip, dan kriminal.  Itu adalah polutan buat pikiran jadi harus dihindari.  Pastikan keluarga Anda bersih dari polutan sepeti itu.

Ada lagi peribahasa orang Barat yang demikian “Tell me who your friends are and I will tell you who you are”   katakan padaku siapa temanmu dan aku akan katakan siapa kamu.  Maksudnya lingkungan sosial akan mempengaruhi kita.  Apalagi di usia remaja.  Maka lingkungan sosial harus diseleksi dengan ketat.  Pastikan anak Anda hanya berteman dengan anak anak baik juga.  Jika pendidikan di keluarga baik maka mereka juga akan nyambung dengan teman yang sefrekwensi.

Pikiran juga akan terbentuk oleh masukan lisan.  Jadi orang tua juga harus selalu menjaga lisannya.  Apalagi seorang ibu.  Hanya kata kata yang baik sajalah yang seharusnya diucapkan oleh seorang ibu.  Dialog dengan anak anak juga penting.   Jadi jangan lewatkan.

Boleh saja ngobrol ngalor ngidul dengan anak. Tapi dialog dengan anak sebaiknya jangan hanya obrolan tanpa arah.  Selipkan juga dialog dua arah yang memberi mereka wawasan banyak hal.

Paling tidak itulah yang membentuk pikiran.    Kemudian pikiran ini akan menentukan ucapan dan tindakan Anda.  Kemudian tindakan dan ucapan itu akan terulang.  Biasanya ada polanya, ada ulangannya.  Terjadilah kebiasaan.  Kebiasaan yang berjalan di waktu yang lama akan membentuk sikap mental dan pola perilaku.  Pada gilirannya hal ini akan menentukan kinerja Anda.  Sedangkan kinerja ini menentukan nasib.

 

Maka semuanya itu menentukan kualitas kompetensi Anda dan keluarga.  Semuanya berawal dari bacaan.  Jadi seleksilah bacaan.  Jangan mau membaca sampah.  Buang jauh bacaan yang berlawanan dengan Al Qur’an dan hadist.  Pastikan keluarga Anda mendapatkan bacaan terbaik.  Tentu saja Anda harus melakukannya dengan enak.  Tugas orang tualah untuk memastikan anaknya mendapatkan pembentuk pikiran yang terbaik.

 

Jika Anda sudah berhasil memastikan masukan terbaik untuk pikiran maka insya Allah apa yang terucap akan baik.  Tindakan juga akan baik. Dampaknya juga akan baik.  Jadi mari kita lindungi diri kita dan keluarga dari pikiran kita sendiri.  Caranya dengan menjaga masukan buat pikiran.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB